Peristiwa tragis terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Dua remaja terseret arus deras saat mencari ikan di Sungai Brang Ene yang meluap akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu korban berhasil selamat, sementara satu lainnya masih dalam pencarian oleh tim penyelamat.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus berupaya menemukan korban yang masih hilang.
Pihak berwenang juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di sekitar sungai selama kondisi cuaca ekstrem. Kejadian ini mengundang perhatian luas dan menjadi peringatan bagi warga sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi Kejadian Remaja Tenggelam di Sungai Brang Ene

Insiden ini terjadi pada Rabu (12/2/2025) ketika dua remaja asal Desa Lampok tengah mencari ikan di Sungai Brang Ene.
Hujan deras yang mengguyur daerah tersebut selama dua hari terakhir menyebabkan air Sungai Brang Ene meluap dan arus menjadi sangat deras.
Bambang (18), salah satu korban, berhasil menyelamatkan diri setelah berjuang melawan derasnya arus. Sementara itu, Pandi (18) terseret lebih jauh dan hingga kini belum ditemukan.
Tim SAR yang terdiri dari Polri, BPBD, TNI, serta warga setempat terus melakukan pencarian intensif di sepanjang aliran Sungai Brang Ene.
Wakapolres Sumbawa Barat, Kompol Sidik Pria Mursita, menyatakan bahwa pencarian korban masih terkendala oleh kondisi cuaca dan derasnya arus sungai.
“Kami terus berupaya semaksimal mungkin agar korban segera ditemukan. Namun, kondisi Sungai Brang Ene yang meluap membuat proses pencarian menjadi lebih sulit,” ungkapnya pada Kamis (13/2/2025)
Upaya Pencarian dan Imbauan dari Pihak Berwenang
Pencarian korban yang masih hilang dilakukan dengan berbagai metode. Tim penyelamat menggunakan perahu karet untuk menyusuri Sungai Brang Ene dan melakukan penyelaman di beberapa titik yang diduga menjadi lokasi terakhir korban terlihat. Selain itu, drone juga dikerahkan untuk memperluas area pencarian.
Pihak kepolisian dan pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap bahaya sungai meluap.
“Kami mengimbau warga untuk tidak nekat beraktivitas di sekitar sungai saat cuaca buruk. Keselamatan harus menjadi prioritas utama,” tegas Kompol Sidik Pria Mursita.
Selain itu, warga sekitar juga diminta untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Langkah-langkah pencegahan seperti pemasangan papan peringatan dan edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya arus deras juga akan dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang.
Peristiwa ini menimbulkan kepanikan di kalangan warga sekitar. Banyak yang merasa prihatin dan berharap korban dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Beberapa warga yang menyaksikan kejadian ini mengaku bahwa arus sungai memang sangat berbahaya dalam kondisi hujan deras.
Sementara itu, masyarakat setempat juga mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya banjir dan arus deras.
Banyak yang mulai memahami pentingnya mengikuti imbauan pihak berwenang untuk menghindari sungai khususnya Sungai Brang Ene selama musim hujan.
Kasus remaja tenggelam di Sungai Brang Ene ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar perairan saat cuaca buruk.
Pihak berwenang telah melakukan berbagai upaya pencarian, namun kondisi cuaca dan arus sungai yang deras menjadi tantangan utama.
Ke depan, diharapkan adanya langkah-langkah preventif seperti peningkatan edukasi kepada masyarakat, pemasangan papan peringatan, serta pengawasan lebih ketat terhadap aktivitas di sekitar sungai.
Kejadian ini juga menjadi momentum bagi warga untuk lebih peduli terhadap keselamatan diri dan orang-orang di sekitar mereka.
Hingga berita ini diturunkan, pencarian korban masih berlangsung. Semua pihak berharap korban dapat segera ditemukan dan peristiwa serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Tim SAR terus memperluas area pencarian dengan menyusuri aliran sungai hingga ke muara.
Warga setempat turut membantu dengan memberikan informasi terkait arus sungai dan lokasi yang berpotensi menjadi tempat korban tersangkut.
Pihak keluarga korban semakin cemas seiring berjalannya waktu, namun mereka tetap berharap ada keajaiban. Beberapa relawan juga mulai berdatangan untuk membantu proses pencarian yang masih berlangsung.
Pemerintah daerah berencana meningkatkan sosialisasi mengenai bahaya sungai meluap agar kejadian serupa tidak terulang.
Hujan yang masih mengguyur wilayah tersebut menjadi tantangan bagi tim pencari, namun mereka tetap berupaya sebaik mungkin demi menemukan korban.
Petugas mengutamakan keselamatan dalam pencarian dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca yang belum stabil.
Warga sekitar berharap agar korban segera ditemukan dalam keadaan selamat. Tim gabungan akan terus melakukan pencarian hingga ada kepastian mengenai nasib korban yang hilang.(*)
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels