Orang tua mana sih yang tidak ingin anaknya memiliki kecerdasan yang baik?
Banyak orang tua yang sampai memaksakan anaknya untuk masuk ke beberapa lembaga kursus sekaligus demi bisa meningkatkan kemampuan akademik anaknya. Namun, hal ini malah akan merugikan anak dan membuat stres jika memang anak tidak dilatih untuk terbiasa dengan proses belajar sekal kecil, Bu.
Proses belajar sejak kecil ini jauh lebih penting daripada proses belajar di sekolah atau lembaga kursus karena pada tahap inilah anak membuat fondasi penting yang kokoh untuk beranjak ke fase belajar di bangku sekolah. Banyak anak yang tidak mampu mengikuti proses belajar di sekolah atau memiliki sangat sedikit kepercayaan diri padahal dia sebenarnya memiliki kemapuan atau malah gagal dalam pergaulan di sekolah itu disebabkan karena fondasi ini yang tidak kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembuatan dan pengokohan fondasi belajar anak bisa dimulai sejak anak di dalam kandungan, lho.
Berikut 5 Langkah Cerdas Meningkatkan Kecerdasan Anak Sejak Dini:
A. Membacakan buku sejak anak masih di dalam kandungan hingga anak lahir
Banyak ahli yang berpendapat kalau membacakan buku sejak anak masih di dalam kandungan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap perkembangan otak anak di masa awal pembentukannya. Anak akan menyimpan semua memori yang didapat oleh ibunya, termasuk apa yang dibaca dan didengarkan oleh ibu.
Ibu bisa membaca buku apa saja, baik buku fiksi, nonfiksi, pengembangan diri, agama, atau buku akademik. Baca dengan teratur den dengan suara yang terdengar akan membuat bayi ikut menyimpan semua memori tersebut. Yang perlu diingat adalah ibu menikmati bacaan tersebut, ya, karena anak sebenarnya merasakan juga ketertarikan ibu terhadap bahan bacaan tersebut.
Setelah anak lahir, jangan pernah bosan untuk membacakan buku. Para ahli sepakat menyatakan bahwa dengan minimal membacakan buku selama total 30 menit dalam sehari akan memberikan dampak perkembangan otak yang sangat baik untuk anak.
Ibu bisa membagi waktu 30 menit itu ke dalam beberapa sesi atau malah banyak sesi sekaligus, misalkan anak hanya tahan mendengarkan Ibu dalam waktu lima menit, ya tidak apa-apa. Biarkan anak bermain yang lain setelah lima menit, lalu ulangi lagi saat anak mau mendengarkan. Jadikan waktu membaca menjadi waktu yang menyenangkan agar anak juga merasakan membaca sebagai kesenangan.
B. Mengajak anak melihat tempat baru dan merasakan hal baru sejak masih berumur di bawah satu tahun
Banyak orang zaman dulu yang mengatakan kalau bayi tidak boleh diajak ke ruangan lain atau ke luar rumah sebelum usia tertentu. Faktanya, semakin sering Ibu mengajak bayi berkeliling rumah atau terkena matahari di halaman, anak akan mengalami perkembangan otak yang sangat bagus.
Setelah anak bisa merangkak, ajak anak pergi ke tempat-tempat lain yang menyenangkan, misalkan ke taman bermain, ke taman kota untuk merangkak di rumput, ke pantai, atau ke kolam renang untuk bermain air segar. Yang perlu untuk diperhatikan orang tua adalah keamanan dan kesehatan lingkungan di tempat tersebut, ya. Pastikan tidak ada asap rokok atau polusi kendaraan yang berlebih yang bisa mengganggu kesehatan bayi.
C. Selalu melibatkan anak dalam berbagai kegiatan rumah tangga
Pekerjaan rumah tangga bukan hanya tugas untuk anak-anak, tapi pengembangan kemampuan hidupnya, Bu. Semua pekerjaan rumah tangga membutuhkan kemampuan berpikir, fokus, dan kemampuan dalam menggerakkan tubuh yang baik. Dengan selalu melibatkan anak dalam berbagai kegiatan rumah tangga, kita juga membiasakan anak untuk menjaga diri dan rumah. Nantinya, Ibu tak perlu lagi banyak mencereweti anak tentang pekerjaan rumah tangga karena anak sudah memahaminya.
Untuk langkah awal, sejak anak bayi, biasakan untuk mengajak anak melihat apa yang Ibu lakukan. Setelah bisa berdiri, Ibu bisa meletakkan anak di kursi atau baby’s helper tower agar bayi bisa melihat apa yang Ibu lakukan di meja masak. Namun, pastikan bayi dalam keadaan aman ya, Bu.
Ibu juga bisa memberikan bayi mainan yang mendukung kemampuannya dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti sapu kecil, troli untuk membawakan sayuran yang Ibu beli, atau pisau dari kayu untuk membantu Ibu memotong sayuran dan buah.
Jika bayi sudah bisa melakukan hal sederhana, berikan bayi kepercayaan untuk melakukan sesuatu seorang diri. Biarkan mereka melakukan dengan caranya. Tak apa jika hasil yang diberikan bayi tidak sempurna. Bukankah setiap orang selalu melakukan kesalahan pada awal mengerjakan sesuatu?
D. Mengajarkan anak dua bahasa sekaligus sejak dini
Melatih anak dua bahasa sejak anak masih bayi tidak akan membuat anak jadi bingung bahasa, lalu mengalami speech delay. Sebaliknya, dengan mengajarkan anak dua bahasa sejak dini, kita memasukkan banyak kosa kata baru pada anak yang bisa dikeluarkannya saat nanti dia sudah bisa mengeluarkan kata pertama.
Justru keterlambatan berbicara dialami anak yang jarang sekali diajak berbicara oleh pengasuhnya atau anak yang terlalu banyak terpapar gadget. Berikut ini efek gadget yang paling mengerikan bagi anak.
Halaman : 1 2 Selanjutnya