Redaksiku.com – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Indra Bayu Permana, mengimbau penduduk untuk waspada pada informasi palsu yang beredar di fasilitas sosial berkaitan kegiatan gunung dan gempa bumi.
Beredar kabar di group WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram bahwa Gunung Ciremai bakal meletus dalam lebih dari satu jam ke depan. Kabar berikut tegas dinyatakan sebagai hoaks oleh Indra.
“Informasi yang menyebutkan bahwa lebih dari satu jam ke depan bakal terjadi ulang gempa atau Gunung Ciremai bakal meletus adalah hoaks. Masyarakat kudu lebih bijak dalam terima informasi, terlebih yang sumbernya tidak jelas,” ujar Indra dalam keterangan persnya, dikutip pada Sabtu, 27 Juli 2024.
Ia memberikan bahwa memang tersedia mungkin terjadinya gempa susulan, tapi tidak tersedia yang memprediksi pas tentu terjadinya. Saat ini, BPBD bekerja serupa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau situasi. Indra mengimbau penduduk untuk selalu jalankan kegiatan sehari-hari tapi selalu waspada dan berhati-hati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masyarakat sebaiknya beroleh informasi dari sumber yang terpercaya layaknya BMKG atau BPPD. Prediksi yang menyebutkan pas tertentu layaknya 14 jam ke depan adalah tidak masuk akal dan melampaui takdir Tuhan,” ucap Indra.
Terkait pemasangan alat detektor gempa, Indra menyebutkan bahwa survei awal tengah ditunaikan oleh BMKG untuk mendeteksi faktor penyebab gempa yang terjadi di segmen sesar lokal, yaitu segmen Ciremai.
Segmen ini bukanlah Gunung Ciremai, melainkan anggota dari segmen Baribis. “Ini adalah langkah awal dan hasilnya bakal segera kami dapatkan sehingga beberapa langkah ke depannya segera ditentukan.
Jika diperlukan penelitian lebih lanjut, tim dari BMKG bakal segera kembali,” ujarnya. Indra Bayu Permana menutup pesan sehingga penduduk selalu bijak, berhati-hati, dan waspada dalam hadapi suasana ini.
Semoga kegiatan sehari-hari konsisten terjadi normal tekankan kewaspadaan. Tetap waspada dan bijaklah dalam terima informasi. Jangan enteng yakin pada hoaks yang menyebabkan kepanikan.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels