Penemuan tujuh mayat mengapung di Kali Bekasi membuat geger warga sekitar.
Jasad-jasad tersebut ditemukan di kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, dan langsung mengundang perhatian masyarakat serta pihak berwenang.
Hingga kini, kejadian ini terus diselidiki oleh pihak kepolisian.
Pada saat penemuan tepatnya hari Minggu kemarin, warga yang berada di sekitar lokasi langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim gabungan dari Polri, TNI, SAR, dan BPBD Bekasi segera dikerahkan untuk melakukan penyisiran di lokasi penemuan.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengungkapkan bahwa sehari sebelum penemuan mayat, pihak kepolisian telah menangkap 18 orang remaja yang diduga akan melakukan aksi tawuran.
Dari penangkapan tersebut, tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka karena kedapatan membawa senjata tajam.
Hasil Pemeriksaan Polisi Terkait 7 Mayat Mengapung di Kali Bekasi
Pihak kepolisian hingga saat ini belum bisa memastikan apakah ketujuh jasad yang ditemukan di Kali Bekasi merupakan bagian dari kelompok yang hendak melakukan tawuran.
Irjen Pol Karyoto menegaskan bahwa proses penyelidikan masih berlangsung untuk mengumpulkan bukti-bukti yang lebih jelas.
“Memang pada saat ini saya tidak bisa menyimpulkan apa-apa, karena berbagai macam keterangan sudah kita kumpulkan. Namun, informasi sementara menunjukkan bahwa korban adalah salah satu dari mereka yang terlibat dalam kejadian tawuran pada malam sebelumnya,” ungkap Karyoto di lokasi penemuan mayat, dikutip pada Senin, 23 September 2024.
Menurut Karyoto, kelompok remaja tersebut panik saat melihat patroli polisi di sekitar lokasi.
Beberapa dari mereka memilih melarikan diri dengan menyeburkan diri ke sungai. Hal inilah yang masih didalami oleh pihak kepolisian untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kejadian sebenarnya terjadi.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menambahkan bahwa dari hasil pemeriksaan awal terhadap ketujuh jenazah, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh para korban.
Identifikasi Jasad: Tantangan Besar bagi Tim Forensik
Proses identifikasi terhadap ketujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi masih berlangsung hingga saat ini.
Hasil pemeriksaan sementara dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyebutkan bahwa tidak ada luka terbuka ataupun patah tulang pada tubuh korban.
Kombes Wira Satya mengungkapkan bahwa fakta sementara menunjukkan bahwa para korban memang melompat ke dalam kali.
Namun, pihaknya belum bisa memberikan kesimpulan lebih lanjut terkait dengan kronologi lengkap peristiwa ini.
“Memang faktanya loncat, tetapi kita masih mendalami lebih lanjut mengenai detail kejadian tersebut,” jelas Wira.
Dalam proses identifikasi, beberapa dari jenazah tersebut belum dapat diidentifikasi secara lengkap.
Hingga kini, baru lima keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarga mereka, sementara identitas dua jenazah lainnya masih belum terverifikasi.
Penyisiran Kali Bekasi: Upaya Mencari Korban Lain
Pihak kepolisian dan tim gabungan terus melakukan penyisiran di lokasi Kali Bekasi untuk memastikan tidak ada korban lain yang tertinggal.
Proses penyisiran dipimpin oleh Kapolsek Jatiasih, Kompol Danu Mega Winanto, bersama Kepala Kantor SAR Jakarta dan Danramil Jatiasih.
Penyisiran dilakukan mulai dari lokasi awal penemuan di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) hingga ke belakang Perumahan Kemang Pratama, Bekasi.
Tim menggunakan empat perahu karet untuk menyisir sungai dari pukul 13.00 hingga 17.00 WIB. Namun, dari hasil penyisiran ulang, tidak ditemukan jasad korban lain selain tujuh remaja yang sudah dievakuasi.
Kapolsek Jatiasih, Kompol Danu Mega, juga menegaskan bahwa kegiatan penyisiran ini dilakukan untuk memastikan kebenaran dari berbagai berita simpang siur yang beredar di media sosial.
“Kegiatan penyisiran ini untuk memastikan bahwa tidak ada korban lain selain yang telah ditemukan, dan untuk menjawab berbagai kabar simpang siur yang beredar,” ujarnya.
Pemeriksaan Anggota Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota
Seiring dengan penyelidikan penemuan mayat ini, sembilan anggota Tim Patroli Perintis Presisi (TP3) Polres Metro Bekasi Kota juga diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendalami bagaimana proses patroli dilakukan hingga berujung pada temuan tujuh mayat tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa anggota TP3 sedang melakukan patroli siber saat mereka menemukan remaja yang diduga hendak tawuran.
Pemeriksaan ini masih berlanjut untuk mengetahui apakah ada kesalahan prosedur atau pelanggaran yang dilakukan oleh anggota patroli.
“Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses patroli hingga pengecekan TKP dilakukan. Kami juga mendalami apakah ada kesalahan dalam pelaksanaan SOP di lapangan,” ungkap Ade Ary.
Hingga saat ini, identifikasi tujuh jenazah tersebut masih belum sepenuhnya selesai.
Halaman : 1 2 Selanjutnya