Orde baru dan illuminati di Indonesia ternyata memiliki keterikatan. Orde baru yang berlangsung dalam periode 1966 sampai 1998, oleh kepemimpinan Soeharto. Ditandai dengan stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi dan pengendaliaan yang ketat terhadap oposisi. Sementara itu, illuminati seringkali disebut kelompok rahasia yang berpengaruh terhadap aspek politik dan ekonomi.
Walaupun, kenyataannya keberadaan illuminati sendiri sampai sekarang masih diragukan. Tapi, salah satu gedung di Indonesia yakni Bappenas pernah menjadi markas mereka. Isu ini memang sangat menarik untuk ditelaah lebih lanjut.
Latar Belakang Orde Baru dan Illuminati Di Indonesia
Diketahui, Soeharto telah mendirikan orde baru, usai jatuhnya orde lama. Hal ini diharapkan dapat membawa stabilitas dan pembangunan yang maju di Indonesia. Pemerintahan yang bersikap otoriter, dan ditekannya pembangunan sosial dan ekonomi, membuat warga juga saat itu harus menjalani Romusha (kerja paksa) bersama dengan rakyat Jepang.
Orde baru berharap kalau militer dan aparat keamanann bisa untuk melindungi tanah air, hingga menghindari hal yang mengancam stabilitas, termasuk organisasi massa dan partai politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, orde baru dan illuminati di Indonesia ini menganggap kalau kelompok elit yang bisa mengendalikan apa yang terjadi pada dunia. Mereka yang punya kuasa dan bisa melakukan apapun yang diinginkan, termasuk menindas rakyat. Dalam kotemporer sekarang ini, istilah ini juga mencakup Freemansory dan Skull and Bones, dimana kekuasaan berada pada penguasa dan berpengaruh pada politik global.
Walau, memang tidak ada bukti konkret keterikatan antara orde baru dan Illuminati di Indonesia, terdapat berbagai spekulasi, yakni dalam keberhasilan orde baru itu dapat menciptakan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mana sejalan dengan kelompok elit global.
Teori konspirasi menyebutkan kalau kekuataan tertentu, bisa saja mendukung rezim stabil dan pro bisnis, dan bisa saja mendukung kepentingan penguasa.Soeharto yang dikenal sangat otoriter dan pengendaliaan massa bisa saja dianggap sebagai taktik yang bisa saja digunakan oleh kelompok elit demi terjaganya status quo.
Kekuasaan seringkali beroperasi melalui pengendaliaan informasi dan manipulasi opini publik, dimana seharusnya terjadi orde baru. Orde baru dikaitkan dengan kebijakan ekonomi yang pro akan investasi asing dan pembangunan infrastruktur. Pakar analisis berpendapat kalau kekuatan global bisa jadi langkah dan strategi yang telah dipersiapkan.
Banyak perusahaan Multinasional di Indonesia yang beroperasi dalam periode orde baru dan memiliki keterikatan dengan jaringan bisnis Internasional yang bisa saja berhubungan erat dengan illuminati. Kendati demikian orde baru dan iluminati masih belum pasti, bagaimana mereka bisa saling berhubungan.
Namun, penting juga diketahui kalau keterikatan ini bersifat spekulatif atau dugaan saja dan tidak memiliki bukti konkret. Terbukti, banyak investasi asing yang masuk ke Indonesia itu berasal dari negara dengan kepentingan ekonom berbeda, dan tidak semua investasi dikaitkan dengan illuminati.
Dalam masa modern sekarang, teori konspirasi orde baru dianggap sebagai simbol dari kekuasaan represif, sedangkan illuminati dianggap sebagai simbol dari kekuatan elit yang bisa saja mengendalikan dunia. Gabungan antara orde baru dan illuminati ini sangat erat dengan rezim Soeharto dan teori konspirasinya.
Dimana Soeharto dan kelompok elit global sering menarik perhatian publik, kendati memang belum ada bukti yang konkret dan hanya spekulatif. Tapi, orde baru memang tidak akan dilupakan begitu saja.
Kesimpulan
Keterikatan antara Orde Baru dan Illuminati di Indonesia lebih bersifat spekulatif dan konspiratif daripada berbasis fakta. Meskipun, terdapat elemen-elemen yang dapat dihubungkan dalam hal pengendalian informasi, stabilitas politik, dan investasi asing, tidak ada bukti konkret yang menunjukkan bahwa Orde Baru secara langsung dipengaruhi oleh Illuminati atau kelompok-kelompok elit global lainnya.
Diskusi tentang keterkaitan ini lebih banyak dipengaruhi oleh pandangan masyarakat dan teori konspirasi yang berkembang seiring waktu. Dengan demikian, pemahaman yang lebih kritis dan berbasis bukti sangat diperlukan untuk mendalami isu ini secara lebih mendalam.***
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels