Prabowo Subianto dilantik hari ini menjadi Presiden Indonesia.
Hari ini, Minggu, 20 Oktober 2024, Prabowo Subianto secara resmi dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029.
Upacara pelantikan tersebut digelar di Gedung MPR/DPR dengan agenda yang dimulai pukul 10.00 WIB, ditandai dengan Pembukaan Sidang Paripurna.
Prabowo Subianto, bersama dengan Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka mengucapkan sumpah jabatan di hadapan sidang, menandai dimulainya kepemimpinan mereka.
Setelah resmi dilantik, Prabowo menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden Indonesia.
Acara pelantikan ditutup pada pukul 11.30 WIB, menandai babak baru dalam perjalanan panjang karier politik Prabowo Subianto.
Profil Prabowo Subianto
Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951 dengan nama lengkap Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto Djojohadikusumo.
Ia dikenal sebagai seorang politisi, pengusaha, dan mantan perwira tinggi militer yang telah lama berkecimpung dalam dunia politik Indonesia. Prabowo berasal dari keluarga terpandang.
Ayahnya, Sumitro Djojohadikusumo, adalah seorang ekonom terkemuka yang pernah menjabat sebagai Menteri Ekonomi pada era Soekarno dan Menteri Riset dan Teknologi pada era Soeharto.
Sementara ibunya, Dora Sigar, berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara, dan merupakan keturunan keluarga Sigar-Maengkom.
Latar belakang keluarga Prabowo memberikan fondasi yang kuat dalam kariernya.
Kakeknya dari pihak ayah, Margono Djojohadikusumo, adalah salah satu pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) dan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), yang ikut merancang langkah-langkah menuju kemerdekaan Indonesia.
Keluarga besar Prabowo juga memiliki latar belakang kosmopolitan, karena ayahnya sempat tinggal di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Inggris akibat pengasingan politik di era 1960-an.
Masa Muda dan Pendidikan
Prabowo menghabiskan masa sekolah menengahnya di luar negeri, belajar di Victoria Institution di Kuala Lumpur dan kemudian melanjutkan ke American School di London.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, ia memutuskan untuk melanjutkan karier di dunia militer.
Mengikuti jejak ayahnya yang mendorongnya masuk ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI).
Pada tahun 1970, Prabowo resmi diterima di AKABRI dan lulus pada tahun 1974.
Setelah lulus, ia ditempatkan di Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang membawanya pada berbagai penugasan penting di berbagai wilayah, termasuk Timor Timur.
Kariernya di militer terus meroket, dan ia dikenal sebagai salah satu komandan muda yang paling berbakat.
Perjalanan Karier
Karier Militer dan Prestasi
Karier militer Prabowo Subianto banyak diwarnai dengan penugasan di wilayah-wilayah konflik.
Salah satu momen penting dalam karier militernya adalah ketika ia memimpin pasukan Kopassus dalam Operasi Sandi Yudha di Timor Timur pada akhir 1970-an.
Ia memimpin misi yang sukses menangkap Nicolau dos Reis Lobato, pemimpin Fretilin dan Perdana Menteri pertama Timor Timur.
Misi ini memperkuat reputasinya sebagai komandan yang tangguh dan tegas.
Selain di Timor Timur, Prabowo juga terlibat dalam operasi militer di Papua pada tahun 1996.
Ketika ia memimpin Operasi Mapenduma untuk membebaskan 11 sandera yang ditahan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Meski dua sandera asal Indonesia tewas dalam proses penyelamatan, operasi ini dianggap sebagai salah satu prestasi besar dalam karier militernya.
Namun, karier militer Prabowo tidak lepas dari kontroversi. Ia sempat diberhentikan dari jabatannya pada tahun 1998 setelah dianggap bertanggung jawab atas sejumlah kasus pelanggaran HAM terkait dengan kerusuhan Mei 1998.
Prabowo kemudian memilih meninggalkan dunia militer dan beralih ke dunia bisnis serta politik.
Karier Politik dan Pendirian Partai Gerindra
Setelah meninggalkan militer, Prabowo mulai merintis karier politiknya.
Pada tahun 2008, ia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), yang kemudian menjadi salah satu partai politik besar di Indonesia.
Prabowo pertama kali mencalonkan diri sebagai wakil presiden pada Pemilu 2009 mendampingi Megawati Soekarnoputri, namun gagal memenangkan pemilu tersebut.
Prabowo kemudian mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilu 2014, berhadapan dengan Joko Widodo.
Meskipun kalah, Prabowo tetap melanjutkan perjuangannya dalam dunia politik. Pada Pemilu 2019, ia kembali maju sebagai calon presiden dengan didampingi Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden.
Namun, lagi-lagi Prabowo harus menerima kekalahan dari Joko Widodo. Prabowo diangkat menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Jokowi.
Kemenangan dalam Pemilu 2024
Setelah beberapa kali gagal dalam pemilihan presiden, Prabowo akhirnya berhasil memenangkan Pemilu 2024.
Pada 14 Februari 2024, hasil pemilihan menunjukkan bahwa Prabowo unggul dalam putaran pertama pemilu.
Dan pada 20 Maret 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi mengesahkan kemenangannya.
Mahkamah Konstitusi (MK) kemudian mengukuhkan hasil tersebut pada 22 April 2024, menjadikan Prabowo sebagai Presiden terpilih Republik Indonesia.
Kepemimpinan Prabowo diharapkan membawa perubahan signifikan bagi Indonesia.
Dengan latar belakang militernya, Prabowo dipandang mampu memberikan stabilitas dan keamanan yang dibutuhkan negara di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Pemerintahannya bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia yang lebih maju, mandiri, dan berdaulat.
Halaman : 1 2 Selanjutnya