Novel : Room for Two Bab 25: Tiba Saatnya Pengakuan Dosa

- Penulis

Minggu, 17 November 2024 - 08:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Room for Two Bab 25 Karya Bumban Dafnah

Room for Two Bab 25 Karya Bumban Dafnah

Novel : Room for Two Bab 25: Tiba Saatnya Pengakuan Dosa

Room for Two Bab 25 Karya Bumban Dafnah
Room for Two Bab 25 Karya Bumban Dafnah

Aku baru selesai berpakaian ketika kudengar seruan berulang-ulang di luar. Itu suara Bu Nawang. Namun, tidak seperti sebelumnya, nada bicara Bu Nawang tidak terdengar menenangkan di telingaku.

“Kenapa, Bu?”

Di tangan Bu Nawang saat itu ada ponselku yang telah kulupakan. Layarnya menyala, menandakan baru saja ada aktivitas yang terjadi di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Siapa B-bee?”

“B-bee?”

“Iya, orang yang nomor teleponnya kamu simpan dengan tulisan b-b-e-e. Dia barusan telepon dan nyerocos soal kehamilanmu.”

Jantungku mencelus. Bbee adalah nama yang kusimpan untuk Alston di buku telepon, singkatan dari kata baby.

“Dia telepon dua kali, yang pertama Ibu diemin. Yang kedua Ibu angkat.”

“Kenapa Ibu angkat?”

“Karena ada dua tanda hati di belakang namanya? Siapa lagi yang berhak dapat tanda seperti itu selain Reivan, iya, kan?”

Alston telepon. Alston telepon. Dia tidak mengabaikanku. Dia mencariku, dia menghubungiku. Aku masih punya harapan.

“Boleh … boleh Hana minta hapenya, Bu?” 

“Jawab dulu siapa dia?”

“Sebentar, Bu, Hana harus telepon dulu.”

Katakan aku tidak sopan karena langsung merampas ponsel dari tangan ibu mertuaku, tapi ponsel itu adalah ponselku dan aku berhak mengambilnya dengan atau tanpa seizinnya. Berikutnya, ada hal penting yang harus kulakukan dan aku tidak bisa menunggu sampai Bu Nawang puas mendapat penjelasan.

Panggilanku tersambung. Aku menunggu. Dalam hati kurapalkan doa agar Alston segera mengangkat teleponku itu, tetapi tetap saja ia tidak menimpali. Benarkah Alston meneleponku tadi? Dari sekian banyak kesempatan yang kutunggu-tunggu, kenapa dia malah menghubungiku saat aku sedang di kamar mandi?

Kucoba sekali lagi. Lagi-lagi tersambung. Namun, sampai deringnya berakhir, Alston masih tidak mengangkat panggilanku. Ada apa? Kenapa? 

Kali itu aku mencoba mengirim pesan kepadanya. Tidak terkirim, hanya ceklis satu. Lalu, beberapa detik kemudian, kudapati gambar profil Alston di Whatsapp menghilang. Bulatan yang sebelumnya diisi foto Alston tiba-tiba saja menjadi abu-abu. Kenapa? Apa salahku? 

“Tadi apa yang diomongin orang ini di telepon, Bu?”

Raut wajah Bu Nawang seketika mengeras. “Siapa yang kamu maksud orang ini? Jadi dia bukan Reivan?”

Aku mempertimbangkan banyak hal sebelum kemudian menjawab ya untuk pertanyaan dari ibu mertuaku itu. Sepertinya Bu Nawang tidak berlapang dada, sebab ia langsung mencecarku dengan pertanyaan-pertanyaan lain yang menyudutkan.

Baca Juga:  Novel: Loving You (Part 23)

“Kamu kasih tanda hati ke laki-laki lain selain suamimu, Hana?”

“Itu cuma emoji, Bu—”

“Siapa dia? Kenapa dia tahu tentang kehamilanmu? Kenapa dia bilang enggak bisa tanggung jawab, apa maksudnya?”

Apa maksudnya? Aku sendiri tidak tahu apa artinya. Tidak bisa tanggung jawab, katanya. Tidak bisa tanggung jawab apa? Jadi Alston akan membiarkanku mengandung anaknya lalu lepas tangan begitu saja? 

“Hana!”

Alih-alih menjawab pertanyaan Bu Nawang, aku malah menangis terisak-isak. Aku menangis seperti anak kecil yang melewatkan kesempatan untuk membeli jajanan kesukaannya. Tak peduli ada ibu mertuaku di sana, aku hanya menangis dan menangis. Aku tak tahu berapa banyak stok air mata yang masih kumiliki, yang jelas, tiap kali hatiku terluka dan putus asa, air mataku itu selalu menampakkan wujudnya.

Bu Nawang menggeleng-gelengkan kepalanya lalu terduduk di kasur. Ia menunjukku lalu memintaku menghubungi Reivan.

“Suruh anak itu datang sekarang.”

Aku menuruti perintahnya, tetapi, seperti yang sudah kuduga, ia sama sekali tidak merespons panggilanku. “Enggak diangkat, Bu ….”

“Telepon lagi. Telepon terus sampai diangkat.

Satu kali, dua kali, tiga kali bahkan sampai lima kali, Reivan masih mendiamkan panggilan dariku.

Mungkin karena tidak percaya, Bu Nawang meminta ponselku lalu mencoba menghubungi anaknya itu secara langsung. Namun, ia tergagap ketika melihat ke layar.

Yang punya rumah? Ini nama Reivan kamu tulis begini, Hana?”

Tentu saja aku tidak bisa menjawab. Semua bukti sudah terpampang nyata di depan Bu Nawang, membantah atau memberi penjelasan hanya akan membuatku terkesan membela diri.

Bu Nawang kembali menggeleng-gelengkan kepala. Ia lalu berseru, kencang sekali hingga jejak urat-urat yang tebal muncul dari balik kedua pelipisnya yang mulai keriput.

“Lia! Dewi! Ambilkan hape saya! Bawa ke atas! Dua-duanya ke sini! Cepat!”

Tidak sampai lima menit kemudian, kedua asisten rumah tangga Reivan itu muncul di hadapan kami. Bu Lia menatapku takut-takut, sementara pandangan Dewi terkesan mengasihani. Aku tak peduli lagi, apa pun penilaian mereka terhadapku, harga diriku telanjur hancur dan tidak bisa diperbaiki lagi.

“Reivan, pulang sekarang!” kata Bu Nawang di telepon. “Pulang! Ibu mau bicara sama kamu. Pulang, Nak! Sekarang! Ibu tunggu.”

Panggilan berakhir. Bu Nawang meletakkan ponselnya di kasur. Dadanya naik turun. Sejujurnya ia sangat cantik, tapi kecantikannya saat itu terasa menyeramkan. Pandangan dari kedua matanya yang bercelak benar-benar menghakimiku.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB