Sebuah video yang memperlihatkan seorang karyawati BUMN, yang diketahui sebagai pegawai PT Timah Tbk, menghina pegawai honorer pengguna BPJS viral di media sosial.
Perempuan tersebut menuai kecaman setelah ucapannya dianggap merendahkan tenaga honorer yang mengantre di fasilitas kesehatan.
Awal Mula Video Karyawati BUMN PT Timah Tbk yang Viral

Dalam video berdurasi 23 detik yang diunggah pada 2 Januari 2025, ia dengan santai menyindir tenaga honorer pengguna BPJS sambil menyebut dirinya sebagai pegawai PT Timah.
Ia bahkan dengan bangga menyatakan dirinya sebagai pasien prioritas dan tidak perlu mengantre seperti tenaga honorer yang menggunakan BPJS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataannya yang terkesan melecehkan pegawai honorer BPJS membuat netizen geram, hingga unggahannya banjir kritik tajam.
Video tersebut awalnya diunggah di akun TikTok miliknya, @wennymayzon1, yang memiliki lebih dari 13 ribu pengikut. Namun, setelah mendapatkan hujatan dari warganet, akun tersebut langsung dikunci agar tidak bisa diakses oleh publik.
PT Timah Tbk Beri Sanksi Tegas Usai Video Viral
Setelah video tersebut viral dan menjadi perbincangan luas, PT Timah Tbk akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi.
Perusahaan menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu dengan tindakan karyawannya.
Mereka menegaskan bahwa opini dalam video tersebut adalah pendapat pribadi dan tidak mewakili nilai-nilai PT Timah Tbk.
Selain itu, PT Timah memastikan bahwa seluruh karyawannya juga menggunakan layanan BPJS seperti masyarakat umum. Tidak ada perbedaan perlakuan bagi pegawai BUMN dan masyarakat lainnya yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Dalam pernyataan resminya, PT Timah juga menegaskan bahwa perusahaannya menjunjung tinggi nilai-nilai etika, harmoni, dan saling menghormati.
Mereka sangat menyayangkan insiden tersebut dan berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini sesuai dengan aturan perusahaan.
Klarifikasi Pelaku, Netizen Tetap Murka
Setelah menuai kecaman luas, karyawati BUMN yang menghina pegawai honorer pengguna BPJS akhirnya memberikan klarifikasi.
Ia mengaku bahwa video tersebut hanya sekadar opini pribadi dan tidak bermaksud merendahkan pihak mana pun. Namun, permintaan maafnya tak cukup meredakan kemarahan publik.
Netizen tetap mengecam sikapnya dan menuntut PT Timah Tbk untuk memberikan sanksi berat.
Banyak yang beranggapan bahwa tindakan tersebut mencerminkan arogansi pegawai BUMN yang seharusnya melayani masyarakat dengan baik, bukan malah merendahkan kelompok tertentu.
Sejumlah warganet bahkan menelusuri lebih jauh kehidupan pribadi karyawati tersebut. Diketahui, selain bekerja di PT Timah Tbk, ia juga memiliki usaha kuliner dan berbisnis produk skincare di Bangka Belitung.
Dalam beberapa unggahan di media sosial sebelumnya, ia sempat mengeluhkan pekerjaannya di PT Timah dan bahkan menyatakan ingin dipecat. Namun, ia tetap bertahan karena merasa memiliki janji kepada almarhum ibunya.
Langkah Tegas PT Timah Tbk
PT Timah Tbk telah memanggil karyawati yang bersangkutan dan menjatuhkan sanksi tegas. Dalam pernyataan resminya, perusahaan menegaskan bahwa setiap pegawai yang melanggar aturan perusahaan akan diberikan tindakan sesuai regulasi yang berlaku.
Berikut beberapa langkah yang diambil PT Timah Tbk:
Penyelidikan Internal – PT Timah langsung melakukan pemeriksaan terhadap karyawati yang bersangkutan untuk mengetahui fakta yang lebih mendalam terkait video yang viral.
Teguran Keras – Perusahaan telah memberikan teguran resmi kepada karyawati tersebut agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sanksi Disiplin – PT Timah menegaskan bahwa sanksi yang diberikan akan sesuai dengan kebijakan internal perusahaan.
Edukasi Pegawai – PT Timah berkomitmen untuk memberikan edukasi lebih lanjut kepada seluruh karyawan tentang pentingnya menjaga etika dalam bermedia sosial.
Selain menjatuhkan sanksi, PT Timah Tbk juga berkomitmen untuk meningkatkan edukasi bagi seluruh karyawan terkait etika dalam bermedia sosial.
Mereka berharap kejadian ini menjadi pelajaran agar semua pegawai lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat di ruang publik.
Kasus ini menjadi bukti bahwa tindakan di media sosial dapat memiliki dampak yang besar.
Dalam era digital, setiap unggahan yang mengandung unsur diskriminatif atau merendahkan kelompok tertentu dapat dengan cepat viral dan menimbulkan kecaman luas.
Bagi pegawai BUMN, kejadian ini bisa menjadi peringatan penting agar lebih berhati-hati dalam berkomunikasi di media sosial.
Meskipun memiliki kebebasan berekspresi, tetap ada batasan etika yang harus dijaga, terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan negara dan memiliki tanggung jawab besar terhadap masyarakat.
PT Timah Tbk telah mengambil langkah tegas untuk menangani kasus ini, namun reaksi publik masih terus berkembang.
Banyak yang berharap sanksi yang diberikan bisa menjadi efek jera bagi pegawai lainnya agar lebih bijak dalam berperilaku di media sosial. (*)
Halaman : 1 2 Selanjutnya