554 WNI Korban Online Scam di Myanmar Berhasil Dievakuasi ke Tanah Air, Ini Upaya yang Dilakukan Kemlu RI

- Penulis

Rabu, 19 Maret 2025 - 20:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementerian Luar Negeri sukses memulangkan 554 WNI korban online scam dari Myanmar. (Foto: Dok. Kemlu RI)

Kementerian Luar Negeri sukses memulangkan 554 WNI korban online scam dari Myanmar. (Foto: Dok. Kemlu RI)

Ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban online scam di Myanmar akhirnya bisa menghirup udara kebebasan di tanah air.

Setelah melewati berbagai rintangan, pemerintah Indonesia berhasil mengevakuasi mereka dari wilayah konflik di Myawaddy, Myanmar.

Proses pemulangan ini melibatkan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon dan Bangkok, serta berbagai pihak terkait.

Total 554 WNI korban online scam di Myanmar dipulangkan dalam dua gelombang. Pada 18 Maret 2025, sebanyak 400 orang tiba lebih dulu di Bandara Soekarno-Hatta, sementara sisanya, yaitu 154 orang, dijadwalkan tiba keesokan harinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut langsung kedatangan kloter pertama dan menegaskan bahwa misi ini merupakan arahan Presiden Prabowo untuk memastikan perlindungan maksimal bagi WNI yang mengalami permasalahan di luar negeri.

Perjalanan Panjang dan Berbahaya dari Myanmar ke Indonesia

Kementerian Luar Negeri sukses memulangkan 554 WNI korban online scam dari Myanmar. (Foto: Dok. Kemlu RI)
554 WNI Korban Online Scam di Myanmar Berhasil Dievakuasi ke Tanah Air, Ini Upaya yang Dilakukan Kemlu RI

Misi penyelamatan korban online scam di Myanmar bukanlah hal yang mudah. Para WNI ini sebelumnya terjebak di Myawaddy, wilayah yang terkenal dengan konflik bersenjata antara berbagai kelompok milisi.

Evakuasi dilakukan melalui perjalanan darat sejauh 10 jam menggunakan 13 bus sebelum akhirnya mereka berhasil menyeberang ke Thailand.

Menurut Menlu Sugiono, awalnya para WNI direncanakan diterbangkan langsung dari Maesot, Thailand.

Namun, karena jumlahnya yang besar dan keterbatasan kapasitas bandara, mereka harus dibawa ke Bangkok terlebih dahulu.

Perjalanan dari Maesot ke Bangkok memakan waktu sekitar 6 jam sebelum akhirnya para korban online scam di Myanmar bisa diterbangkan pulang ke Indonesia.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, memimpin kloter pertama, sementara kloter kedua dipimpin oleh Direktur Pelindungan WNI, Judha Nugraha.

Tim gabungan dari Kemlu, KBRI Yangon, dan KBRI Bangkok memainkan peran penting dalam mengoordinasikan pemulangan ini, memastikan bahwa setiap WNI dapat kembali dengan selamat.

Modus Online Scam di Myanmar yang Menjebak WNI

Kasus online scam di Myanmar bukanlah fenomena baru. Sindikat ini sudah beroperasi selama beberapa tahun terakhir dan telah menjerat ribuan pekerja migran, termasuk dari Indonesia.

Baca Juga:  Tutorial Cara Mandi Wajib: Panduan Lengkap dan Praktis

Para korban awalnya diiming-imingi pekerjaan dengan gaji tinggi di luar negeri, tetapi begitu tiba di lokasi, mereka justru dipaksa bekerja di jaringan penipuan daring yang menargetkan korban dari berbagai negara.

Banyak dari mereka bekerja dalam kondisi tidak manusiawi, bahkan mengalami ancaman kekerasan jika tidak memenuhi target penipuan.

Ada juga korban yang mengalami penyiksaan fisik atau psikologis. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya menyelamatkan WNI yang masih terjebak dalam jaringan online scam di Myanmar dan negara-negara lain.

Sejak 2020, lebih dari 6.800 WNI telah menjadi korban online scam di Myanmar dan beberapa negara lain.

Pada tahun 2024, Kemlu berhasil memulangkan 92 korban, sementara di awal 2025 saja sudah ada 174 korban yang dievakuasi.

Kejadian ini menunjukkan bahwa sindikat penipuan ini masih terus beroperasi dan menargetkan pekerja migran dari Indonesia.

Peringatan dan Imbauan Pemerintah untuk Calon Pekerja Migran

Menlu Sugiono menegaskan pentingnya kewaspadaan bagi masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri.

Banyak korban online scam di Myanmar yang awalnya percaya pada tawaran pekerjaan dengan gaji tinggi, tetapi akhirnya terjebak dalam situasi yang mengerikan.

Pemerintah mengimbau agar calon pekerja migran selalu menggunakan jalur resmi dan legal untuk bekerja di luar negeri.

Proses perekrutan tenaga kerja yang sah harus melalui lembaga yang memiliki izin resmi dan dapat dipertanggungjawabkan.

Selain itu, mereka harus memastikan bahwa dokumen kerja mereka sesuai dengan ketentuan hukum di negara tujuan.

Sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama internasional, Menlu Sugiono juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Thailand dan Myanmar atas dukungan mereka dalam proses repatriasi ini.

Selain itu, berbagai lembaga dan kementerian dalam negeri juga turut berkontribusi dalam memastikan pemulangan para korban online scam di Myanmar berjalan dengan lancar.

Upaya Pemerintah dalam Memberantas Sindikat Online Scam

Keberhasilan pemulangan korban online scam di Myanmar menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam melindungi WNI di luar negeri.

Namun, kasus ini juga menunjukkan bahwa sindikat penipuan online masih aktif dan terus mencari korban baru.

Oleh karena itu, pemerintah tidak hanya fokus pada upaya penyelamatan, tetapi juga pada pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.

Kemlu bersama instansi terkait akan terus meningkatkan pengawasan terhadap agen perekrutan tenaga kerja yang tidak resmi.

Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya online scam di Myanmar dan negara lainnya juga akan diperkuat agar lebih banyak orang yang sadar akan modus penipuan ini.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rumah di Pandeglang yang Tertimpa Pohon Durian Mendapat Bantuan Peralatan Bayi
Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut
Heboh! Maling terjepit di atas warung hingga lemas dan tidak dapat bergerak
Viral! Poster Timnas Badminton Indonesia-Malaysia Dibandingkan, Netizen Salfok
Anak-anak di daerah pedalaman Kalimantan Timur mengirimkan video ke Presiden Prabowo yang mengeluh tentang jalan yang rusak selama bertahun-tahun
Aksi premanisme di Bandung menjadi viral: Driver Diminta Uang Parkir Rp200 Ribu dan Diancam Mobilnya Dibaretin
Pengacara Kalangan Artis Hotma Sitompoel Meninggal Dunia
DJ Nathalie Holscher “Mandi Uang”, Bupati Sidrap: Tindak Tegas!

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 16:15 WIB

Rumah di Pandeglang yang Tertimpa Pohon Durian Mendapat Bantuan Peralatan Bayi

Kamis, 17 April 2025 - 15:46 WIB

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 15:17 WIB

Heboh! Maling terjepit di atas warung hingga lemas dan tidak dapat bergerak

Kamis, 17 April 2025 - 13:56 WIB

Viral! Poster Timnas Badminton Indonesia-Malaysia Dibandingkan, Netizen Salfok

Kamis, 17 April 2025 - 13:40 WIB

Anak-anak di daerah pedalaman Kalimantan Timur mengirimkan video ke Presiden Prabowo yang mengeluh tentang jalan yang rusak selama bertahun-tahun

Berita Terbaru

Bisnis

Apa Itu Backlink dan Manfaatnya untuk Website Anda

Sabtu, 19 Apr 2025 - 21:19 WIB

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Viral

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Kamis, 17 Apr 2025 - 15:46 WIB