Deklarasi Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 menjadi salah satu peristiwa politik yang sangat dinantikan di Indonesia. Namun, kontroversi muncul ketika Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan bahwa dia tidak diundang dalam acara deklarasi tersebut. Dalam menjawab hal ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memberikan penjelasan yang cukup menggugah.
Menurut PDIP, undangan untuk acara deklarasi Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo memang sangat terbatas. Puan Maharani, Wakil Ketua Umum DPP PDIP, menjelaskan bahwa undangan hanya diberikan kepada ketua umum partai berserta jajaran pengurus partai, serta beberapa perwakilan partai pendukung Ganjar Pranowo. Selain itu, juga diundang rekan-rekan relawan dan tim sukses nasional, serta Mahfud MD dan Ganjar Pranowo sendiri. Menurut Puan, keterbatasan jumlah undangan ini adalah hal yang wajar, mengingat kompleksitas acara politik semacam ini.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, menambahkan bahwa pengumuman Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo dilakukan secara daring. Ini berarti semua kader PDIP, anggota partai, simpatisan, dan bahkan seluruh rakyat Indonesia bisa menyaksikan pengumuman tersebut melalui teknologi informasi. Hasto menjelaskan bahwa PDIP adalah partai yang memanfaatkan teknologi informasi, dan sistem yang mereka bangun memungkinkan pengundangan daring kepada seluruh jajaran partai dan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hal ini tidak mengurangi kekhidmatan acara pengumuman Prof. Mahfud MD dan meningkatkan emotional bonding karena bantuan teknologi. Jadi, semua diundang,” ujar Hasto Kristiyanto. Dengan pendekatan daring, PDIP berhasil mencapai seluruh kader dan simpatisannya di seluruh penjuru Indonesia, menjadikan acara deklarasi Mahfud MD semakin inklusif.
Eriko Sotarduga, seorang kader PDIP, juga menekankan bahwa seluruh kepala daerah diundang secara daring. Ia menyampaikan bahwa arahan untuk mengikuti acara melalui Zoom dan YouTube PDIP sudah disebarkan sejak hari sebelumnya. Dengan cara ini, PDIP memastikan bahwa tidak ada kepala daerah atau kader partai yang merasa diabaikan atau tidak diundang.
Namun, meskipun tidak diundang secara langsung, Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo, menyatakan bahwa dia akan menyaksikan deklarasi tersebut melalui siaran langsung setelah pekerjaannya selesai. Dengan demikian, dia tetap bisa mengikuti peristiwa politik penting ini meskipun tidak diundang langsung.
Dalam konteks politik, keterbatasan undangan dalam acara deklarasi calon wakil presiden adalah hal yang wajar. Pada acara semacam ini, tidak semua orang dapat diundang secara langsung karena keterbatasan kapasitas lokasi. Dengan menggunakan teknologi informasi, seperti yang dilakukan oleh PDIP, mereka dapat menjaga inklusivitas dan keterlibatan seluruh kader dan pendukung partai, termasuk Gibran Rakabuming Raka, dalam momen penting ini.
Dalam konteks Pemilu 2024, deklarasi Mahfud MD sebagai cawapres Ganjar Pranowo menandai awal dari perjalanan kampanye politik yang panjang, dan partai-partai politik berupaya keras untuk menjaga kohesivitas dan dukungan dari seluruh jajaran partai dan pendukungnya. Dengan pendekatan daring, mereka dapat mencapai tujuan ini secara efektif.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini