Pada pagi hari Minggu, rencananya akan diadakan Aksi Damai Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, yang diperkirakan akan mengakibatkan pengalihan arus lalu lintas di sejumlah titik di sekitarnya. Hal ini diumumkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Trunoyudo Wisnu Andiko, yang menyebut bahwa beberapa ruas jalan akan mengalami pengalihan arah, termasuk di daerah Harmoni, Jakarta Pusat.
Menurut Trunoyudo, arus lalu lintas dari Harmoni arah Majapahit akan dialihkan ke Juanda dan Suryopranoto. Di samping itu, arus lalu lintas di Jalan Budi Kemuliaan arah Gambir akan dialihkan ke Jalan Merdeka Barat, Majapahit, dan Harmoni. Jalan Merdeka Selatan dari arah Timur dan Barat juga akan mengalami pengalihan, sedangkan arus lalu lintas dari arah Tugu Tani menuju Merdeka Selatan akan dialihkan ke arah Merdeka Timur.
Dalam rangka pengamanan aksi tersebut, diprediksi sekitar 3.448 personel akan diturunkan, terdiri dari personel dari Polda, polres, TNI Kodam Jaya, serta beberapa instansi pemerintah daerah seperti Satpol PP, Damkar, Diknes, dan Dishub.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Aksi Damai Bela Palestina ini diselenggarakan oleh sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia. Rencananya, aksi ini akan dimulai pada pukul 05.30 WIB dan berlangsung hingga 10.00 WIB. Peserta aksi, yang diperkirakan mencapai dua juta orang, termasuk tokoh lintas agama, akan memulai kegiatan dengan long march dari Monas ke Bundaran Hotel Indonesia (HI) dan kembali lagi ke Monas. Ini dianggap sebagai bentuk “jalan sehat” oleh para peserta.
Aksi tersebut akan diawali dengan orasi dari beberapa tokoh lintas agama, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Massa tidak hanya berhenti di Bundaran HI, namun mereka akan kembali ke titik awal di sekitar Patung Kuda.
Panggung utama aksi tersebut didirikan di sebelah barat daya Monas dengan akses masuk melalui gerbang di dekat Patung Kuda. Acara ini terbuka bagi masyarakat umum yang ingin berpartisipasi.
Beberapa tokoh seperti Menko PMK Muhadjir Effendy, Menlu Retno Marsudi, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo dijadwalkan akan hadir dalam aksi tersebut. Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim memperkirakan bahwa aksi ini akan dihadiri oleh sekitar dua juta orang.
Sudarnoto menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk tekanan publik sebagai perlawanan terhadap penjajahan Israel terhadap warga Palestina. Menurutnya, Israel telah melakukan genosida dan kejahatan perang terhadap warga Palestina. Ini dipandang sebagai ekspresi dari kesadaran nasional dan kemanusiaan yang tidak dapat dibatasi.
Dari berbagai penjuru dunia, aksi solidaritas dan dukungan terhadap Palestina terus mengalir. Aksi Bela Palestina telah menggema di berbagai negara, menandai kepedulian global terhadap konflik yang berkelanjutan di Timur Tengah. Para aktivis, kelompok masyarakat, dan bahkan pejabat pemerintah dari sejumlah negara terlibat dalam demonstrasi, menyerukan perdamaian dan mengecam tindakan penindasan yang dilakukan terhadap warga Palestina.
Dari Eropa hingga Amerika, aksi solidaritas telah terjadi dengan peserta yang beragam, menunjukkan solidaritas internasional dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina. Dari upaya penggalangan dana hingga unjuk rasa massal, pesan penting yang disuarakan adalah pentingnya mendukung kemerdekaan dan perdamaian bagi Palestina. Meskipun geografisnya jauh, kesadaran akan konflik di Timur Tengah mendorong masyarakat global untuk bersatu dalam menuntut solusi yang adil dan berkelanjutan bagi konflik yang terus berlangsung di Palestina.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini
