Penyakit diabetes tidak lagi hanya menjadi masalah yang terbatas pada usia lanjut, tetapi kini mengkhawatirkan juga mereka yang masih berusia muda, mulai dari usia remaja. Diabetes pada usia muda menimbulkan risiko komplikasi penyakit yang lebih besar dan bahkan dapat berujung pada kematian. Gaya hidup modern, yang seringkali cenderung tidak sehat, menjadi salah satu pemicu utama terjadinya diabetes pada generasi muda.
Menurut Dr. Ketut Suastika, seorang dokter spesialis penyakit dalam, diabetes pada usia muda memiliki prognosis yang lebih buruk, progresif, dan lebih serius daripada diabetes tipe 1 atau tipe 2 yang muncul pada usia lanjut. Kondisi ini mendorong konsentrasi untuk lebih memperhatikan kelompok usia 15 hingga 40 tahun. Perilaku yang umum pada generasi muda dewasa ini, seperti pola makan yang tidak sehat, tampaknya menjadi pemicu utama peningkatan kasus diabetes tipe 2.
Gaya hidup yang kurang sehat, termasuk asupan kalori yang berlebihan, menjadi faktor kunci terkait dengan kasus diabetes pada anak muda. Diabetes sering kali terkait dengan masalah kelebihan berat badan, yang dianggap sebagai pemicu utama penyakit ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dr. Ketut menekankan hubungan antara obesitas dan perilaku yang menyebabkan diabetes. Kelebihan konsumsi kalori, terutama dari karbohidrat, lemak, dan gula sederhana, memainkan peran penting dalam peningkatan kasus diabetes. Asupan makanan yang tidak seimbang dan berlebihan mendorong peningkatan kasus diabetes pada generasi muda.
Keprihatinan yang muncul adalah risiko komplikasi penyakit yang dihadapi oleh para remaja yang menderita diabetes. Mereka memiliki potensi yang lebih tinggi untuk menderita penyakit serius seperti penyakit kardiovaskular, yang berpotensi menjadi ancaman serius dalam jangka panjang.
Dalam upaya pencegahan, Profesor Ketut menyoroti pentingnya memperbaiki perilaku seputar asupan makanan dan aktivitas fisik. Sederhana dalam teori, namun terbukti sulit dilaksanakan, terutama di tengah gaya hidup modern yang cenderung tidak sehat. Perubahan perilaku dan kebiasaan makan yang lebih sehat, bersama dengan pola hidup yang aktif secara fisik, merupakan solusi yang disarankan untuk mencegah diabetes pada usia muda.
Pemahaman akan pentingnya menerapkan pola makan yang sehat, membatasi asupan kalori, dan menjalani gaya hidup aktif, terutama di kalangan anak muda, merupakan kunci dalam upaya pencegahan diabetes. Faktor utama dalam pencegahan primer diabetes pada generasi muda adalah perubahan perilaku makan dan pola hidup yang lebih sehat.
Bahkan jika solusinya terdengar sederhana, dalam praktiknya, mengubah kebiasaan dan perilaku yang telah tertanam dalam masyarakat menjadi tantangan tersendiri. Namun, perubahan ini menjadi suatu keharusan untuk mengurangi kasus diabetes pada generasi muda dan menghindari risiko komplikasi penyakit yang serius di kemudian hari.
Diabetes pada usia muda menimbulkan ancaman serius terhadap kesehatan generasi muda. Kasus diabetes pada usia muda telah menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan, dengan risiko komplikasi dan implikasi serius. Penyakit ini memberikan dampak negatif, termasuk risiko tinggi terhadap komplikasi jangka panjang seperti penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, kebutaan, dan gangguan saraf.
Generasi muda yang menderita diabetes cenderung mengalami prognosis yang lebih buruk dan progresif. Faktor pemicu utama di antaranya adalah gaya hidup tidak sehat, termasuk kebiasaan makan yang buruk dan kurangnya aktivitas fisik. Peningkatan asupan kalori dan kelebihan berat badan memainkan peran penting dalam meningkatkan kasus diabetes pada usia muda.
Pentingnya perhatian terhadap mencegah dan mengelola diabetes pada usia muda sangat ditekankan, karena penyakit ini tidak hanya mengganggu kualitas hidup, namun juga dapat mengancam hidup di masa depan. Pencegahan dengan mengubah pola makan, menurunkan berat badan yang berlebih, dan meningkatkan aktivitas fisik di kalangan anak muda adalah kunci utama untuk mengurangi risiko diabetes dan menghadapi konsekuensi serius yang bisa terjadi di kemudian hari.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini