Pada tanggal 19 November 2023, drama mengenai perbedaan warna gelembung obrolan antara Google dan Apple akhirnya menemui akhir yang memuaskan. Apple mengumumkan keputusan untuk mengadopsi standar perpesanan RCS (Rich Communication Services) di platform iMessage. Jacqueline Roy, juru bicara Apple, mengungkapkan bahwa mereka akan menambahkan dukungan untuk RCS Universal Profile pada tahun depan, yang saat ini merupakan standar yang dikeluarkan oleh GSM Association (GSMA).
Dengan langkah ini, iMessage akan mendukung RCS, menyamakan pengalaman pengiriman pesan SMS/MMS antara pengguna Android dan iPhone, mirip dengan antar pengguna iMessage. RCS sendiri adalah standar yang bertujuan untuk memodernisasi SMS/MMS, dan Google telah mengimplementasikannya dalam aplikasi Messages sebagai pengganti fitur SMS pada ponsel Android.
Sebelumnya, pesan SMS/MMS yang dikirim dari ponsel Android ke iPhone, termasuk melalui aplikasi Messages dari Google, akan tampil dalam gelembung obrolan berwarna hijau, berbeda dengan pengguna iMessage yang memiliki gelembung berwarna biru. Selain perbedaan warna, standar perpesanan yang berbeda juga memengaruhi pengalaman pengguna, seperti pemutaran video HD, pengiriman link URL, reaksi emoji, dan fitur lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan Apple mengadopsi standar RCS, pesan yang dikirim dari pengguna Android ke iMessage diharapkan akan memiliki tampilan yang serupa dengan antar pengguna iMessage. Selain itu, pesan ini juga akan dikirim melalui jaringan mobile data/WiFi, bukan hanya melalui jaringan seluler.
Jacqueline Roy menyatakan keyakinannya bahwa RCS Universal Profile akan memberikan pengalaman interoperabilitas yang lebih baik dibandingkan SMS atau MMS, dan ini akan tersedia dalam platform iMessage. Meskipun belum diketahui secara detail bagaimana RCS akan berfungsi di iPhone, dijelaskan bahwa ini tidak berarti iMessage membuka diri untuk platform lain. RCS akan menggantikan SMS dan MMS, tetapi tetap terpisah dari iMessage.
Perubahan keputusan Apple untuk mengadopsi RCS tampaknya dipicu oleh tekanan dari regulator Uni Eropa, Digital Markets Act (DMA). Salah satu aturan DMA mengharuskan perusahaan seperti Apple untuk membuat layanan mereka dapat dioperasikan melalui platform lain. Pada bulan September, Komisi Eropa menyelidiki iMessage untuk menentukan apakah iMessage dapat dianggap sebagai layanan yang masuk dalam regulasi tersebut. Apple menyatakan bahwa iMessage tidak begitu populer di Eropa, sehingga aturan yang mengharuskan layanan dapat dioperasikan melalui platform lain tidak berlaku untuk iMessage.
Meskipun Apple mengikuti langkah Google dengan mengadopsi RCS, mereka tetap menegaskan bahwa iMessage yang mereka buat tetap lebih aman dibandingkan dengan RCS. iMessage dilengkapi dengan fitur keamanan enkripsi end-to-end dan tingkat perlindungan data yang lebih tinggi di iCloud. Sebelumnya, Apple enggan mengadopsi RCS meskipun sering disindir oleh Google dan bahkan Samsung. Apple tetap percaya bahwa iMessage tetap menjadi pilihan yang lebih aman dan unggul meskipun kini mengakui kebutuhan untuk mengadopsi standar perpesanan yang lebih luas seperti RCS.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini