Redaksiku.com – Perayaan Hari Raya Idul Fitri sebentar lagi, seluruh umat muslim akan mobilisasi Sholat Idul Fitri 2024 sehabis satu bulan berpuasa. Sholat Idul Fitri dijalankan sebanyak dua rakaat bersama satu salam. Sama seperti ibadah pada umumnya, Sholat Idul Fitri perlu didasarkan bersama niat.
Sholat Idul Fitri perlu dijalankan bersama membaca kemauan sholat, adapun bacaan kemauan untuk sholat Idul Fitri sebagai berikut.
Bacaan Niat Sholat Idul Fitri (Makmum)
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil fitri ma’muman lillahi ta’ala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Artinya: “Aku berniat sholat sunah Idul Fitri dua rakaat jadi makmum dikarenakan Allah ta’ala.”
Bacaan Niat Sholat Idul Fitri (Imam)
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil fitri imaman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat sholat sunah Idul Fitri dua rakaat jadi imam dikarenakan Allah ta’ala.”
Tata Cara Sholat Idul Fitri
Mengutip dari laman: nu.or.id, berikut ini tata cara mobilisasi sholat Idul Fitri
1. Pertama adalah kemauan shalat Idul Fitri di di dalam hati bersamaan bersama takbiratul ihram (membaca Allâhu akbar), dan disunnahkan untuk melafalkan kemauan sebelumnya.
Berikut lafal niatnya, أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman (jika jadi imam menggunakan “imaman”) lillâhi ta’âlâ Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) dikarenakan Allah ta’ala.”
2. Membaca doa ifititah, kemudian disunnahkan untuk tabir sebanyak tujuh kali. Di sela-sela tiap takbir direkomendasi untuk membaca lafal berikut,
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla
Artinya: “Allah Maha Besar bersama segala kebesaran, segala puji bagi Allah bersama pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik pas pagi dan petang.” Atau mampu termasuk lafal ini, سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tak ada tuhan tak sekedar Allah, Allah maha besar.”
3. Membaca surat Al-Fatihah. Setelah itu disunnahkan untuk membaca surat Al-A’la, lalu dilanjut ke ruku’, sujud, duduk di pada dua sujud, dan seterusnya sampai berdiri kembali seperti shalat biasa.
4. Setelah takbir untuk berdiri rakaat kedua, disunnahkan untuk takbir sebanyak lima kali seperti takbir pada rakaat pertama. Kemudian membaca surat Al-Fatihah dan direkomendasi membaca surat Al-Ghasiyah. Lalu lanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya sampai salam.
5. Selesai salam, jamaah direkomendasi untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib lebih-lebih dulu, jangan pernah beranjak dari tempat.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News