Aksi puluhan oknum personel TNI Resimen Arhanud 2 Sisingamangaraja di Deli Serdang memicu kegemparan setelah merusak kendaraan milik warga setempat.
Warga yang ada di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ini pun mengalami kerugian cukup besar.
Insiden ini menjadi sorotan publik, mengingat tindakan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI tersebut jauh dari sikap profesionalisme yang diharapkan dari aparat negara.
Kejadian tersebut menimbulkan kerugian materiil dan memicu ketegangan antara pihak militer dan warga setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kronologi Aksi Pengrusakan Kendaraan oleh Oknum TNI

Peristiwa pengrusakan ini dimulai ketika seorang anggota Resimen Arhanud 2, Praka Darma Saputra Lubis, yang sedang melintas di Jalan GBKP, Dusun Lau Gelunggung, berpapasan dengan tiga pemuda yang mengendarai sepeda motor.
Diduga, pemuda-pemuda tersebut menantang Praka Darma, sehingga membuatnya merasa terganggu.
Merasa dihina, Praka Darma mengejar ketiga pemuda tersebut hingga ke sebuah warung yang berada di dekat lokasi kejadian.
Setelah tiba di warung tersebut, Praka Darma berniat menegur mereka, namun tindakan tersebut berujung pada pengeroyokan terhadapnya.
Dalam keadaan terluka, Praka Darma berusaha melarikan diri dan bersembunyi di kebun sawit sebelum menghubungi rekan-rekannya di Resimen Arhanud 2 untuk meminta bantuan.
Kejadian ini kemudian memicu respon cepat dari sekitar 40 anggota Resimen Arhanud 2 yang bergerak menuju lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, sekitar 40 personel TNI tidak menemukan para pelaku pengeroyokan yang semula mereka cari.
Namun, di lokasi kejadian, mereka malah menemukan barang bukti berupa sabu dan alat isap yang diduga milik para pemuda yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
Temuan ini semakin memperburuk situasi, dan diduga membuat beberapa anggota TNI merasa emosi akibat kejadian yang menimpa rekannya serta temuan barang bukti tersebut.
Emosi yang meluap-luap akhirnya berujung pada aksi perusakan kendaraan warga yang ada di lokasi. Sekitar satu mobil minibus dan tiga sepeda motor yang terparkir di sana menjadi sasaran pelampiasan amarah.
Kaca mobil bagian depan, belakang, dan samping hancur, sedangkan sepeda motor mengalami kerusakan parah. Bahkan sebuah warung dagangan yang berada di dekat lokasi juga turut dirusak.
Beberapa warga yang melihat kejadian tersebut terkejut dan tidak percaya dengan apa yang sedang berlangsung.
Mereka tidak menyangka bahwa tindakan seperti ini bisa terjadi di tengah masyarakat yang harusnya saling menghormati dan hidup berdampingan.
Pengrusakan kendaraan oleh oknum TNI ini menyisakan kerugian besar bagi pemilik kendaraan dan bisnis warung yang turut dirusak.
Keadaan semakin tidak terkendali setelah aksi perusakan itu, dan polisi militer dari Kodam I Bukit Barisan langsung turun tangan untuk melakukan penyelidikan.
Mereka memeriksa sekitar 40 personel TNI yang diduga terlibat dalam insiden tersebut. Proses penyelidikan masih berlangsung, dan tindakan lebih lanjut terhadap oknum yang terbukti bersalah akan dilakukan secepatnya.
Langkah Tegas Kodam I Bukit Barisan Tanggapi Aksi TNI di Deli Serdang
Menyadari dampak dari insiden ini, Kodam I Bukit Barisan segera melakukan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah ini secara bijaksana.
Kolonel Infanteri Doddy Yudha, Kapendam I Bukit Barisan, menyatakan bahwa pihaknya sudah melakukan mediasi dengan pemilik kendaraan yang dirusak. Selain itu, mereka juga berjanji untuk mengganti semua kerugian yang timbul akibat peristiwa tersebut.
Kodam I Bukit Barisan juga menegaskan komitmennya untuk bertanggung jawab atas kejadian ini sebagai bagian dari disiplin prajurit TNI.
Mereka memastikan bahwa tindakan yang dilakukan oleh oknum TNI tersebut tidak mencerminkan perilaku prajurit yang seharusnya menjaga kedamaian dan ketertiban.
Oleh karena itu, mereka akan mengevaluasi dan melakukan tindakan tegas terhadap anggota yang terbukti bersalah.
Langkah-langkah internal sedang dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pihak Kodam I Bukit Barisan juga menyatakan bahwa mereka akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan proses hukum berjalan dengan baik dan adil.
Polisi militer juga terus mengembangkan penyelidikan ini guna mengungkap lebih lanjut siapa saja yang terlibat dalam perusakan tersebut.
Insiden ini juga menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh emosi dan selalu menjaga ketertiban, serta menjadi pengingat bagi aparat militer untuk lebih berhati-hati dalam bertindak di lapangan.
Harapannya, peristiwa seperti ini tidak akan terulang lagi, dan kedamaian di masyarakat dapat tetap terjaga.
Dengan adanya langkah-langkah tanggung jawab dari Kodam I Bukit Barisan, diharapkan situasi di Deli Serdang dapat segera kondusif kembali, dan hubungan antara aparat TNI dengan masyarakat bisa diperbaiki dan dijaga dengan baik. (*)
Halaman : 1 2 Selanjutnya