Dulu, saya selalu bertanya, kenapa anak saya setiap bangun tidur selalu menangis. Bukan hanya bangun tidur di pagi hari, tetapi juga saat bangun tidur siang dan tidur sore anak saya selalu dalam keadaan menangis.
Saya pikir hanya anak saya saja yang setiap bangun tidur selalu menangis sampai akhirnya saya bertemu dengan ibu-ibu lain dan ternyata mereka berkata anak mereka juga sering seperti itu. Bahkan, keponakan saya pun beberapa kali menangis saat bangun tidur sekalipun dia sudah berusia tiga tahunan. Jadilah saya mencari jawaban kenapa bayi dan balita sering menangis saat bangun tidur.
Dari beberapa literatur yang telah saya dapatkan, saya membuat kesimpulan bahwa penyebab anak yang bangun tidur menangis antara lain sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Karena waktu tidurnya belum cukup, tapi sudah bangun, entah karena terkejut atau karena hal lain yang tidak dikehendakinya.
Ketidaksiapan anak untuk menyelesaikan tidur ini membuat anak jadi sakit kepala atau merasa jadi lebih mudah emosional. Sama seperti kita kalau bangun tidur dalam keadaan terkejut. Tentunya kita akan langsung ingin marah atau merasa tusukan menyakitkan di bagian belakang kepala, bukan?
Jika memang hal ini terjadi pada anak, segera tenangkan anak dan ajak anak kembali untuk berbaring. Jika anak masih menyusu ASI, susuilah anak sambil membelai kepalanya agar dia merasakan ketenangan.
Anak mungkin tidak bisa kembali tidur, tapi paling tidak kita bisa menenangkan anak, Bu.
2. Karena dia ingin kembali tidur, tapi tidak bisa lantaran belum memiliki kemampuan untuk menenangkan diri sendiri sampai dia bisa tertidur sendiri kembali.
Bayi yang berumur di bawah tiga bulan tidak memiliki kemampuan untuk menenangkan diri sendiri agar bisa tidur dengan sendirinya. Biasanya, ada beberapa anak yang malah kemampuan untuk menenangkan diri ini lebih lama datangnya. Hal ini tergantung pada kondisi lingkungan di sekitar bayi dan apakah bayi telah dilatih untuk menenangkan diri sendiri sebelum tidur atau tidak.
Melatih bayi menenangkan diri sebelum tidur tidak harus dengan tidur terpisah dari bayi, lho. Kita bisa melatih kemampuan ini dengan tetap berada di samping bayi.
Caranya, kondisikan kamar dalam keadaan gelap, dingin, dan tenang. Lalu, tempatkan anak pada tempat tidurnya sendiri. Jika anak dan ibu tidur bersisian, tempatkan anak pada sisi tempat tidurnya dengan bantal, guling, dan selimut yang benar-benar miliknya. Maksudnya, ibu dan bayi menggunakan bantal, guling, dan selimut yang berbeda.
Baringkan bayi dengan perlahan. Berikan bayi kecupan untuk mengucapkan selamat tidur, lalu berikan dia kata-kata pengantar tidur sebentar. Jika Ibu ingin membiasakan membacakan cerita atau bernyanyi sebelum tidur, itu merupakan hal yang bagus sekali. Ajak bayi dalam ketenangan dengan cerita, lagu, dan kata-kata baik yang mendamaikan hati.
Setelah itu, biarkan bayi menikmati ketenangannya sampai dia berhasil menutup mata dengan sendirinya. Ibu bisa membantu mengelus tubuh atau kepala anak atau juga menepuk ringan tubuhnya selama beberapa waktu. Jika memang anak sudah benar-benar mengantuk, biarkan saja anak tanpa disentuh atau mendengar suara sama sekali. Nanti, anak akan bermain sebentar, lalu mencari ketenangannya sendiri untuk tidur.
Bagaimana jika ternyata anak susah tidur?
Ibu bisa melakukan beberapa hal seperti yang tertulis dalam artikel ini.
3. Karena anak terkejut saat bangun dalam keadaan sendirian.
Ibu, bayi sebenarnya sedang beradaptasi untuk berada di luar alam rahim, lho. Dari yang sebelumnya dia selalu mendengarkan semua yang Ibu pikirkan dan Ibu rasakan, begitu lahir dia kehilangan semua itu. Sebenarnya, bayi mengalami ketakutan yang luar biasa. Inilah alasan kenapa bayi jadi sering menangis.
Pada beberapa anak, proses adaptasi ini berlangsung sangat lama sehingga anak jadi cengeng, tidak mau berhenti menyusu, tidak mau dilepaskan dari gendongan, hingga tidak mau digendong oleh orang lain. Faktor emosional ibu pada saat hamil sangat memengaruhi hal ini, juga perilaku yang ditunjukkan pada bayi setelah bayi lahir.
Bayi yang sering ditakut-takuti dengan ucapan, “Nanti Ibu diambil orang, lho,” atau “Nanti Ibu tinggal, ya,” akan jauh lebih sensitif dan takut sendirian karena kekhawatiran dalam dirinya menumpuk. Jadi, jangan sampai kita menakuti anak seperti ini, ya.
Jika ingin bayi merasa damai saat sendiri, pelan-pelan, berilah jarak dengan bayi. Saat bayi tidur atau terjaga, beraktivitaslah di sekitar bayi agar bayi percaya kalau ibunya baik-baik saja. Letakkan selalu bayi pada posisi yang bisa melihat ibunya.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan meletakkan pakaian bekas pakai milik ibunya di samping bayi. Aroma ibu yang tercium akan membuat bayi menjadi lebih damai karena berpikir ibunya ada di sampingnya.
Untuk mengetahui dengan benar penyebab mana yang dialami oleh anak, Ibu bisa melakukan evaluasi terhadap perilaku anak. Tentu saja selain Ibu, anggota keluarga lain juga bisa membantu untuk melakukan evaluasi ini.
Yang perlu diingat adalah membelai anak sebelum dan saat bangun tidur bukanlah sebuah kemanjaan yang bisa membuat anak jadi terikat dengan kita atau jadi egois nantinya, Bu. Justru dua hal ini akan membuat anak menjadi pribadi yang lebih tenang nantinya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya