Desak Kepolisian Usut Kasus Penembakan APMM terhadap Pekerja Migran Indonesia di Tanjung Rhu, Begini Kata Mendagri Malaysia

- Penulis

Senin, 17 Februari 2025 - 15:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Kepolisian Malaysia sedang melakukan penyelidikan atas kasus penembakan pekerja migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu yang melibatkan APMM. (Foto: Pexels)

Ilustrasi. Kepolisian Malaysia sedang melakukan penyelidikan atas kasus penembakan pekerja migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu yang melibatkan APMM. (Foto: Pexels)

Kasus penembakan yang melibatkan personel Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Selangor, pada 24 Januari lalu, memunculkan pertanyaan serius.

Pertanyaan ini khususnya tentang prosedur penggunaan senjata api yang diterapkan oleh aparat penegak hukum Malaysia.

Menteri Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution Ismail, mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian Malaysia (PDRM) dan APMM akan melakukan penyelidikan internal terkait insiden ini untuk memastikan apakah tindakan yang diambil sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tanggapan Menteri Dalam Negeri Malaysia

Ilustrasi. Kepolisian Malaysia sedang melakukan penyelidikan atas kasus penembakan pekerja migran Indonesia di perairan Tanjung Rhu yang melibatkan APMM. (Foto: Pexels)
Desak Kepolisian Usut Kasus Penembakan APMM terhadapPekerja Migran Indonesia di Tanjung Rhu, Begini Kata Mendagri Malaysia

Meskipun insiden tersebut terjadi dalam situasi yang dianggap mengancam nyawa petugas APMM, Saifuddin menegaskan bahwa penggunaan senjata api tetap harus mematuhi prosedur standar yang telah ditetapkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam penyelidikan yang tengah berlangsung, salah satu fokus utama adalah untuk mengidentifikasi apakah tindakan penembakan tersebut benar-benar diperlukan dalam konteks situasi tersebut.

Saifuddin mengungkapkan, “Ketika radar mendeteksi aktivitas mencurigakan, bagaimana APMM menilai situasi tersebut ketika mereka bertugas pada pukul 3 pagi di tengah gelapnya lautan?”

Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun personel APMM mungkin merasa terancam, prosedur operasional harus dijalankan dengan hati-hati.

Penyelidikan Mengungkap Keterkaitan dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)

Penyelidikan kasus ini juga berfokus pada dugaan adanya keterkaitan dengan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Saifuddin Nasution Ismail menjelaskan bahwa operasi yang dilakukan oleh APMM sebenarnya bertujuan untuk menggagalkan aktivitas TPPO yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

Operasi ini, yang dilakukan pada malam hari, mengarah pada penangkapan individu-individu yang diduga merupakan pelaku utama dalam perdagangan manusia.

Meskipun demikian, insiden penembakan yang terjadi dalam operasi tersebut masih menimbulkan perdebatan apakah tindakan yang diambil oleh APMM sudah sesuai dengan hukum yang berlaku.

Selain mencari tahu apakah prosedur operasional APMM sudah dipatuhi, penyelidikan juga akan melihat apakah ada pelanggaran terhadap hukum lainnya, seperti Undang-Undang Senjata Api 1960 dan Undang-Undang Anti-Perdagangan Orang dan Penyelundupan Migran 2007.

Baca Juga:  Gempa Hari Ini Sabtu 18 November 2023 Getarkan Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Pasal-pasal yang akan diselidiki antara lain Pasal 39 yang mengatur penggunaan senjata api dalam operasi penegakan hukum, serta Pasal 26A yang mengatur mengenai penyelundupan migran.

Selain itu, Pasal 307 KUHP Malaysia, yang mengatur percobaan pembunuhan, dan Pasal 186 KUHP Malaysia, yang mengatur penghalangan tugas pejabat publik, juga menjadi fokus dalam penyelidikan ini.

Radar APMM Deteksi Kontak Mencurigakan di Laut: Apa yang Terjadi Selanjutnya?

Sebelum penembakan terjadi, radar APMM mendeteksi adanya “kontak mencurigakan” di perairan Selangor, yang memicu pengiriman tim penindak.

Tim ini berupaya memperingatkan perahu yang mencurigakan tersebut menggunakan pelantang suara.

Namun, upaya tersebut tidak direspons oleh awak kapal yang bersangkutan.

Pihak APMM kemudian menindaklanjuti dengan langkah yang lebih drastis, termasuk penggunaan senjata api untuk menghentikan perahu tersebut.

Dalam penyelidikan, penting untuk mengevaluasi apakah penggunaan kekuatan tersebut dapat dibenarkan dalam konteks situasi yang dihadapi.

Penyelidikan ini tidak hanya menjadi sorotan dalam rangka mencari tahu apakah prosedur telah diikuti, tetapi juga sebagai bentuk akuntabilitas terhadap tindakan aparat penegak hukum.

Saifuddin Nasution Ismail menjelaskan bahwa otoritas Malaysia berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru kepada publik mengenai perkembangan penyelidikan.

Hal ini penting agar masyarakat dapat mengetahui setiap langkah yang diambil oleh pemerintah dalam menangani insiden ini, serta memastikan bahwa tidak ada yang disembunyikan terkait dengan kejadian tersebut.

Penyelidikan terhadap kasus ini sangat penting, mengingat kejadian ini melibatkan aparat negara yang menggunakan kekuatan dalam menjalankan tugas.

Penggunaan senjata api dalam situasi seperti ini harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Selain itu, keberlanjutan penyelidikan juga akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai integritas prosedur yang diterapkan oleh APMM dan apakah ada pelanggaran dalam hal perlindungan hak asasi manusia, terutama bagi pekerja migran Indonesia yang terlibat dalam insiden ini.

Proses Hukum yang Berlanjut: Apakah Ada Pelanggaran?

Kasus ini juga akan memperlihatkan bagaimana sistem hukum di Malaysia menanggapi insiden yang melibatkan aparat penegak hukum.

Jika terbukti ada pelanggaran, baik dalam penggunaan senjata api atau pelanggaran terhadap undang-undang terkait TPPO, maka hal ini bisa menjadi acuan dalam pembenahan prosedur operasional APMM dan lembaga penegak hukum lainnya di masa depan.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rumah di Pandeglang yang Tertimpa Pohon Durian Mendapat Bantuan Peralatan Bayi
Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut
Heboh! Maling terjepit di atas warung hingga lemas dan tidak dapat bergerak
Viral! Poster Timnas Badminton Indonesia-Malaysia Dibandingkan, Netizen Salfok
Anak-anak di daerah pedalaman Kalimantan Timur mengirimkan video ke Presiden Prabowo yang mengeluh tentang jalan yang rusak selama bertahun-tahun
Aksi premanisme di Bandung menjadi viral: Driver Diminta Uang Parkir Rp200 Ribu dan Diancam Mobilnya Dibaretin
Pengacara Kalangan Artis Hotma Sitompoel Meninggal Dunia
DJ Nathalie Holscher “Mandi Uang”, Bupati Sidrap: Tindak Tegas!

Berita Terkait

Kamis, 17 April 2025 - 16:15 WIB

Rumah di Pandeglang yang Tertimpa Pohon Durian Mendapat Bantuan Peralatan Bayi

Kamis, 17 April 2025 - 15:46 WIB

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Kamis, 17 April 2025 - 15:17 WIB

Heboh! Maling terjepit di atas warung hingga lemas dan tidak dapat bergerak

Kamis, 17 April 2025 - 13:56 WIB

Viral! Poster Timnas Badminton Indonesia-Malaysia Dibandingkan, Netizen Salfok

Kamis, 17 April 2025 - 13:40 WIB

Anak-anak di daerah pedalaman Kalimantan Timur mengirimkan video ke Presiden Prabowo yang mengeluh tentang jalan yang rusak selama bertahun-tahun

Berita Terbaru

Bisnis

Apa Itu Backlink dan Manfaatnya untuk Website Anda

Sabtu, 19 Apr 2025 - 21:19 WIB

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Viral

Dokter Iril Ternyata Cabuli Empat Pasiennya di Garut

Kamis, 17 Apr 2025 - 15:46 WIB