Redaksiku.com – Amerika Serikat mengklaim tak terlibat didalam serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Insiden itu menewaskan dua komandan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Juru berkata Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan kepada Axios bahwa Washington “tidak terlibat didalam serangan tersebut dan kami tidak mengetahui mengenai perihal itu sebelumnya.”
Ia juga menyatakan AS sudah memberikan perihal ini segera kepada pemerintah Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada Senin (1/4), pesawat-pesawat tempur Israel menyerang gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Komandan senior Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Mohammad Reza Zahedi, dikabarkan tewas didalam serangan itu.
Menurut pejabat Israel dan AS, Negeri Zionis sudah beri tambahan Info kepada Washington mengenai serangan ini sebagian menit sebelum saat terjadi. Namun, Israel cuma mengumumkan dan bukan meminta persetujuan dari AS.
Pejabat AS menyatakan Info dari Israel tidak beri tambahan rincian dan baru diterima Washington saat jet-jet militer sudah mengudara.
Pejabat itu mengklaim Israel tidak memberi mengetahui bahwa mereka berencana serangan bom terhadap gedung konsulat Iran.
Juru berkata Israel, Daniel Hagari, di awalnya membuktikan pihaknya yakin serangan hawa mereka mengenai “gedung militer pasukan Al Quds” dan bukan konsulat.
“Menurut sumber intelijen, ini bukan konsulat dan bukan kedutaan. Saya ulangi ini bukan konsulat dan bukan kedutaan. Ini adalah bangunan militer pasukan Al Quds yang menyamar sebagai bangunan sipil di Damaskus,” kata Hagari.
Saat ditanya apakah Israel terlibat didalam serangan di konsulat Iran, Hagari menampik berkomentar. Namun dia menuding didalam enam bulan terakhir, Iran memicu “kawasan ini jadi memanas”.
“Dia (Iran) adalah aktor utama yang melakukan kekejaman di wilayah ini dengan mengfungsikan proksi di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman. Bahkan pagi ini, kendaraan hawa tak berawak Iran menghantam pangkalan Israel di Eliat,” ucapnya seperti dikutip Axios.
Merespons serangan ini, Iran bersumpah dapat membalas serangan tersebut. Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad juga membuktikan serangan Israel tak dapat merubah jalinan antara Iran dan Suriah.
Beberapa jam sehabis serangan di Damaskus, sebagian drone dilaporkan diluncurkan dari Suriah menuju Israel. Namun demikian, serangan-serangan itu dilumpuhkan oleh proses pertahanan hawa punya Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Seorang pejabat pertahanan AS juga menyatakan Washington sempat mendeteksi serangan drone di Garnisun Al-Tanf di Suriah sebagian jam usai serangan di Damaskus. Pasukan militer AS pun menghancurkan pesawat nirawak itu.
Tak tersedia laporan mengenai korban jiwa maupun rusaknya terhadap infrastruktur didalam insiden tersebut.
Pejabat senior AS selagi itu menyatakan insiden di Damaskus membuktikan bahwa selagi ini tersedia eskalasi konflik antara Israel dan Iran dan juga para proksinya di Timur Tengah.
AS pun mewanti-wanti bahwa milisi sekutu Iran di Suriah dapat terang-terangan menargetkan Negeri Zionis buntut insiden ini.
Konflik antara Iran dan Israel belakangan meningkat sehabis Negeri Zionis melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina.
Para proksi Iran di Timur Tengah membuktikan solidaritas terhadap Gaza melalui serangkaian serbuan ke Israel dan sekutu. Kendati begitu, Iran selama ini tidak pernah secara segera mengakui keterlibatannya didalam konflik ini.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini