Novel : Bertahan di Atas Luka Part 21

- Penulis

Minggu, 20 Oktober 2024 - 20:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Aku di hotel!” sentakku dan langsung mematikan telepon.  Dengan kasar kuseka air mata yang mengalir deras.

Tak lama kemudian, Mas Bayu datang dengan wajah tenang, tanpa terlihat panik sama sekali.

“Nah, alhamdulillah, kamu udah di sini. Kenapa tadi telepon dimatiin sebelum aku selesai ngomong?” tanyanya dengan kalem sambil duduk di sampingku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aku melengos.  Mulutku terkatup rapat.

“Kamu jahat banget, sih, Mas? Kamu kan tahu, aku baru pertama kali ke sini.  Aku panik dan takut waktu sampai di Gate 15 ternyata kamu nggak ada.  Aku tunggu lama kamu juga nggak nongol!” Aku berkata terbata-bata berusaha mengatur napas yang memburu.

“Kan aku udah bilang? Aku ke kamar mandi dan penuh, jadi harus antre lama. Lagian ini kota suci, ramai orang salat, insyaallah nggak akan ada apa-apa, Mir.  Kamu juga kan bisa bahasa Inggris, bisa nanya nama hotel tempat kita nginap.  Nggak perlu khawatir,” jawab Mas Bayu tenang sambil memandang wajahku.

Astaghfirullah!  Terlalu kamu, Mas!  Meskipun ini kota suci, tapi mungkin aja ada yang berniat jahat, apalagi tadi aku benar-benar ketakutan.  Mana udah malam. Untung aku ingat jalan ke hotel, kalau nggak, gimana? Kalau aku hilang, gimana?” sergahku kasar.

“Udahlah, nggak usah terlalu lebay kayak gitu.  Ayo, jadi mau makan bakso, nggak? Nanti keburu tutup.” Mas Bayu berdiri dan mengajakku pergi.

Aku bergeming.

Entah kenapa, hatiku masih terasa sakit melihat ketidakpedulian Mas Bayu.  Ia selalu menganggap aku terlalu melebih-lebihkan masalah. Ia tidak merasakan ketakutanku ketika tidak menemukan sosoknya tadi. Aku masih tidak bisa menerima sikap dan perlakuannya.

“Mir, ayo! Jadi mau makan, nggak?” tanyanya lagi. “Udah jam 09.00 lewat, nih.”

Tanpa bicara, aku berdiri dan bergegas menuju lift.

“Lho, Amira!”

Aku terus berjalan, tanpa mempedulikan panggilannya.

Mas Bayu mengejarku sampai di depan lift lalu menemaniku ke kamar hotel.

“Kalau gitu biar aku aja yang pergi beli makan, ya? Kamu pasti lapar, kan? Kunci pintunya, nanti kalau aku pulang, aku telepon,” tuturnya sambil menungguku masuk ke kamar.

Sebetulnya aku ingin ikut, ingin merasakan indahnya malam di Madinah. Namun, hatiku masih dipenuhi rasa sakit dan amarah. Aku hanya diam membisu, tidak menjawab kata-kata Mas Bayu. Rasanya aku ingin memanggilnya, tapi gengsiku mengalahkan semuanya. Sampai ia masuk lift, baru aku menutup pintu kamar.

Setelah mandi dan berganti baju, aku memilih untuk tidur.  Berharap tidur bisa menghilangkan kesedihanku.  Belum lama rasanya aku memejamkan mata, terdengar bel berbunyi. Kulihat jam di tangan kiriku, hampir pukul 11.00 malam. Setengah mengantuk aku berjalan melihat siapa yang datang.  Aku harus hati-hati karena sedang tidak ada suami.  Dari lubang kecil di pintu, aku melihat seraut wajah tampan dengan dagu terbelah. Dengan malas aku membuka pintu lalu kembali ke tempat tidur.

Baca Juga:  Novel: A Way to Find You (Part 27)

Karena masih belum bisa menghilangkan rasa sakit hati, aku berniat salat malam sendirian di masjid. Semoga ramai jemaah yang juga akan salat. Aku segera mandi dan bersiap-siap. Kulihat Mas Bayu masih terlelap. Kusentuh pipinya supaya ia bangun.

“Mas! Aku mau ke masjid. Salat malam sekalian sampai waktu subuh.  Terus lanjut mau ke Rawdah.  Kemarin udah nanya-nanya, katanya kalau perempuan biasanya abis salat Subuh bisa ke Rawdahnya.”

Perlahan, suamiku membuka mata.

“Mas nggak ke masjid?” Aku bertanya sambil memakai kaus kaki.

“Iya, nanti. Baru jam berapa sekarang? Kamu berani sendiri?” Mas Bayu duduk di tempat tidur sambil menguap. “Tadi malam nangis marah-marah karena ditinggal sendiri. Yakin sekarang berani? Masih jam 03.30 loh!” lanjutnya.

Aku bergeming.  Mendengar kata-kata Mas Bayu timbul rasa ragu dalam hatiku. Namun, segera kutepis.

Insyaallah berani.  Kalau sekarang kan aku tujuannya ke masjid, ramai juga orang pada mau salat,” jawabku mantap.

“Ya sudah, hati-hati! Aku mandi dulu. Jangan lupa bawa kunci.” Mas Bayu segera meraih handuk dan melangkah ke kamar mandi.

Sejenak aku terpana. Walau sudah mengira akan begitu jawabannya, tak urung rasa kecewa kembali hadir. Harapanku, ia akan meminta untuk menunggunya. Namun, itu tinggal harapan kosong. Perlahan aku mengambil tas dan beranjak pergi. Biarlah, nanti aku berdoa agar Mas Bayu bisa berubah menjadi suami yang lebih peduli pada istrinya.

Di Rawdah, tangisku pecah. Semua permintaan aku panjatkan, termasuk agar segera diberi momongan. Juga doa supaya rumah tanggaku bahagia hingga maut memisahkan. Aku berdoa agar Mas Bayu merupakan jodohku di dunia dan akhirat. Pintaku agar Allah menjadikanku istri yang salihah.

Malam sebelum pulang, Mas Bayu akhirnya mau mengajakku berjalan-jalan di sekitar masjid serta mencicipi bakso yang terkenal di Gate 15. Setelah salat Subuh, kami pun bersiap untuk pulang. Rasa sedih hadir dalam hatiku. Berat meninggalkan Madinah dengan semua keindahannya.  Satu doaku, semoga aku bisa selalu datang ke sini.

-bersambung-

Madinah

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB