Novel : Bertahan di Atas Luka Part 27

- Penulis

Selasa, 5 November 2024 - 21:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Amira Dzakiya

Lelaki bertubuh tegap yang sedang berbincang dengan suamiku itu menoleh saat mendengar kami datang.

Aku terpaku setelah mengetahui siapa tamu itu.  Prasetya Adikusuma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Mir! Kok malah bengong di situ. Sini!” Mas Bayu melambaikan tangan memanggilku.

“Eh, ada Pras! Kebetulan deh, gue nggak perlu ke rumah lo buat lebaran.  Sendirian aja, nih?” Tiba-tiba Marisa bersuara, menyelamatkanku dari situasi canggung.

“Emang sama siapa lagi, Sa?” sahut Pras tertawa, memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rapi.

“Ya kirain … udah dapat pengganti Safira,” goda Marisa.

Prasetya tersenyum.

“Apa kabar, Pras?” sapaku kikuk, sambil mengatupkan kedua tangan di dada.

“Baik, Mir! Tadi abis ngobrol sama Bayu.  Udah lama juga ya kita nggak ketemu? Selama kalian di Riyadh kayaknya.  Berapa tahun?” Pras mengikuti gerakanku sebagai balasan berjabat tangan.

“Lima tahun kayaknya, ya. Gue sama Amira kan udah lima tahun di sana. Kalau pas pulang setahun sekali, kita nggak pernah ketemu juga. Tahun-tahun terakhir malah gue dengar berita sakitnya Safira.  Gue turut berduka cita, Pras. Semoga Safira husnul khotimah.”  Mas Bayu menepuk bahu Pras sebagai tanda simpati.

Wajah Pras terlihat muram. Walau ia berusaha tersenyum, tapi matanya tidak bisa menyembunyikan luka. Kehilangan belahan jiwa memang sangat menyakitkan. Lelaki bermata sipit itu dengan cepat mengusap air di ujung matanya. Hatiku ikut sakit melihat luka lelaki yang pernah sangat dekat denganku itu. Sahabat masa kecilku.  Lelaki pertama yang sudah kuanggap sebagai kakak sendiri, meskipun akhirnya tanpa kusadari tumbuh benih-benih cinta di hati kami berdua.

“Tadi gue sama Amira lagi cerita-cerita masa lalu. Gue seneng banget lo bisa nyampe ke sini.” Marisa lalu menoleh pada suaminya.

“Ga, ajak Pras makan! Pasti lapar dia.  Sana, Pras makan dulu. Gue masak istimewa, tuh!

Arga bangkit dan mengajak Pras ke ruang makan.

“Anak-anak ke mana, Ga?” tanya Pras sambil mencari Faiq dan Husna.

“Kemarin diajak nginep di rumah Mama.  Katanya Mama sama Papa kesepian. Mumpung masih pada libur sekolah.” Arga berjalan ke ruang makan.

“Wah …, jadi pengantin baru lagi, nih! Siap-siap ada adiknya Husna, Sa!” ledek Mas Bayu.

“Ogah, ah! Udah tua gue.  Lo aja tuh doa lebih kencang lagi, biar Allah kasih buat temannya Faiq sama Husna,” jawab Marisa sambil mengedipkan mata ke arahku, membuat wajah ini terasa hangat.

Para lelaki itu segera mengambil tempat di meja makan. Sementara aku dan Marisa tetap di ruang tamu.

“Oya, kapan balik ke Riyadh, Bay?” tanya Arga.

Baca Juga:  Novel : Pandora Box (part 1)

“Kira-kira dua minggu lagi, insyaallah,” jawab Mas Bayu.

Marisa menoleh ke arahku ketika mendengar jawaban Bayu, “Lo ikut balik, Mir?”

Aku menggeleng.

“Gue masih kangen sama lo, Sa. Masih pingin jalan juga sama Ibu dan si kembar. Nanti gue nyusul.”

Alhamdulillah, gue kirain lo nggak mau balik lagi. Bagus, deh, Mir. Semoga nanti pas balik ke Riyadh, masalah lo berdua bisa segera selesai,” tutur Marisa tulus.

“Aamiin.”

“Sa, Safira kenapa? Sakit apa?” Aku tak kuasa menahan rasa ingin tahu tentang istri Pras.

“Nggak sakit.  Fira meninggal karena kecelakaan mobil di jalan tol waktu pulang dari Bandung.  Mungkin karena udah terlalu lelah, waktu nyetir, dia ngantuk. Ketika di jalan tol, mobil terbalik dan Fira meninggal di tempat.”  Mata Marisa berkaca-kaca saat menceritakan kecelakaan yang merenggut nyawa istri Prasetya.

Aku ikut merasakan kesedihan Marisa. Biar bagaimana pun, Prasetya dan Safira adalah sahabat kami. Kami bertiga bersahabat. Aku, Marisa, dan Prasetya.  Bahkan aku dan Pras sudah berteman sejak kami duduk di bangku SMP. Saat SMA, kami kembali diterima di sekolah yang sama, sehingga persahabatan pun berlanjut.  Namun, waktu kuliah, Pras dan aku berpisah. Aku diterima di sebuah universitas swasta, sementara Pras di negeri.  Saat kuliah itulah , ia berkenalan dengan Marisa dan mereka bersahabat.

Ketika lulus dan bekerja, aku berkenalan dengan Marisa. Lalu secara tak sengaja kembali bertemu dengan Pras ketika ia menjemput Marisa. Pertemuan itu meninggalkan bekas mendalam dalam diriku. Aku yang dulu tidak memiliki rasa apa-apa pada lelaki berwajah oriental itu, mendadak merasa ada desir halus saat menatap wajahnya.  Akan tetapi, segera kutepis rasa itu. Pras adalah sahabat terbaikku. Aku nggak mungkin mengkhianati pertemanan kami. Lagipula, ia sudah dijodohkan dengan seorang perempuan cantik berjilbab, putri dari sahabat ibunda Pras.

Aku hanya bisa memendam rasa cinta itu di lubuk hati terdalam, tanpa seorang pun yang tahu. Tak akan kubiarkan ia keluar dan memorakporandakan hidupku.  Namun, ada yang melihat kegelisahanku setiap berdekatan dengan Pras. Perempuan yang menjadi sahabatku juga, Marisa. Ia menangkap keganjilan setiap kali aku berbicara dengan Pras waktu kami pergi bertiga.

“Amira, gue boleh tanya?” Marisa menatapku lekat.

Kami sedang berada di lobi kantor sore itu menunggu Pras menjemput.  Lelaki itu berjanji akan mengajak kami makan malam.

“Tanya apa, Sa?” jawabku sambil mengecek pesan di ponsel.

“Neng! Berhenti dulu dong, main HP-nya!” sentaknya gusar. Mata bulatnya melotot tidak senang.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024
Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )
Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)
Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terkait

Selasa, 4 Februari 2025 - 17:40 WIB

Ini Dia Juara Pandora IWZ x Redaksiku.com 2024

Senin, 20 Januari 2025 - 10:32 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali ( Part 13 )

Senin, 20 Januari 2025 - 10:31 WIB

Novel Senja Membawamu Kembali (Part 31)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Berita Terbaru

Melakukan Jurnal Harian ( Facebook/ Elevated Healing Concepts )

Life Style

Jurnal Harian : Manfaat dan Cara Memulainya

Selasa, 8 Apr 2025 - 18:43 WIB