Novel : Bertahan di Atas Luka (Part 4)

- Penulis

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 21:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perempuan itu menatapku dengan mata berkaca-kaca.

“Sekarang aku tanya sama kamu. Apa pernah selama menikah, aku ngomong kasar atau mukul kamu? Nyakitin kamu? Pernah? Jawab!”

Air mata Amira mengalir deras. Bahunya naik turun menahan isakan yang semakin kencang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kamu sadar nggak sih, cerai itu bukan hal sepele yang bisa dilakukan dengan mudah. Itu perkara yang sangat dibenci Allah, meskipun dibolehkan dalam agama kita. Istighfar, Amira!” Aku melunak karena tidak tega melihat perempuan terkasih itu menderita.

“Maafkan aku. Aku salah.” Sehabis berkata lirih, Amira bangkit meninggalkanku seorang diri.

Aku kembali ke sofa dan menyandarkan tubuh. Tiba-tiba aku merasa sangat lelah, bukan karena habis bersepeda, tetapi karena berusaha menyimpan emosi yang siap meledak. Sungguh, aku tidak menyangka istriku meminta hal yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Pernikahan kami selama ini baik-baik saja, kalau ada sesekali berbeda pendapat, rasanya masih bisa diterima. Rumah tangga mana yang selalu damai tanpa ada pertengkaran?

Baca Juga:  Lomba Menulis Online Cerpen Periode Juni 2024

Kususul istriku ke kamar. Ia sedang berbaring membelakangi pintu masuk. Perlahan aku mendekat, mengelus lembut punggungnya. Ia terkejut dan berbalik menghadapku.

“Maafkan aku, Mas. Aku manja, ya? Selalu mengeluh, nggak tahu kalau kamu udah capek di kantor dan butuh refreshing.” Ia menatapku sebelum melanjutkan. “Tapi aku memang ngerasa kamu makin jauh, Mas. Bukan hanya masalah hari ini aja, tapi masih banyak hal yang harus kita bicarakan. Aku lelah, Mas. Apa salahku? Kenapa kamu seolah menjauh?” tanyanya bertubi-tubi.

Aku bergeming. Memang kuakui, sejak pindah ke Riyadh, ada rasa malas dan segan untuk berbagi cerita ke Amira. Jujur, ada rasa kecewa karena ia belum hamil juga, tetapi hal itu tidak mungkin aku katakan.

“Maaf, Pak Bayu, laporannya ditunggu Pak Syarif.” Suara Abdullah menghentikan lamunan panjangku. Aku tersenyum dan mengangguk.

“Sebentar lagi saya serahkan.”

-bersambung-

Cover novel Pandora 4

https://www.redaksiku.com/tag/bertahandiataslukayasmira/

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Pemain Sepakbola Terbaik Sepanjang Abad

Esports

Pemain Sepakbola Terbaik Sepanjang Abad

Sabtu, 4 Jan 2025 - 15:08 WIB

Keunggulan eFootball PES 2021 Daripada Versi Lain

Esports

Keunggulan eFootball PES 2021 Daripada Versi Lain

Sabtu, 4 Jan 2025 - 15:08 WIB