Novel : Bertahan di Atas Luka Part 8

- Penulis

Selasa, 17 September 2024 - 12:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Amira Dzakiya

Pesawat mendarat dengan selamat dan tepat waktu di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta,  pukul 15.00 waktu setempat.  Setelah pesawat berhenti, aku langsung membuka sabuk pengaman dan berdiri untuk mengambil koper. Sambil menunggu pintu terbuka, aku kembali duduk dan merapikan jilbab coklat susu yang kupadu dengan gamis coklat tua. Kububuhkan sedikit bedak untuk menyamarkan mata pandaku dan memoles bibir dengan lipstik berwarna coklat natural.

Begitu ponsel kuaktifkan, beberapa notifikasi langsung masuk.  Salah satunya dari Marisa. Sahabatku itu mengabarkan kalau ia sudah sampai dan menunggu di ruang penjemputan. Aku tersenyum simpul. Anak itu sejak dulu memang selalu tepat waktu. Penumpang bergerak pelan keluar dari pesawat. Hawa panas dan lembap langsung menyergap begitu aku berjalan menyusuri ruangan demi ruangan di bandara. Pendingin udara tampaknya tidak terlalu berpengaruh akibat banyaknya manusia dan cuaca panas di luar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aku tiba di tempat pengambilan bagasi setelah melalui jalur imigrasi. Dengan bersusah payah, aku berhasil mengangkat dua koper besar ke atas troli dan lanjut menuju pintu keluar.  Harap-harap cemas aku mencari seorang perempuan cantik berwajah Timur Tengah di antara para penjemput.  Tak lama, tampak seorang gadis berhidung mancung, mengenakan jilbab ungu muda dan gamis putih dengan motif bunga ungu kecil berteriak memanggil namaku.

“Mir! Amira!” Suara nyaringnya bergema bersamaan dengan lambaian tangan.

Aku tertawa dan bergegas menghampirinya.  Dua tahun tidak bertemu, gadis itu tidak banyak berubah. Saat akan memeluknya, aku tertegun. Marisa tidak sendirian.

“Lo makin cantik aja, Mir! Gila, kangen banget gue!” pekik gadis itu sembari memelukku erat.

Aku balas memeluk tubuh langsing itu.  “Gue juga kangen, Sa! Makasih ya, udah mau susah-susah jemput gue,” ujarku dengan air mata berlinang.

“Lho, kok nangis? Udah ah, nanti aja sedih-sedihannya.  Eh lupa … tadi gue ketemu Pras di sini. Kebetulan dia ada tugas dari kantor untuk jemput tamu.” Ia lalu menarik tangan seorang pemuda tinggi tegap dengan tatapan mata teduh agar berdiri pas di hadapanku.  Pemuda itu memandangku lekat.

“Assalamualaikum, Amira!” Suara lembut itu membawaku ke masa beberapa belas tahun silam.

“Apa kabar, Pras?” tanyaku setelah menjawab salamnya.

Prasetya mengangguk. “Baik,” jawabnya sambil memperlihatkan senyum manis.

Entah kenapa, ada debar-debar halus di dadaku. Cepat-cepat kutepiskan rasa aneh yang hadir.

“Tadi waktu gue lagi nunggu lo, tiba-tiba si jelek ini nongol. Pas dia tahu gue mau jemput lo, dia pingin ketemu juga.  Nggak apa-apa, ya, Mir?” Marisa menatapku tanpa rasa bersalah.

“Ya nggak apa-apa,” jawabku canggung sambil mendorong troli.

Baca Juga:  Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part.5)

“Sini, gue bantu, Mir!” Pras mengambil alih troli dan mendorongnya.

“Lho, bukannya lo harus jemput tamu?” tanyaku seraya mengikutinya dari belakang.

“Pesawatnya belum mendarat,” jawabnya singkat sambil berjalan menuju lift.

“Kenapa juga harus ketemu dia di sini, sih? Dasar trouble maker, lo!” umpatku berbisik.

Miranda terbahak.

“Bukan salah gue, dong! Dia tiba-tiba muncul.  Emang kenapa? Jangan bilang lo masih ada rasa,” ujarnya mengedipkan mata.

“Gila, lo!  Nggak mungkin, Sa. Kondisi gue lagi kayak gini, dia juga kan udah nikah.  Semuanya cerita lama, udah selesai.  Nggak ada apa-apa lagi,” tegasku.

Marisa mengangguk.  Kami lalu melangkah dalam diam.

“Lo mau langsung gue anter pulang?” Pertanyaan Marisa memecah kebisuan kami.

“Iya.  Biar nggak repot sama barang bawaan.”

“Oleh-oleh buat gue, ada, dong?  Awas aja kalau lupa!”

“Ada nggak, ya? Ntar lo lihat aja, deh! Gue kan pulang karena situasi darurat, Neng. Mana kepikiran sama oleh-oleh. Tapi kalau cuman kurma sama coklat sih, ada. Jangan khawatir.” Aku menekan tombol lift.

“Sip, ntar gue bongkar di rumah lo!” Gadis itu lalu menoleh pada Pras, “Kita duluan ya, Pras?”

“Silakan.  Nanti aja kita atur waktu, ya, Mir?  Lo lama nggak di sini?” Pras memandangku.

“Belum tahu, juga.  Iya, gampang deh, nanti kita janjian lagi,” jawabku.

“Siap!  Salam buat Ibu dan si kembar, ya?” Pras memasukkan koper-koperku ke bagasi mobil Marisa.  Setelah itu ia beranjak pergi.

“Makasih, ya, Pras!” ujarku.  “Sampai ketemu lagi.”

Marisa segera menyalakan mesin saat aku sudah duduk di dalam mobil dan mengenakan sabuk pengaman. Sepuluh menit kemudian, Nissan Livina metalik keluaran terbaru itu melesat membelah sore kota Jakarta.

“Lo baik-baik, aja, kan?” tanya Marisa sambil fokus menyetir dan melihat lalu lintas.

Aku membisu. Rasanya dada ini seperti akan meledak. Sekuat tenaga kutahan air mata yang mendesak keluar.

“Mira!” Aku menoleh. Marisa menatapku dengan iba.

“Gue nggak apa-apa, Sa! Lo nyetir aja yang benar. Gue masih pengin hidup, lho,” selorohku menutupi kegundahan hati.

“Hm … jangan bohong, deh!  Gue kenal lo bukan cuman setahun dua tahun, Mir. Gue tahu lo luar dalam.  Kalau sekarang lo mau cerita, keluarin aja semua!  Lo mau nangis, nangis aja, nggak usah ditahan-tahan. Keluarin, biar lega!”

Kata-kata Marisa membuat pertahananku bobol. Tubuhku bergetar kuat karena isakan yang akhirnya tak kuasa kutahan.  Bahuku turun naik dan air mata mengalir deras membasahi pipi.  Dengan tangan kiri, Marisa menyodorkan sekotak tisu untukku. Aku segera mengambil beberapa lembar dan menyeka air mata dan hidungku.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)
Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)
Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 29)
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 28 )
Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 27 )

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:41 WIB

Novel Hitam Putih Pernikahan (Bab 16)

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:38 WIB

Novel : Hitam Putih Pernikahan (Bab 15)

Jumat, 6 Desember 2024 - 14:25 WIB

Novel: Padamu Aku Akan Kembali (Part 7)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:23 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Tamat)

Senin, 2 Desember 2024 - 11:13 WIB

Novel : Senja Membawamu Kembali ( Part 30)

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB