Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa pertama berpusat di 8,22 derajat Lintang Selatan (LS) dan 115,57 derajat Bujur Timur (BT), berjarak sekitar 15 km dari Karangasem ke arah timur laut. Gempa terjadi di kedalaman 10 km.
Sedangkan lokasi gempa kedua berada di koordinat 8,24 LS dan 115,58 BT atau 13 km timur laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.
Pada Rabu, 14 Desember 2022 pukul 15.39.29 WITA dan 15.40.18 WITA, wilayah Karangasem diguncang dua kali gempa tektonik, kata Direktur Pusat MKG Regional III Denpasar Cahyo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu. Dijelaskannya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aksi Flores Back Arc Thrust.
Menurut laporan di lokasi kejadian, warga Karangasem sempat merasakan gempa bermagnitudo III MMI atau getaran yang terasa di dalam rumah seperti ada truk yang lewat.
Hal yang sama dirasakan warga Mataram dan Lombok Barat, dengan skala intensitas II-III MMI. Begitu juga dengan warga Denpasar, Gianyar, Kuta, Klungkung, Tejakula dan Lombok Utara yang merasakan getaran dan goyangan benda yang digantung ringan (II MMI).
Nugroho mengatakan, pihaknya belum menerima laporan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut. “Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.