Menarik untuk diketahui, berikut Liputan6.com akan mengulas secara singkat profil bank syariah Indonesia. PT Bank Syariah Indonesia Tbk resmi berdiri pada 1 Februari 2021 atau bertepatan dengan Jumadil Akhir 1442 H. Bank Syariah Indonesia diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Bank Syariah Indonesia merupakan hasil merger dari Bank PT BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memberikan izin penggabungan tiga perusahaan perbankan syariah pada 27 Januari 2021 berdasarkan surat nomor SR-3/PB.1/2021.
Pemegang saham Bank Syariah Indonesia adalah sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 51,47%, Bank PT Negara Indonesia (Persero) Tbk 23,24%, Bank PT Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15,38%. Sisa 9,91% saham BRIS dimiliki oleh publik.
Penggabungan ini akan menggabungkan keunggulan ketiga bank syariah untuk memberikan layanan yang lebih komprehensif, jangkauan yang lebih luas, dan kemampuan permodalan yang lebih baik. Didukung sinergi dengan perusahaan induk (Mandiri, BNI, BRI) dan komitmen pemerintah melalui Kementerian BUMN, perbankan syariah Indonesia didorong untuk berdaya saing global.
Penggabungan tiga bank syariah ini merupakan inisiatif untuk mewujudkan sebuah bank syariah yang menjadi kebanggaan umat, yang diharapkan dapat menjadi sumber energi baru bagi pembangunan ekonomi nasional dan memberikan kontribusi bagi pembangunan perekonomian negara. kesejahteraan umum masyarakat.
Mengembangkan Ekosistem Industri Halal di Indonesia
Keberadaan Bank Syariah Indonesia juga mencerminkan wajah perbankan syariah di Indonesia yang modern, universal, dan bermanfaat bagi semua (Rahmatan Lil 'Aalamiin). Selain itu, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia berpotensi menjadi yang terdepan dalam keuangan syariah.
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu halal serta dukungan stakeholder yang kuat menjadi faktor penting dalam pengembangan ekosistem industri halal di Indonesia, termasuk bank syariah. .
Bank syariah memainkan peran penting sebagai fasilitator dalam semua kegiatan ekonomi ekosistem industri halal. Keberadaan industri perbankan syariah di Indonesia telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan selama tiga dekade terakhir.
Inovasi produk, peningkatan layanan dan pengembangan jaringan menunjukkan tren positif dari tahun ke tahun. Bahkan, semangat akselerasi juga tercermin dari banyaknya bank syariah yang melakukan aksi korporasi. Tidak terkecuali dengan bank syariah yang dimiliki oleh Bank BUMN.
Bank Syariah Indonesia menargetkan peluncuran super app pada tahun 2023
Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memaparkan target di sektor digital pada 2023. Salah satu target BSI tahun depan adalah meluncurkan Super APP.
SEVP Bank of Commerce & Digital Bank Syariah Indonesia (BSI) Parulian Saragih mengatakan, pihaknya ingin super app segera diluncurkan. Kemudian Bank Syariah Indonesia juga memiliki bank sebagai layanannya.
“Tujuan kami benar-benar Supper app, kami ingin Supper app ini segera launching. Kemudian ada perbankan, kami ingin mengejarnya,” kata Parulian di sela-sela acara 4th Indonesia Fintech Summit 2022, Jumat. (11 November 2022).
Menurutnya, aplikasi super ini merupakan aktivitas nasabah saat menghubungi bank atau sering disebut point of contact.
“Karena kami melihat Aplikasi Perjamuan sebagai titik kontak bagi pelanggan kami, kami menemukan bahwa kami membutuhkan lebih dari satu titik kontak,” katanya.