Dari beberapa video yang diunggah ke media sosial, terlihat kobaran api besar disertai awan hitam yang mengepul dari kebakaran gudang Pertamina.
Satriadi Gunawan, Direktur Badan Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, mengatakan benda yang menyebabkan kebakaran adalah selang bensin.
"Obyek pipa gas Pertamina," kata Satriadi, Jumat (3/3). Menurut kesaksian warga sekitar, sebelum kebakaran tercium bau bensin yang menyengat.
Pandi Ahmad, warga Koja, Jakarta Utara, mengatakan: "Ada bau bensin yang kuat sebelum kejadian saat saya lewat.
Penyebab kebakaran saat ini belum diketahui. Pertamina mengaku masih menyelidiki penyebab kejadian tersebut.
“Penyebab kejadian masih dalam penyelidikan,” kata Regional Communications, Relations and CSR Manager, Pertamina Patra Niaga Region Jawa Barat, Eko Kristiawan. Eko juga menambahkan, pihaknya saat ini fokus menangani kebakaran di jalur penerima BBM di Terminal BBM Terpadu Jakarta di Plumpang.
Sedikitnya 17 orang diyakini tewas akibat insiden tersebut. Selama waktu ini, 50 orang terluka dalam berbagai tingkat keparahan.
Api yang menjalar ke dua kawasan pemukiman (RW) juga memaksa ratusan orang mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut 579 orang mengungsi akibat kobaran api. Mereka tersebar di enam titik evakuasi.
“Jumlah pengungsi sementara sebanyak 579 orang,” bunyi keterangan BPBD DKI Jakarta, Sabtu (4/3).
Warga yang mengungsi berada di kantor kecamatan Rawa Badak Selatan, kantor kecamatan Rawa Badak Utara dan subkomite Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara.
Lalu ke Gedung Golkar di Tugu Utara, Madrasah Ash Salihin di Tugu Utara, serta Markas PMI di Kota Jakarta Utara.
Menurut informasi dari media internal Pertamina, terminal bahan bakar minyak Plumpang merupakan gudang strategis milik Pertamina. Depo Plumpang menyediakan sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina.