Redaksiku.com - Pasca gempa Cianjur bermagnitudo 5,6, terungkap fakta baru tentang sesar yang baru ditemukan bernama sesar Cugenang.
Badan Meteorologi, Iklim, dan Geofisika (BMKG) telah menyampaikan temuan tersebut kepada Presiden Jokowi. Direktur Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karunawati mengatakan, pemicu gempa Cianjur 21 November 2022 merupakan sesar baru yang sebelumnya belum terpetakan.
"Hasil polling kami sudah kami laporkan ke presiden," ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip Jumat (9/12/22).
Patahan itu panjangnya sekitar sembilan kilometer dan memiliki radius berbahaya 300 hingga 500 meter di kedua sisinya,” ujarnya.
Investigasi merekomendasikan penghapusan zona patahan. Ini dimaksudkan untuk mengurangi bahaya selama 20 tahun ke depan jika ada kemungkinan gempa lagi di dekat patahan.
“Sesar adalah sesar aktif yang baru teridentifikasi dan sesar Kugenan belum teridentifikasi, yang baru ditemukan dan baru teridentifikasi,” ujarnya.
Dari 295 sesar aktif yang ada di Indonesia, sampai saat ini Sesar Kugenan belum terjadi, dan hasil survei menunjukkan sesar tersebut berarah barat laut.
"Bila ada gempa susulan dalam 20 tahun ke depan atau lebih, bangunan akan terpukul keras dan runtuh, sehingga harus kosong.
9 desa yang dilintasi patahan tersebut adalah 8 desa di kecamatan Cugenang yang terdiri dari desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarapad, Desa Cibulakan dan Benjot.
Sebuah survei lapangan mengungkapkan bahwa area risiko pemukiman kembali yang direkomendasikan adalah 8,09 kilometer persegi, dengan total sekitar 1.800 rumah.