Setiap tahun harga-harga semakin naik, inflasi selalu saja berada di atas bunga bank. Maka kadang terasa bahwa uang yang berada di dalam tabungan konvensional nilainya berkurang, dulu bisa beli rumah dengan uang 500 juta, namun sekarang sepertinya susah. Supaya nilai uang yang kalian miliki sama atau lebih, maka salah satu jalan keluarnya adalah dengan menginvestasikan uang ke dalam instrumen saham.
Saya kan masih pemula, masih sekolah lagi, gak ngerti saham, lalu harus bagaimana? Tenang, dalam artikel ini kalian akan ditunjukkan tentang cara investasi saham bagi pemula pelajar, silahkan lanjutkan baca hingga selesai.
Apa itu saham?
Saham secara umum bisa diartikan sebagai sebuah perusahaan, jika kalian membeli saham tersebut, maka kalian akan memiliki bagian kepemilikan dalam perusahaan yang sahamnya dimiliki.
Ambil contoh, misalnya kalian membeli saham bank BCA, yang nilainya hari ini ketika artikel ditulis adalah 9.250 per lembarnya. Jika kalian memiliki 100 lembar saham, maka kalian merupakan salah satu orang yang memiliki BCA, yang berhak mendapatkan bagi hasil ketika perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan. Bagian keuntungan yang biasanya didapatkan oleh pemegang saham disebut dengan deviden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oh ya, keuntungan yang dibagikan setiap tahun sekali (biasanya) ini bisa diperoleh hanya dengan memiliki saham saja, tanpa kalian harus bekerja di perusahaan tersebut, menarik bukan. Jadi yang bekerja biar uang yang kalian investasikan ke saham tersebut, serta tentu saja para direksi di perusahaan.
Money management
Penting sekali bagi pemula, entah mahasiswa atau pelajar untuk mengerti dahulu tentang money management, atau cara mengatur uang sebelum memulai memutuskan untuk menginvestasikan uang ke pasar saham.
Supaya bisa menginvestasikan uang ke pasar saham, maka silahkan bikin pos-pos keuangan yang harus kalian keluarkan. Misalnya untuk biaya makan, biaya tempat tinggal, beli saham, dan lain sebagainya. Bagi yang lebih ekstream, bisa langsung disisihkan di awal. Misalnya saja gaji kalian sebualan adalah 2 juta, maka sisihkan 300 ribu untuk investasi saham (atau jumlah lain, sesuaikan dengan resiko yang bisa diterima).
Investasi saham ketika masih sekolah
Bagaimana dengan yang masih sekolah atau kuliah, apakah bisa investasi saham, kan belum punya gaji? Bisa saja pastinya, kalian kan punya uang saku, sisakan uang saku tersebut. Jika kalian bisa menyisihkan uang saku 2 ribu saja sehari, maka kalian bisa kok membeli saham dalam waktu sebulan.
Misalnya saja DILD, yang harganya sekarang 169 rupiah perlembarnya, untuk 100 lembar berarti tak sampai 17 ribu rupiah. Kalian bisa beli ini setiap bulannya, atau bisa dikumpulkan lebih dahulu, kemudian membeli saham lain yang dinilai punya potensi lebih tinggi.
Tak punya uang untuk beli saham
Memang tak semua anak sekolah memiliki uang saku, bahkan ada yang harus kerja untuk mencari makan di sela-sela sekolah. Jika ini kondisi kalian, maka tak perlu terburu-buru, prioritaskan dahulu apa yang menjadi kebutuhan saat ini. Nanti ketika sudah selesai sekolah, dan punya usaha atau pekerjaan sendiri, kalian bisa coba untuk investasi saham.
Disclaimer, segala saham yang disebutkan dalam artikel ini bukanlah rekomendasi, hanya contoh saja. Kemudian, kerugian dan keuntungan yang muncul saat membeli saham adalah tanggung jawab kalian.
Ingat, sebelum membeli saham, silahkan lakukan analisa terlebih dahulu terhadap saham yang akan kalian beli. Jangan terpengaruh dengan kata-kata orang lain untuk membeli saham tertentu.
Mudah-mudahan dengan membaca artikel ini bisa jadi pengantar kalian masuk ke dunia investasi, khususnya dunia investasi pasar modal. Sekian artikel mengenai cara investasi saham bagi pemula pelajar ini, mudah-mudahan bisa memberikan dampak positif.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels