Bab 1 : “Lah_irkan anak untukku, maka akan ku beri imbalan sebesar 1 juta dollar.”
Zea terperanjat. Bola matanya melebar mendengar penaw_aran yang baru saja ia terima.
Zea Verona adalah seorang akuntan muda yang baru saja di PHK dari sebuah perusahaan multinasional. Karena terdesak dan butuh biaya besar untuk pengobatan sang ibu yang harus cuci dar_ah setiap minggunya, ia pun meminta bantuan kepada salah satu teman untuk dicarikan pekerjaan.
Adalah Renata Roland, seorang make up artist ternama yang juga merupakan teman dekat Zea, memberikan penaw_aran amat sangat menggiurkan.
“Ayolah, Zea. Coba saja temui Jane. Dia sangat membutuhkan orang pintar dan jenius sepertimu. Aku yakin, pasti kau akan tertarik dengan penaw_aran yang nantinya akan ia beri.”
Renata menyebutkan bahwa Jane Amora yang seorang model papan atas tengah mencari wanita single, pintar dan juga berpenampilan menarik untuk diajak kerja sama.
Pikir Zea, Jane ingin mencari partner untuk diajak berkolaborasi atau paling tidak menjadi asistennya. Tapi, setelah membuat janji dan melakukan pertemuan, ia malah dibuat terkejut dengan penaw_aran dan juga permintaan tidak biasa yang Jane sodorkan kepadanya.
“A-apa? Melah_irkan bayi untuk Anda?”
Jane menyeringai. Perempuan itu langsung mengangguk penuh yakin. Membenarkan pertanyaan Zea yang tampak jelas seperti orang kebingungan.
“Iya. Kau tidak salah dengar. Aku juga akan menanggung seluruh kebutuhan dan juga biaya perawatan saat kau menga_ndung nantinya.”
Zea menatap tidak habis pikir. Seumur hidupnya, baru kali ini ia di hadapkan dengan penaw_aran kony_ol dan tidak masuk akal.
“Kenapa? Kau masih bingung?” tanya Jane seolah dapat membaca ekspresi yang Zea tunjukkan.
“Begini…” sambung Jane. “Aku dan suamiku Edgar Cullen sudah tiga tahun ini menikah. Dan suamiku rasa, sudah saatnya tahun ini untuk kami memiliki anak.”
“Lantas, kenapa tidak Anda saja yang menga_ndung dan melah_irkan?” sela Zea buru-buru.
Ia bertanya penuh heran. Lagi pula, dari matanya Zea dapat melihat Jane dan sang suami adalah sosok sempurna dan tampak sehat.
Zea tahu benar Jane dan Edgar adalah pasangan yang berparas menarik dan juga berasal dari kalangan atas. Apalagi si pria memang dikenal publik luas sebagai pebisnis besar, bahkan tersohor. Tapi, kenapa terdengar lucu dan kony_ol ketika keduanya malah mencari orang lain untuk melah_irkan keturunan mereka.
“Aku yakin, kau mengenal siapa aku sebenarnya. Sebagai seorang model terkenal, aku dituntut untuk terus berpenampilan menarik. Aku yakin kau pasti tahu bahwa menga_ndung, melah_irkan, dan meny_usui dapat mer_usak penampilan. Itu sebabnya, aku mencari seorang wanita yang jelas latar belakangnya untuk melah_irkan keturunan kami.”
Di sebelah Jane, pria tampan yang merupakan suami perempuan itu tampak menatap dingin ke arah Zea. Sejak tadi, tidak satu patah kata pun keluar dari bibirnya. Hanya tatapan menelisik. Persis seperti singa yang siap siaga men_erkam mang_sanya kapan saja.
“T-tapi, kenapa harus aku?”
“Karena menurut Renata, kau orang yang tepat. Lagi pula, aku juga sudah menyelidiki latar belakangmu. Itu sebabnya, aku dan Edgar yakin kau adalah perempuan yang cocok untuk menga_ndung calon bayi kami.”
Jane tersenyum. Ia tatap lekat Zea yang bergeming di posisinya. Jane tahu, Zea pasti masih bingung dan belum bisa begitu saja menerima penaw_arannya.
“Jangan khawatir…” ungkap Jane santai. Sekali lagi ia berusaha untuk meyakinkan. Berharap bujuk rayu yang ia beri, berhasil membuat Zea luluh lalu setuju. “Kami berdua akan memberimu wang yang jumlahnya tidak sedikit.”
“Bagaimana caranya aku melah_irkan anak kalian?” Zea langsung memberikan respon.
Jane lantas mengulum senyum. Kembali menatap lekat, perempuan itu memberikan jawaban dengan santai.
“Tentu saja dengan proses bayi tabung. Anggaplah aku dan Edgar meny_ewa rah_immu untuk kemudian dititipi calon bayi kami hingga tiba waktunya untuk dilah_irkan.”
Zea terdiam. Ia tahu benar proses bayi tabung membutuhkan biaya yang amat besar.
Dari penjelasan Jane, Zea menangkap point penting bahwa ia harus meminjamkan rah_imnya untuk menampung calon bayi dari kedua orang di depannya itu.
“Bagaimana?” kejar Jane seolah tidak sabar. “Aku tahu dari Renata kau butuh wang dalam jumlah yang banyak. Sekali lagi jangan takut, saat ini juga aku akan memberikanmu dua ratus ribu Dollar sebagai tanda jadi. Sisanya, akan aku bayar dalam dua tahapan. Yang pasti, selama bekerja sama, aku pastikan kau tidak akan kekurangan apa pun itu.”
Zea semakin dilema. Di satu sisi, ia sangat butuh wang yang Jane tawarkan. Tapi, di sisi lain, hatinya masih bimbang menerima penawaran gil_a tersebut.
Bayangkan saja, ia yang masih muda, masih per_awan dan bahkan tidak memiliki pasangan, harus ham_il dan menga_ndung bayi dari orang lain.
Namun, kesehatan Ibunya juga jauh lebih penting. Toh, selama ini dirinya bant_ing tulang mencari pekerjaan karena ingin mencukupi seluruh biaya pengobatan sang ibu yang tidak sedikit.
“Bagaimana, Zea? Apa kau mau menerima penaw_aranku? Dan… aku minta saat menjalani proses keham_ilan nanti, kau harus tinggal di rumahku.”
“Jane!”
Pada akhirnya Edgar bersuara. Pria itu menoleh, kemudian menatap Jane sambil menggeleng berulang kali. “Kau berlebihan. Untuk apa membawanya ke rumah kita?”
“Oh, ayolah, sayang.” Jane tersenyum. Ia usap lembut pipi Edgar sembari berusaha membujuk. “Dengan membawanya ke rumah, aku bisa mengontrol kondisinya dengan mudah. Aku harus memastikan bahwa dia dalam keadaan sehat dan juga terjamin segala sesuatunya.”
“Kau sendiri bahkan jarang di rumah. Bagaimana caranya kau mampu mengontrolnya?”
Jane tersenyum lagi.
“Ada kau, Edgar. Kalau pun aku berpergian dan tidak berada di rumah, ada kau yang bisa bantu mengontrol kondisi Zea. Mau bagaimana pun, dia yang menga_ndung anak kita. Tentu kau wajib memastikan kondisinya dalam keadaan baik-baik saja, bukan?”
Edgar kehabisan kata-kata. Apalagi Jane menatapnya dengan penuh mohon agar permintaannya segera dikabulkan.
Beralih dari Edgar yang sempat melayangkan protes, Jane kembali menatap ke arah Zea. Memberi isyarat kalau dirinya butuh jawaban sekarang juga.
“Kese_mpatan tidak datang dua kali, Zea. Kalau kau setuju, aku akan langsung membayarmu. Jadi, buatlah keputusan yang menguntungkan.”
Zea diam sesaat. Seolah berkejaran dengan waktu, ia berusaha untuk berpikir realistis.
“Baik, aku menerima penaw_aran kalian.”
Pikir Zea, siapa lagi yang mampu memberikannya wang banyak. Walau bekerja di perusahaan bagus selama bertahun-tahun sekali pun, belum tentu gajinya bisa mencapai ratusan ribu apalagi jutaan dollar.
Dan sekarang, hanya cukup dengan menga_ndung dan juga melah_irkan, ia bisa mendapatkan 1 juta dollar. Benar kata Jane, kese_mpatan tidak akan datang dua kali.
“Bagus,” sahut Jane dengan senyum lebar. “Sesuai janji aku akan memberimu dua ratus ribu dollar saat ini juga. Setelahnya, aku akan mengurus surat perjanjian dan mengatur jadwal agar kita bisa bersama-sama pergi ke rumah sakit untuk menemui dokter kandungan yang sudah aku pilih. Tapi, sebelum itu, aku mau kau segera berkemas.”
“Berkemas?” Zea mengerutkan keningnya.
“Ya. Mulai malam ini juga kau harus pindah dan tinggal di kediamanku dan juga Edgar.”
Jangan lupa baca dan tap ceritanya. Cerita ini eksklusif hanya di Dreame dan Innovel. Selamat membaca semuanya
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini
Halaman : 1 2 Selanjutnya
Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow
Tag : cerpen