Redaksiku.com – Pada masa kepemilikan entrepreneur kaya Sir Jim Ratcliffe, Manchester United (MU) tampaknya benar-benar membangun proyek baru. Proyek baru itu diawali dari pergantian di kursi kepemimpinan klub hingga direktur olahraga klub.
Erik Ten Hag senantiasa dipertahankan sebagai pelatih. Di balik langkah itu, klub terhitung mengiakan permohonan Ten Hag untuk merekrut para pemain baru. Sejauh ini telah dua nama, Joshua Zirkzee dan Leny Yoro yang telah masuk ruang tukar MU.
Edisi terbaru dari perekrutan MU adalah Chido Obi Martin (16 tahun). Pemain kelahiran th. 2007 ini direkrut MU dari Arsenal. Boleh dikatakan kecuali Chido Obi Martin merupakan tangkapan fresh MU dari Arsenal.
Pasalnya, Chido mempunyai catatan yang lumayan impresif selagi bermain dengan tim yunior “Meriam Merah”. Sewaktu bermain untuk Arsenal U18 didalam 20 laga, Chido dapat mencetak 32 gol dan 3 asis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Chido berseragam tim yunior Arsenal selama empat tahun. Sebelum bergabung dengan Arsenal, Chido bermain di Kjobenhavns Boldklub di Denmark.
Nama Chido sempat menjadi buah bibir disaat dia membela Arsenal U16 bulan November 2023. Chido mencetak 10 gol dari kemenangan Arsenal U16 atas Liverpool U16. Selain itu, Chido terhitung dulu mencetak 7 gol selagi bermain untuk Arsenal U18 kontra Norwich.
Menimbang performa Chido di level tim yunior Arsenal, boleh dikatakan kecuali Chido adalah aset miliki nilai untuk masa depan. Makanya, MU amat menguntungkan mendapatkan Chido dari Arsenal.
Seturut laporan dari pakar transfer pemain, Fabrizio Romano (31 Juli 2024) dinding media sosialnya, Chido mengiakan proposal MU dan meninggalkan Arsenal gara-gara aspek proyek yang selagi dibangun Setan Merah dan rancangan MU untuk menjadikannya masuk skuad utama.
Padahal, Arsenal sendiri telah mengajukan proposal sehingga Chido senantiasa bertahan. Sama halnya terhitung tawaran dari tidak benar satu klub asal Bundesliga Jerman yang tawarkan gaji besar untuk Chido. Akan tetapi, Chido menampik tawaran itu dan lebih memilih MU.
Pilihan Chido untuk meninggalkan Arsenal dan bergabung dengan MU beralasan. Sangat sukar untuk menembus tim utama Arsenal lantaran gaya kepelatihan Mikel Arteta yang tak keluar pro didalam mengorbitkan pemain muda dari didikan akademi.
Bila ditelusuri didalam masa kerja Arteta sebagai pelatih Arsenal, pelatih asal Spanyol itu tak begitu dominan didalam mengorbikan pemain muda didikan akademi.
Bahkan, di balik kebijakan transfer pemain di masa Arteta, pemain yunior dari akademi klub amat sukar mendapat area di skuad utama Arsenal.
Arteta condong melacak “pemain jadi” dari tim-tim lain atau liga-liga lain untuk menguatkan skuad Arsenal. Tak elak, para pemain akademi yang mempunyai talenta dan prospek bagus layaknya Chido tak ragu untuk angkat kaki dari Arsenal dan pergi ke klub lain.
Berbeda dengan MU di masa Erik Ten Hag. Ten Hag tak ragu untuk mengorbitkan para pemain muda sebagai bagian dari skuad utama. Bahkan, Ten Hag tak segan membangkucadangkan pemain senior kecuali performa tak meyakinkan, dan memberi tambahan posisi mereka untuk pemain muda dari didikan akademi.
Amad Diallo dan Kobbie Mainoo adalah dua semisal pemain muda yang diorbitkan oleh Ten Hag dari akademi Setan Merah. Mainoo lebih-lebih menjadi sensasi baru di liga Inggris dan lebih-lebih pemain muda berusia 19 th. ini dapat masuk skuad Timnas Inggris Piala Eropa 2024.
Harus dianggap bahwa keyakinan Ten Hag pemain muda dari didikan akademi tak dapat diragukan. Makanya, pilihan Chido untuk mengiakan pinangan MU amat beralasan lantaran peluang untuk bermain di skuad utama amat terbuka lebih besar.
Terlebih lagi, peta kompetisi di lini depan MU tak begitu ketat sebagaimana di Arsenal. Menimbang dari sisi posisinya sebagai striker, Chido dapat bersaingan dengan Rasmus Hojlund di lini depan.
Apalagi, Anthony Martial memilih untuk hengkang dari MU sehingga area untuk posisi striker menjadi arena perebutan dari kedua pemain muda tersebut.
Hojlund yang dibeli dari Atalanta musim lalu itu belum memberi tambahan performa yang lumayan impresif dengan Setan Merah. Apabila pemain berpaspor Denmark itu tak segara menaikan performanya, bukan tak mungkin Chido bakal mendapat lirikan dari Ten Hag.
Chido mengambil langkah yang tepat dengan ketetapan hengkang dari Arsenal dan tukar ke MU.
Di MU, Chido berpeluang besar untuk mendapatkan area di skuad utama misalnya menimbang gaya kepelatihan Ten Hag yang pro pemain muda dan terhitung kompetisi di sektor striker yang tak begitu ketat.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels