Novel : Choose Happiness (Part 1)
Bab. 1 Amora
Siang cerah dengan matahari yang senantiasa menyinari bumi, memperlihatkan sesuatu di sebuah mansion besar, itu adalah seorang gadis berusia 24 tahun yang tengah membaca buku sembari merendam kakinya di kolam renang yang ada di mansionnya itu.
Saat tengah fokus membaca buku pengetahuan yang sangat dia sukai itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki paruh baya berusia 49 tahun datang dengan tangan kanan yang dia masukkan ke dalam saku celananya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mora. Udah di sini aja, habis ini apa ada kelas lagi, cantik?” tanya laki-laki itu.
“Engga ada, Pa. Oh iya, nanti malam aku izin pergi ke birthday party Sherly ya, Pa?” jawab serta tanya perempuan yang dipanggil ‘Mora’ itu.
“Yah, baru aja Papa mau bilang kalau nanti malem usahain free” jawab laki-laki itu dengan helaan nafas sebelum menjawab.
Perempuan bernama Amora, atau biasa dipanggil Mora langsung melihat ke arah Papanya itu, “Emang mau ada apa, Pa?”
“Papa mau ngajak kamu ke suatu pertemuan penting nanti malam. Tapi karena kamu ngga bisa, besok malam aja, besok harus free ya, sayang. Papa tunggu” jawab Papa Amora.
“Oke.”
Setelah itu Papa Amora pergi dari kolam renang yang masih terdapat Amora, perempuan itu lanjut membaca buku pengetahuan yang masih dia genggam erat.
Perempuan cantik berusia 24 tahun itu bernama lengkap Amora Angelyn Vinona Sapphire, atau biasa dipanggil Mora, dia adalah gadis cantik blasteran Indonesia dan Inggris.
Amora sangat gila akan pendidikan, sekarang saja dia tengah menjalani studi S3 di Binus University dengan jurusan bisnis dan manajemen internasional semester 2.
Tingginya 168 cm, hobinya tentu adalah belajar. Wajah cantiknya yang bercampur dengan badas serta kulit putihnya yang indah membuat dirinya banyak disukai oleh teman sefakultasnya serta dari berbagai fakultas lainnya.
Di usianya yang sangat matang untuk menikah ini, tidak membuatnya sadar untuk berubah menjauhi serta menolak laki-laki yang terus datang untuk menyatakan cinta kepadanya.
Dan jika ditanya kapan dia menikah, dia selalu menjawab bahwa dia ingin menyelesaikan studi S3-Nya terlebih dahulu, tapi dengan syarat suaminya nanti harus sangat memenuhi kriterianya.
Di malam harinya terlihat Amora yang berjalan menuruni tangga dengan memakai dress indah berwarna maroon yang membuat kulit bersihnya terlihat semakin putih dan mulus.
Saat itu dress yang membuat lekuk tubuhnya yang indah terlihat semakin menambah kesan elegant dan aura yang sangat mahal.
Amora berjalan keluar dari mansion besar keluarganya dan langsung masuk ke dalam mobil yang sudah siap sedari tadi untuk mengantarkannya ke pesta ulang tahun sahabatnya.
Bulan yang bulat sempurna dengan cahaya cerahnya yang indah menemani Amora di sepanjang jalan hingga sampai di rumah besar yang dari luar saja sudah terlihat sangat meriah dan ramai akan orang.
Mobil yang ditumpangi oleh Amora berhenti di depan karpet merah, setelah itu turun Amora yang sudah mengenakan topeng pesta yang senada dengan dress-Nya.
Beberapa orang seketika melihat ke arah Amora yang berjalan dengan elegant-Nya di atas karpet merah menuju sahabatnya, Sherly.
“Hai” sapa Amora ketika sudah dekat ke arah Sherly yang mengenakan dress pestanya yang meriah namun elegant, saat itu dia tengah bersama teman-temannya yang juga baru datang dan menyapanya.
“Bestie, lo cakep banget sumpah!!” heboh Sherly.
“you are more, babe” jawab Amora dengan senyum cantiknya.
Mendengar itu membuat Sherly tersipu malu, “Ada-ada aja lo. Ya udah, gue samperin tamu-tamu gue dulu ya, terus nanti gue samperin lo lagi” ucap Sherly yang diangguki oleh Amora.
Setelah itu Sherly berjalan menghampiri para tamunya yang juga baru sampai dan Amora berjalan menghampiri beberapa temannya sebelum seorang laki-laki berjas hitam dengan topeng yang juga berwarna hitam tiba-tiba menghentikan langkahnya.
“Untukmu, cantik” ujar laki-laki itu seraya memberikan minuman keras di gelas yang ada di tangan kanannya, minuman yang sama juga berada di tangan kirinya.
Amora mengambil gelas berisikan minuman berwarna merah itu, “Terima kasih” ucap Amora yang lalu sedikit meneguk minuman keras itu.
Laki-laki itu juga melakukan hal yang sama seperti Amora, “Apakah kau mengenalku?” tanya Amora.
“Belum, tapi setelah ini, aku akan mengenalmu dengan baik, nona” jawab laki-laki itu.
Mendengar jawaban itu membuat Amora menyunggingkan bibir kanannya, “Kalau boleh tau, siapa namamu, nona?”
“Amora, panggil aja Mora, ngga usah pake nona” jawab Amora.
“Baiklah, Mora” ujar laki-laki itu dengan anggukkan kepala seraya tersenyum tampan.
Mereka berdua berbincang-bincang beberapa kata sampai Sherly datang bersama dengan seorang laki-laki yang merangkul bahunya, “Udah akrab aja lo Vel sama Mora” ujar laki-laki yang merangkul Sherly.
Seketika Amora dan laki-laki itu langsung melihat ke arah Sherly dan laki-laki yang merangkulnya itu, “Iya dong” jawab laki-laki yang bernama lengkap Marvell Aland Anderson itu dengan bangganya.
“Loh Andrew, baru tau gue kalau lo udah pulang” ucap Amora saat melihat laki-laki yang sangat dia kenal itu, dia adalah temannya yang sekarang menjabat sebagai suami dari sahabatnya, Sherly.
Halaman : 1 2 Selanjutnya