“Iya, kemarin sore baru nyampe dan langsung bantu nyiapin ini semua” jawab suami Sherly, yaitu Andrew dengan kekehan kecil di belakang.
Mendengar itu Amora mengangguk-anggukkan kepalanya, “Pelet lo kuat banget, Vel. Sampai ngebuat Mora yang anti sama cowok jadi mau ngobrol sama lo” ujar Sherly.
“Apa sihh, orang cuma ngobrol tentang dunia perkuliahan aja kok” jawab Amora yang lalu menaruh gelas yang sudah kosong di atas meja dekat dirinya berada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ya lebih dari itu juga boleh kok” ujar Sherly yang membuat Marvell dan Andrew tersenyum.
Di sekitar pukul 7 malam terlihat Amora yang berbincang dengan beberapa temannya yang juga berteman dengan Sherly, “Nih, bagus ngga cincin pertunangan gue?”
“Bagus-bagus, bosen gue lo bilang itu mulu dari kemarin” ujar Fara yang sudah sangat bosan dengan ucapan Indira dari kemarin yang terus memamerkan cicin pertunangannya.
“Ya lo bilang gitu karena lo belum diseriusin kan sama cowok lo” jawab Indira dengan bangganya.
“Iya-iya, si paling diseriusin lo” balas Fara.
Mereka berdua selalu saja seperti kucing dan tikus ketika bertemu, itu membuat Amora dan Sherly tidak heran ketika mendengar perdebatan antara kedua temannya itu.
“Mor, gimana kuliah lo?” tanya Fara.
Amora mengangguk-anggukkan kepalanya, “Ya gitu, kayak kuliah pada umumnya” jawab Amora.
Mendengar itu membuat Fara ikut menganggukkan kepalanya, “Eh, tau ngga, kemarin gue ngga sengaja ketemu sama Resa di minimarket, bisa-bisanya dia pegangan tangan sama cowok lain, bukan Tino” ucap Indira.
“Berarti bener, soalnya gue kemarin denger katanya mereka berdua mau cerai” jawab Sherly.
“Oalah, makanya, ngga heran. Gue udah bisa nebak 100 persen alasan mereka berdua cerai” balas Indira seraya membenarkan posisi rambutnya.
Bersambung……
Ikuti novel terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel
Halaman : 1 2