- “Rin!” Arka berlari dan langsung melemparkan ponselku ke ranjang saat berbalik dan melihat aku tengah mengeluarkan seluruh isi perut; makanan, air, dan entah apa lagi. Aku mendongak berusaha mempertahankan kesadaranku meski mataku sudah berkunang-kunang. Arka dengan sigap merengkuh dan mengangkat aku kembali ke ranjang.
Saat itu aku masih mendengar suara Nana. Kasihan dia pasti kebingungan menghadapi klienku yang banyak maunya. Aku menatap Arka yang masih menopang kepalaku dan tangan kirinya mematikan ponsel. Rahangnya mengeras.
Apa dia marah karena aku hamil?
Ikuti novel terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channel
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Halaman : 1 2