Sejak awal tahun 2023, Microsoft telah mengakselerasi proyek kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian integral dari mesin pencari Bing. Salah satu inisiatif mereka melibatkan integrasi chatbot mirip ChatGPT ke dalam hasil pencarian, yang awalnya dikenal sebagai Bing Chat. Namun, dalam kurun waktu kurang dari setahun setelah peluncuran awal, Microsoft telah mengganti nama layanan tersebut menjadi Copilot. Selain perubahan nama, Copilot juga telah diperluas menjadi antarmuka percakapan yang dapat digunakan di platform Bing, Microsoft Edge, dan Windows 11.
Awalnya, Microsoft tampaknya memiliki tujuan untuk menantang dominasi Google Search dengan memanfaatkan kecerdasan buatan pada Bing. Namun, pergeseran fokus ini menjadi lebih menarik karena perubahan nama terjadi hanya beberapa hari setelah OpenAI merilis statistik yang menunjukkan bahwa pengguna mingguan ChatGPT telah mencapai 100 juta orang.
Dalam persaingan yang terbilang unik ini, Microsoft dan OpenAI, dua perusahaan dengan kerja sama yang erat dan bernilai miliaran dolar, kini terlihat bersaing ketat untuk mendapatkan konsumen yang membutuhkan asisten berbasis AI. Colette Stallbaumer, General Manager Microsoft 365, mengonfirmasi perubahan ini, menyatakan bahwa “Bing Chat dan Bing Chat Enterprise sekarang menjadi Copilot.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Microsoft telah menggunakan nama Copilot untuk chatbot yang terintegrasi di dalam Windows 11. Saat pengumuman mengenai perubahan nama ini, belum ada petunjuk bahwa Bing Chat akan mengalami perubahan nama.
Kini, Copilot hadir dalam dua versi, yakni versi gratis berupa chatbot AI dan Copilot berbayar bernama Copilot for Microsoft 365 yang terintegrasi di dalam Microsoft 365. Tidak hanya tersedia di Bing dan Windows, Copilot gratis juga dapat diakses melalui situs copilot.microsoft.com. Untuk mengakses Copilot gratis, pengguna perlu melakukan login ke akun Microsoft, sementara pengguna bisnis dapat menggunakan Entra ID.
Meskipun mengalami perubahan nama, Microsoft menegaskan bahwa Bing tetap menjadi bagian integral dari Copilot. Caitlin Roulston, Direktur Komunikasi di Microsoft, menyatakan bahwa “Bing tetap menjadi brand yang menonjol, dan teknologinya digunakan dalam pengalaman Copilot sambil tetap memimpin di industri mesin pencari.” Perubahan ini mencerminkan komitmen Microsoft dalam menghadirkan solusi AI yang inovatif dan terintegrasi di berbagai platform untuk memenuhi kebutuhan pengguna modern.
Bing, mesin pencari dari Microsoft, memiliki sejarah yang menarik dan menjadi pesaing utama dalam dunia pencarian online. Diluncurkan pada tanggal 28 Mei 2009, Bing diciptakan sebagai langkah ambisius untuk menantang dominasi Google di pasar mesin pencari.
Awalnya dikenal sebagai “Kumo” selama pengembangan, Bing membawa perubahan signifikan dalam antarmuka pengguna dan algoritma pencarian. Microsoft fokus pada penyajian hasil pencarian yang lebih visual dan informatif, dengan fitur seperti “Bing Homepage Image” yang menampilkan gambar latar belakang yang menarik dan informatif setiap hari.
Seiring berjalannya waktu, Bing terus berkembang dengan menambahkan fitur-fitur baru, seperti integrasi dengan media sosial dan dukungan untuk pencarian suara. Meskipun awalnya menghadapi tantangan, Bing telah berhasil membangun pangsa pasar yang signifikan dan menjadi mesin pencari pilihan bagi banyak pengguna.
Selain itu, Bing juga memiliki peran yang penting dalam ekosistem Microsoft, terintegrasi dengan produk-produk seperti Windows, Microsoft Edge, dan layanan cloud Azure. Dengan fokus pada inovasi dan pengalaman pengguna yang unik, Bing terus menjadi komponen integral dalam strategi Microsoft untuk menyediakan solusi pencarian yang efisien dan relevan bagi pengguna di seluruh dunia.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini