Sebagai umat Islam, surat Al-Fatihah tentunya sudah tidak asing di telinga kamu. Surat tersebut bahkan sering kamu lantunkan saat sedang shalat hingga berdoa.
Namun, sudahkah kamu mengetahui makna dari surat Al-Fatihah? Ternyata, maknanya sangat mendalam untuk kehidupan sehari-hari kamu. Berikut penjelasannya.
Makna Ayat 1 Surat Al-Fatihah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (Al-Fatihah: 1)
Menurut Tafsir Tahlili, surat Al-Fatihah ayat 1 memiliki hikmah bagi mereka yang membacanya sebelum melakukan pekerjaan penting. Mereka yang membaca Al-Fatihah selalu mengingat Allah pada setiap pekerjaannya.
Maka dari itu, mereka akan melakukan pekerjaan tersebut dengan selalu memperhatikan norma-norma Allah dan tidak merugikan orang lain.
Makna ini sangat mendalam bagi kamu agar selalu mengingat Allah dalam setiap melakukan pekerjaan apa pun itu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Al-Fatihah: 2)
Makna ayat kedua surat Al-Fatihah adalah Allah mengajarkan kepada hamba-Nya agar selalu memuji-Nya. Sebab, semua nikmat yang telah didapatkan adalah dari Allah.
Apabila dihubungkan dengan kegiatan sehari-hari, orang lain pasti akan senang ketika dipuji. Begitu juga Allah. Tentunya, kamu ingin Allah senang kepadamu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (Al-Fatihah: 3)
Dalam ayat ini, Allah mengingatkan kepada hamba-Nya bahwa Allah memiliki sifat cinta dan kasih sayang, bukan ganas atau zalim. Hal ini membuat kamu menyembah Allah dengan hati yang tentram dan tidak merasa takut sedikit pun.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Pemilik hari Pembalasan. (Al-Fatihah: 4)
Dengan ayat ini, kamu akan berpikir bahwa hidup di dunia ini tidaklah selamanya. Akan ada kehidupan setelahnya dan semuanya mendapatkan balasan setimpal dari apa yang dikerjakan.
Misalnya, kamu sudah berusaha sangat keras di dunia, tetapi belum mendapatkan hasilnya kamu meninggal dunia.
Maka, kamu tidak perlu takut karena apa yang kamu usahakan akan dibalas di hari kemudian.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (Al-Fatihah: 5)
Pada ayat ini, Allah mengajarkan bahwa hanya Allah yang patut disembah dan dimintai pertolongan. Dengan menanamkan kuat tentang hal ini, kamu akan jauh lebih tenang dan tidak kebingungan saat kesulitan menghadapi sebuah masalah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (Al-Fatihah: 6)
Makna dari jalan yang lurus adalah segala sesuatu yang telah diterangkan oleh para Rasul mulai dari hukum-hukum, akhlak, dan pelajaran.
Rasul telah membawa segala sesuatu yang diperlukan untuk kebahagiaan hidup manusia dunia dan akhirat.
Dari sini, dapat dipahami bahwa Al-Qur`an dan Hadits dari Rasulullah merupakan pedoman hidup manusia yang harus selalu dipelajari dan diamalkan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat. (Al-Fatihah: 7)
Dalam ayat ini, kamu diperintahkan oleh Allah agar mengambil teladan dari orang-orang terdahulu.
Maksudnya, mereka adalah para nabi, orang yang jujur, orang saleh, hingga mereka yang telah mengobarkan nyawa berjihad di jalan Allah.
Kesimpulannya, dalam surat Al-Fatihah ayat 1-7 ini, Allah memberikan kepada kamu banyak sekali makna mendalam. Mulai dari apa yang harus dilakukan sebelum melakukan pekerjaan, janji yang menentramkan hati, sampai menginformasikan hal apa yang bisa menjadi pedoman kamu dalam hidup.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels