Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, mendapatkan kabar baik setelah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menyetujui usulan afirmasi terkait optimalisasi 230 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Keputusan ini diharapkan menjadi solusi bagi tenaga honorer yang sebelumnya tidak lulus seleksi, memberikan mereka kesempatan baru untuk diangkat menjadi CPNS.
Keputusan penting ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Kemenpan RB yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Pegunungan Arfak, Marinus Mandacan.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pegunungan Arfak, Edward Dowansiba, menjelaskan bahwa SK tersebut memungkinkan honorer yang belum lulus seleksi kompetensi bidang (SKB) untuk diakomodasi dan diangkat menjadi CPNS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proses ini menjadi langkah penting setelah sejumlah tenaga honorer yang tidak lulus seleksi kompetensi dasar (SKD) diberikan kesempatan melalui afirmasi khusus yang diterbitkan oleh Kemenpan RB.
“Melalui SK Kemenpan RB, status honorer yang belum lulus seleksi kompetensi bidang (SKB) berubah menjadi lulus,” ujar Edward Dowansiba pada Senin, 17 Februari 2025.
Ia menjelaskan bagaimana SK tersebut membuka pintu bagi 230 honorer di Pegunungan Arfak untuk memiliki kesempatan lebih baik dalam status kepegawaian mereka.
Afirmasi dan Dampaknya bagi Pegunungan Arfak

Afirmasi ini bukan hanya sebuah kabar baik bagi tenaga honorer yang terdampak, tetapi juga menjadi simbol penting dari upaya pemerintah dalam memberikan perhatian terhadap isu kepegawaian di daerah-daerah terpencil.
Sebagai salah satu wilayah yang berada di Papua Barat, Pegunungan Arfak memiliki tantangan tersendiri dalam mengelola sumber daya manusia.
Terutama, dalam hal penyerapan tenaga kerja melalui seleksi CPNS yang sebelumnya terbatas oleh berbagai faktor, termasuk kesiapan tenaga honorer yang belum lolos pada tahap awal.
Dengan adanya keputusan ini, para honorer yang sebelumnya tidak lulus dalam seleksi dasar kini diberikan kesempatan untuk melanjutkan karier mereka sebagai CPNS.
“Kami sudah berjuang untuk yang tidak lulus seleksi kompetensi dasar (SKD), tapi secara aturan, tidak lulus SKD tidak bisa diakomodir dalam optimalisasi,” kata Edward Dowansiba.
Meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar, keputusan afirmasi ini memberikan mereka peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih stabil serta memberikan kontribusi positif terhadap pelayanan publik di wilayah tersebut.
Proses Pengolahan Data untuk Pengangkatan Honorer
Setelah SK Kemenpan RB diterima, langkah berikutnya adalah melakukan pengolahan data terhadap 230 honorer yang akan diangkat menjadi CPNS. Proses ini melibatkan pembukaan sistem yang memungkinkan setiap honorer untuk mengisi daftar riwayat hidup melalui akun masing-masing.
Proses ini akan melibatkan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Regional XIV Manokwari, yang akan memproses pengangkatan tenaga honorer tersebut.
“BKPSDM Pegunungan Arfak mengoordinasikan terkait pembukaan sistem pengolahan data 230 honorer agar bisa mengisi daftar riwayat hidup melalui masing-masing akun,” jelasnya.
Pengolahan data ini penting untuk memastikan bahwa seluruh honorer yang diangkat memiliki informasi yang valid dan dapat diproses secara resmi untuk mendapatkan status CPNS yang sah.
Peran Pemerintah Daerah dan Harapan Ke Depan
Keputusan positif dari Kemenpan RB ini juga menjadi bentuk apresiasi terhadap upaya keras pemerintah daerah dalam memperjuangkan hak-hak tenaga honorer di Pegunungan Arfak.
Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy, bersama Wakil Bupati Marinus Mandacan, telah bekerja keras untuk memastikan afirmasi ini dapat tercapai.
Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki kesejahteraan pegawai honorer dan meningkatkan pelayanan publik di daerah yang membutuhkan peningkatan kualitas pelayanan.
Secara keseluruhan, keputusan ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi honorer yang mendapatkan pengangkatan, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas birokrasi dan pelayanan publik.
Hal ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan pusat dalam mengatasi berbagai persoalan yang ada di daerah, terutama dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dengan adanya afirmasi ini, harapan ke depan adalah agar Pegunungan Arfak dapat memiliki aparatur negara yang lebih profesional dan siap melayani masyarakat dengan lebih baik.
Proses pengolahan data dan penerimaan honorer sebagai CPNS diharapkan dapat berjalan lancar, dengan mempertimbangkan kebutuhan daerah yang masih memerlukan peningkatan dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, dan administrasi publik.
Keputusan Kemenpan RB untuk memberikan afirmasi bagi honorer di Pegunungan Arfak memberikan harapan baru bagi mereka yang sebelumnya tidak lulus seleksi CPNS.
Halaman : 1 2 Selanjutnya