Redaksiku.com – Ada Doa Shahih Terakhir Ramadhan yang diajarkan Rasulullah SAW menjelang masuknya bulan Syawal. Doa tersebut berisikan keinginan dan pengampunan pada Allah SWT.
Pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan terkandung banyak sekali kemuliaan, agar Rasulullah SAW pun memberi saran kami untuk banyak beribadah dan berdoa.
Dikutip dari buku 100 Hujjah Aswaja Yang Dituduh Bid’ah, Sesat, Syirik dan Kafir oleh Ma’ruf Khozin, keutamaan terbesar bulan Ramadan tidak terkandung di awal-awal bulan Ramadan, tapi di akhir. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih dari Aisyah RA yang berbunyi,
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jika Nabi SAW udah masuk ke 10 terakhir Ramadan maka Nabi mengencangkan ikat sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari)
Selain itu, pada hari-hari terakhir Ramadan, terkandung malam Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan yang selalu dinanti oleh tiap-tiap muslim yang beriman.
Bahkan Rasulullah SAW memberi saran kami untuk mencarinya pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Menurut buku Itikaf Penting dan Perlu karya Ahmad Abdurrazaq Al-Kubaisi, wejangan tersebut disampaikan pada sebuah hadits. Rasulullah SAW bersabda,
“Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal ganjil dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadan.” (HR Bukhari)
Setelah sebulan penuh puasa Ramadan dan beroleh malam Lailatul Qadar, Rasulullah SAW memberi saran muslim mengamalkan salam perpisahan bersama dengan bulan Ramadan bersama dengan membaca doa berikut.
Doa Akhir Ramadan Sesuai Sunah dari Rasulullah SAW
Doa akhir Ramadan sanggup dibaca layaknya yang udah diajarkan Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah RA dari Muhammad al Mustafa,
“Beliau bersabda, ‘Siapa yang membaca doa ini pada hari terakhir Ramadan, ia akan beroleh tidak benar satu dari dua kebaikan di antaranya menjumpai Ramadan mendatang atau pengampunan dan rahmat Allah’.”
Berikut bacaan doa akhir Ramadan yang dimaksud hadits tersebut.
اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْع لْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا
Allahuma laa taj’alhu aakhiril’ahdi min shiyaminaa iyyaahu, fain ja’altahu faj’alnii marhuuman walaa taj’alnii mahruuman.
Artinya: Ya Allah, janganlah Kau jadikan puasa ini yang terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menjadikan sebaliknya (sebagai puasa terakhir), jadikanlah aku sebagai orang yang Engkau sayangi dan jangan jadikan aku sebagai orang yang Engkau jauhi.
Dinukil dari buku Mafatih Al Jinan Jilid 2 (Kunci-kunci Surga edisi Indonesia) karya Syekh Abbas Al Qummi, terkandung riwayat lain tentang bacaan doa perpisahan bulan Ramadan yang sanggup dibaca di akhir Ramadan.
Sayyid Ibnu Tawis meriwayatkan dari Imam Shadiq bahwa barang siapa yang mengucapkan salam perpisahan bersama dengan bulan Ramadan seraya membaca doa tersebut yang artinya, “Ya Allah, janganlah Kau jadikan bulan ini sebagai era terakhirku untuk berpuasa dalam bulan Ramadan dan aku berlindung kepada-Mu agar fajar malam ini terbit jikalau Engkau udah mengampuniku.”
Doa tersebut dipanjatkan agar Allah SWT akan mengampuninya sebelum akan pagi tiba dan ia akan menganugerahkan kepadanya tobat dan lagi ke haribaan-Nya.
Amalan Hari Terakhir Bulan Ramadan
Masih merujuk pada buku yang sama, tidak cuman membaca doa di atas, ada beberapa amalan yang sanggup ditunaikan pada malam akhir Ramadan layaknya berikut.
1. Mandi
2. Membaca surah Al-An’am, Al- Kahfi, Yasin dan bacaan “Astagfirullah waatubuilaih” sebanyak 100x
3. Lalu, membaca doa yang dinukil oleh Syekah Kulaini RA dari Imam Ja’far Shadiq tersebut bacaan doanya:
اللهُمَّ هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أَنزَلْتَ فِيهِ الْقُرْآنَ وَقَدْ تَصَرَّمَ وَأَعُوذُ بِوَجْهِكَ الكَرِيمِ يَا رَبِّ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ مِنْ لَيْلَتِيْ هَذِهِ أَوْ يَتَصَرَّمَشَهْرُرَمَضَانَ وَ لَكَ قِبَلِي تَبِعَةُ أَوْ ذَنْبُ تُرِيدُ أَنْ تُعَذِّبَنِي بِهِ يَوْمَ أَلْقَاكَ
Allahumma hadzaa syahru ramadhaanaladzii anzalta fiihil quraana wa qadtasharrma wa a’udzubiwajhikalkariimi yaa rabbi anyathlu’al fajru min laylatii hadzihi auyatasharrama syahru ramadhan wa laka qibalii tabi’atun aw dzanbun turiidu an tu’adzibanii bihi yauma alqaaka
Artinya: Ya Allah, ini adalah bulan Ramadan yang Engkau udah turunkan Al-Qur’an di dalamnya dan ia udah berlalu. Aku berlindung kepada Zat-Mu yang Mulia, ya Rabbi agar fajar malamku ini tidak terbit atau bulan Ramadan ini berlalu sedang aku tetap punya tanggungan untuk-Mu atau dosa yang dengannya Engkau akan menyiksa pada hari aku bersua dengan-Mu.”
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News