Redaksiku.com — Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya.
Efusi pleura adalah kondisi medis di mana terdapat penumpukan cairan yang berlebihan di ruang pleura, yaitu rongga tipis antara lapisan pleura parietalis (yang melapisi dinding dada bagian dalam) dan pleura visceralis (yang melapisi paru-paru).
Dalam keadaan normal, rongga pleura mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan paru-paru saat bernapas. Namun, pada efusi pleura, volume cairan yang terkumpul lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat mengganggu fungsi pernapasan.

5 Penyebab Efusi Pleura
Ada banyak penyebab yang dapat memicu terjadinya efusi pleura. Apa sajakah itu? yuk kenali beberapa penyebab efusi pleura yang bisa diikuti:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Gagal Jantung Kongestif (CHF)
Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama efusi pleura. Gagal jantung membuat tekanan dalam pembuluh darah meningkat, sehingga menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah ke dalam rongga pleura.
2. Infeksi Paru-paru (Pneumonia dan Tuberkulosis)
Infeksi paru-paru seperti pneumonia dan tuberkulosis dapat menyebabkan peradangan pada pleura, yang memicu produksi cairan berlebih. Infeksi juga seringkali disertai dengan efusi pleura purulen, yaitu penumpukan nanah di rongga pleura.
3. Kanker
Kanker paru-paru, payudara, ataupun metastasis kanker ke pleura dapat menyebabkan efusi pleura. Kanker meningkatkan permeabilitas pembuluh darah sehingga cairan keluar lebih mudah ke rongga pleura.
4. Cirrhosis Hati
Pasien dengan cirrhosis hati sering mengalami efusi pleura karena adanya penumpukan cairan di perut (asites) yang dapat naik ke rongga pleura melalui diafragma.
5. Emboli Paru
Kondisi ini terjadi ketika ada sumbatan di arteri paru-paru, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah paru dan menyebabkan efusi pleura.
4 Gejala Efusi Pleura
Gejala efusi pleura dapat bervariasi tergantung pada jumlah cairan yang terkumpul dan penyebab yang mendasarinya. Beberapa gejala umum yang dapat diketahui meliputi sebagai berikut ini:
1. Sesak Napas
Efusi pleura sering menyebabkan kesulitan bernapas karena cairan menekan paru-paru, membuat ruang untuk udara menjadi terbatas.
2. Nyeri Dada
Nyeri dada pada efusi pleura biasanya terasa tajam atau seperti tertusuk dan cenderung memburuk saat bernapas dalam atau batuk. Nyeri ini disebabkan oleh peradangan pada pleura.
3. Batuk Kering
Pasien dengan efusi pleura mungkin mengalami batuk kering yang tidak disertai dengan produksi dahak. Ini terjadi karena tekanan dari cairan menekan paru-paru dan bronkus.
4. Demam dan Kelelahan
Jika efusi pleura disebabkan oleh infeksi, seperti pneumonia atau tuberkulosis, penderita mungkin mengalami demam, kelelahan, dan menggigil.
5 Cara Pengobatan Efusi Pleura
Pengobatan efusi pleura dapat dilakukan melalui beberapa prosedur medis tergantung pada kondisi pasien dan penyebab efusi tersebut. Berikut adalah penjelasan detail mengenai beberapa prosedur yang digunakan untuk menangani efusi pleura:
1. Torakosentesis
Torakosentesis adalah prosedur medis yang paling umum digunakan untuk mengobati efusi pleura. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum atau kateter ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan cairan berlebih.
Tujuan utama torakosentesis adalah untuk mengurangi tekanan pada paru-paru, meredakan gejala seperti sesak napas, dan membantu diagnosis.
Keuntungan prosedur ini relatif cepat dan efektif untuk meredakan gejala secara instan serta memberikan sampel cairan untuk diagnosis.
Meski tergolong aman, torakosentesis juga dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumotoraks (paru-paru kolaps), infeksi, atau perdarahan.
2. Chest Tube (Pemasangan Selang Dada)
Chest tube, ataupun pemasangan selang dada, adalah prosedur untuk mengalirkan cairan atau udara yang terkumpul di rongga pleura. Ini biasanya dilakukan ketika jumlah cairan sangat banyak ataupun ada kemungkinan cairan akan terus menumpuk, seperti dalam kasus infeksi atau trauma.
Keuntungan chest tube efektif untuk mengeluarkan cairan atau udara secara terus-menerus dalam jumlah besar dan mengurangi tekanan pada paru-paru. Sama seperti prosedur lain, risikonya termasuk infeksi, perdarahan, dan kerusakan jaringan di sekitar area pemasangan.
3. Pleural Drain (Drainase Pleura)
Pleural drain adalah prosedur serupa dengan chest tube, tetapi seringkali digunakan dalam konteks di mana pasien memerlukan drainase jangka panjang atau secara terus-menerus.
Pada kondisi efusi pleura berulang, seperti pada pasien kanker, pleural drain sering kali dipasang untuk memudahkan pasien atau pengasuhnya mengeluarkan cairan secara mandiri di rumah.
Keuntungannya pasien tidak perlu kembali ke rumah sakit secara rutin untuk prosedur torakosentesis, dan mereka dapat mengelola kondisi di rumah. Namun ada resiko infeksi dan penyumbatan pada drainase bisa menjadi komplikasi yang perlu diperhatikan.
4. Pleurodesis
Pleurodesis adalah prosedur yang dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan kembali di rongga pleura, terutama pada kasus efusi pleura berulang.
Halaman : 1 2 Selanjutnya