Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

- Penulis

Rabu, 11 September 2024 - 12:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Redaksiku.com — Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya.

Efusi pleura adalah kondisi medis di mana terdapat penumpukan cairan yang berlebihan di ruang pleura, yaitu rongga tipis antara lapisan pleura parietalis (yang melapisi dinding dada bagian dalam) dan pleura visceralis (yang melapisi paru-paru).

Dalam keadaan normal, rongga pleura mengandung sedikit cairan yang berfungsi sebagai pelumas untuk memudahkan pergerakan paru-paru saat bernapas. Namun, pada efusi pleura, volume cairan yang terkumpul lebih banyak dari biasanya, sehingga dapat mengganggu fungsi pernapasan.

Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Efusi Pleura: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

5 Penyebab Efusi Pleura

Ada banyak penyebab yang dapat memicu terjadinya efusi pleura. Apa sajakah itu? yuk kenali beberapa penyebab efusi pleura yang bisa diikuti:

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Gagal Jantung Kongestif (CHF)

Penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama efusi pleura. Gagal jantung membuat tekanan dalam pembuluh darah meningkat, sehingga menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah ke dalam rongga pleura.

2. Infeksi Paru-paru (Pneumonia dan Tuberkulosis)

Infeksi paru-paru seperti pneumonia dan tuberkulosis dapat menyebabkan peradangan pada pleura, yang memicu produksi cairan berlebih. Infeksi juga seringkali disertai dengan efusi pleura purulen, yaitu penumpukan nanah di rongga pleura.

3. Kanker

Kanker paru-paru, payudara, ataupun metastasis kanker ke pleura dapat menyebabkan efusi pleura. Kanker meningkatkan permeabilitas pembuluh darah sehingga cairan keluar lebih mudah ke rongga pleura.

4. Cirrhosis Hati

Pasien dengan cirrhosis hati sering mengalami efusi pleura karena adanya penumpukan cairan di perut (asites) yang dapat naik ke rongga pleura melalui diafragma.

5. Emboli Paru

Kondisi ini terjadi ketika ada sumbatan di arteri paru-paru, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah paru dan menyebabkan efusi pleura.

4 Gejala Efusi Pleura

Gejala efusi pleura dapat bervariasi tergantung pada jumlah cairan yang terkumpul dan penyebab yang mendasarinya. Beberapa gejala umum yang dapat diketahui meliputi sebagai berikut ini:

Baca Juga:  Alasan BPJS Kesehatan Putus Kontrak dengan Klinik Kimia Farma

1. Sesak Napas

Efusi pleura sering menyebabkan kesulitan bernapas karena cairan menekan paru-paru, membuat ruang untuk udara menjadi terbatas.

2. Nyeri Dada

Nyeri dada pada efusi pleura biasanya terasa tajam atau seperti tertusuk dan cenderung memburuk saat bernapas dalam atau batuk. Nyeri ini disebabkan oleh peradangan pada pleura.

3. Batuk Kering

Pasien dengan efusi pleura mungkin mengalami batuk kering yang tidak disertai dengan produksi dahak. Ini terjadi karena tekanan dari cairan menekan paru-paru dan bronkus.

4. Demam dan Kelelahan

Jika efusi pleura disebabkan oleh infeksi, seperti pneumonia atau tuberkulosis, penderita mungkin mengalami demam, kelelahan, dan menggigil.

5 Cara Pengobatan Efusi Pleura

Pengobatan efusi pleura dapat dilakukan melalui beberapa prosedur medis tergantung pada kondisi pasien dan penyebab efusi tersebut. Berikut adalah penjelasan detail mengenai beberapa prosedur yang digunakan untuk menangani efusi pleura:

1. Torakosentesis

Torakosentesis adalah prosedur medis yang paling umum digunakan untuk mengobati efusi pleura. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum atau kateter ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan cairan berlebih.

Tujuan utama torakosentesis adalah untuk mengurangi tekanan pada paru-paru, meredakan gejala seperti sesak napas, dan membantu diagnosis.

Keuntungan prosedur ini relatif cepat dan efektif untuk meredakan gejala secara instan serta memberikan sampel cairan untuk diagnosis.

Meski tergolong aman, torakosentesis juga dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumotoraks (paru-paru kolaps), infeksi, atau perdarahan.

2. Chest Tube (Pemasangan Selang Dada)

Chest tube, ataupun pemasangan selang dada, adalah prosedur untuk mengalirkan cairan atau udara yang terkumpul di rongga pleura. Ini biasanya dilakukan ketika jumlah cairan sangat banyak ataupun ada kemungkinan cairan akan terus menumpuk, seperti dalam kasus infeksi atau trauma.

Keuntungan chest tube efektif untuk mengeluarkan cairan atau udara secara terus-menerus dalam jumlah besar dan mengurangi tekanan pada paru-paru. Sama seperti prosedur lain, risikonya termasuk infeksi, perdarahan, dan kerusakan jaringan di sekitar area pemasangan.

3. Pleural Drain (Drainase Pleura)

Pleural drain adalah prosedur serupa dengan chest tube, tetapi seringkali digunakan dalam konteks di mana pasien memerlukan drainase jangka panjang atau secara terus-menerus.

Pada kondisi efusi pleura berulang, seperti pada pasien kanker, pleural drain sering kali dipasang untuk memudahkan pasien atau pengasuhnya mengeluarkan cairan secara mandiri di rumah.

Keuntungannya pasien tidak perlu kembali ke rumah sakit secara rutin untuk prosedur torakosentesis, dan mereka dapat mengelola kondisi di rumah. Namun ada resiko infeksi dan penyumbatan pada drainase bisa menjadi komplikasi yang perlu diperhatikan.

4. Pleurodesis

Pleurodesis adalah prosedur yang dilakukan untuk mencegah penumpukan cairan kembali di rongga pleura, terutama pada kasus efusi pleura berulang.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

3 Resep Es Kopi Susu Gula Aren Untuk Teman Santai Kamu
Hati-hati! Ini Bahaya Mencium Bayi Sembarangan yang Harus Kamu Ketahui
Kesehatan Mental untuk Istri Setelah Melahirkan – BCA Life
Travita Care: Agen Asuransi Terbaik untuk Perlindungan Anda dan Keluarga
Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Dimulai! Ini Cara Mendapatkan Layanan di Kota Tangerang
Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari 2025, Simak Jenis Pemeriksaan dan Cara Mendapatkannya
Virus HMPV China Mewabah di China dan Jepang, Apakah Penularannya Seperti Covid-19?
Dokter Azmi Meninggal, Kenali Gejala serta Penyebab Pembuluh Darah Otak Pecah

Berita Terkait

Jumat, 28 Maret 2025 - 17:12 WIB

Hati-hati! Ini Bahaya Mencium Bayi Sembarangan yang Harus Kamu Ketahui

Jumat, 14 Maret 2025 - 11:33 WIB

Kesehatan Mental untuk Istri Setelah Melahirkan – BCA Life

Sabtu, 8 Maret 2025 - 05:14 WIB

Travita Care: Agen Asuransi Terbaik untuk Perlindungan Anda dan Keluarga

Senin, 10 Februari 2025 - 16:39 WIB

Pemeriksaan Kesehatan Gratis Resmi Dimulai! Ini Cara Mendapatkan Layanan di Kota Tangerang

Rabu, 5 Februari 2025 - 21:48 WIB

Program Cek Kesehatan Gratis Dimulai 10 Februari 2025, Simak Jenis Pemeriksaan dan Cara Mendapatkannya

Berita Terbaru