Direktur IT Bank DKI Amirul Wicaksono Dicopot Usai Gangguan Sistem: Ini Profil dan Kekayaannya.
Nama Amirul Wicaksono mendadak ramai diperbincangkan publik.
Pasalnya, ia baru saja dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI oleh Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyusul gangguan layanan digital Bank DKI yang terjadi sejak 29 Maret 2025 lalu.
Masalah sistem ini berdampak besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya menghambat transaksi nasabah, tapi juga menyebabkan keterlambatan pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga muncul dugaan kebocoran dana.
Dicopot di Tengah Krisis Sistem Bank DKI
Pencopotan Amirul dilakukan dalam rapat terbatas antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan jajaran direksi Bank DKI pada 8 April 2025.
Gubernur Pramono menilai Amirul gagal menjalankan tanggung jawabnya dalam menjaga sistem IT bank daerah tersebut.
Lebih jauh lagi, Pramono menyatakan bahwa Pemprov akan melaporkan insiden ini ke Bareskrim Polri karena ada indikasi kelalaian internal yang serius.
Gangguan Layanan Berdampak ke Penerima KJP
Masalah teknis di Bank DKI tidak hanya membuat nasabah kesulitan bertransaksi, tapi juga menghambat penyaluran dana KJP, program bantuan pendidikan untuk siswa dari keluarga kurang mampu.
Dana yang seharusnya cair di awal Maret malah tertunda.
Gubernur Pramono pun berjanji segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan Jakarta untuk menyelesaikan persoalan ini.
Ia menegaskan, pencairan KJP tidak boleh tertunda lebih lama karena dana tersebut sangat dibutuhkan oleh siswa penerima manfaat.
Respon DPRD: Jangan Panik, Tapi Bank Harus Berbenah
Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, menyayangkan insiden ini, apalagi terjadi menjelang Lebaran saat masyarakat sangat membutuhkan layanan keuangan yang lancar.
Meskipun kecewa, Khoirudin mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap percaya pada Bank DKI.
Ia mengakui bahwa selama ini Bank DKI merupakan salah satu BUMD penyumbang dividen terbesar bagi daerah.
Namun begitu, ia menekankan pentingnya perbaikan serius agar masalah serupa tak terulang.
Profil Amirul Wicaksono, dari BNI ke Bank DKI
Amirul Wicaksono menjabat sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI sejak 28 Juni 2021. Ia lahir di Magelang pada 2 Juli 1968 dan menempuh pendidikan sarjana Teknik serta Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ia kemudian meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Trisakti.
Sebelum bergabung dengan Bank DKI, Amirul berkarier lama di BNI, memegang berbagai posisi strategis mulai dari AVP E-Banking, Project Leader, hingga Pemimpin Divisi Bisnis Digital di BNI Syariah.
Ia dikenal sebagai salah satu tokoh IT perbankan yang cukup senior di Indonesia.
Selama menjabat di Bank DKI, Amirul diketahui tidak memiliki rangkap jabatan atau saham dalam perusahaan maupun lembaga keuangan lain.
Harta Kekayaan Amirul Wicaksono Capai Rp12 Miliar
Dari data LHKPN KPK, Amirul Wicaksono melaporkan total kekayaannya pada tahun 2023 mencapai Rp12,31 miliar.
Seluruh laporan tersebut dinyatakan lengkap secara administratif. Ia tidak memiliki surat berharga atau investasi lain yang dilaporkan dalam LHKPN.
Kekayaan tersebut kini menjadi sorotan karena muncul di tengah krisis kepercayaan terhadap layanan Bank DKI, serta proses audit internal yang sedang berjalan.
Tiga Kali Gangguan Sistem, Nasabah Geram
Gangguan sistem Bank DKI ini bukan yang pertama. Sebelumnya, layanan serupa sudah pernah terganggu dua kali.
Namun kejadian kali ini yang paling fatal, karena berdampak langsung ke masyarakat luas.
Banyak nasabah melaporkan tidak bisa transfer, tarik tunai, bahkan menggunakan QRIS melalui aplikasi JakOne Mobile.
Keluhan itu membanjiri media sosial sejak 29 Maret 2025. Salah satu pengguna bahkan mengaku fitur transfer di aplikasinya mendadak hilang tanpa penjelasan.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau WhatsApp Channels