Fenomena Cahaya Hijau Planet Mars

- Penulis

Sabtu, 16 Maret 2024 - 08:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fenomena Cahaya Hijau Planet Mars

Fenomena Cahaya Hijau Planet Mars

Cahaya hijau oksigen yang terlihat di atmosfer Mars pada malam hari telah menjadi temuan menarik hasil pengamatan pesawat antariksa ExoMars Trace Gas Orbiter (TGO) yang dimiliki oleh Badan Antariksa Eropa (ESA). Data yang diperoleh dari TGO mengungkapkan fenomena atmosfer Mars yang bersinar hijau, yang disebut sebagai airglow atau dayglow/nightglow, mirip dengan yang terjadi di Bumi. Keunikan fenomena ini terletak pada lokasinya, yakni terjadi pada ketinggian sekitar 50 km di Mars. Berbeda dengan aurora di Bumi, yang dipicu oleh tabrakan partikel bermuatan matahari dengan medan magnet Bumi.

Meskipun para ilmuwan menduga bahwa Mars telah menunjukkan fenomena ini selama sekitar 40 tahun, pengamatan pertama kali dilakukan satu dekade lalu oleh pesawat antariksa Mars Express milik ESA. Observasi yang lebih baru melibatkan TGO pada sisi siang hari Mars pada tahun 2020 dan baru-baru ini pada malam hari Mars. Fenomena ini memberikan wawasan yang berharga terhadap atmosfer Mars dan dapat membantu merancang pesawat ruang angkasa yang ditujukan ke Planet Merah.

Fenomena Cahaya Hijau Planet Mars
Fenomena Cahaya Hijau Planet Mars

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy pada 9 November 2023 menyoroti potensi penginderaan jarak jauh terhadap emisi cahaya malam di Mars sebagai alat untuk menyelidiki komposisi dan dinamika atmosfer bagian atas Mars, khususnya pada ketinggian antara 40 dan 80 km. Jean-Claude Gerard, seorang ahli planet di ULiege, menyatakan bahwa intensitas cahaya malam di wilayah kutub Mars sangat bagus, memungkinkan instrumen sederhana di orbit Mars untuk memetakan dan memantau aliran atmosfernya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mempelajari cahaya malam di Mars, yang menjadi tujuan misi TGO, juga dianggap dapat memberikan wawasan kepada para ilmuwan tentang proses yang terjadi di atmosfer bagian atas Planet Merah. “Penginderaan jarak jauh terhadap emisi ini merupakan alat yang sangat bagus untuk menyelidiki komposisi dan dinamika atmosfer bagian atas Mars antara 40 dan 80 km,” kata Benoit Hubert, seorang peneliti di Laboratorium Fisika Planet dan Atmosfer (LPAP) Universitas Liege.

Baca Juga:  Penemuan Fosil Manusia Tertua di Vietnam: Jendela Menuju Kehidupan Prasejarah Asia Tenggara

Selain itu, pemahaman yang lebih baik mengenai atmosfer Mars dapat membantu dalam perencanaan misi ruang angkasa yang ditujukan ke planet tersebut. Dengan kejelasan lebih lanjut tentang kepadatan atmosfer Mars, misi-misi ini dapat membangun satelit yang mampu menahan tekanan atmosfer Mars, dan bahkan merancang parasut yang efisien untuk menurunkan muatan ke permukaan Planet Merah. Keseluruhan, penelitian ini membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang atmosfer Mars dan potensinya sebagai destinasi misi ruang angkasa mendatang.

Planet Mars, yang dikenal sebagai “Planet Merah,” memiliki kondisi yang unik di tata surya. Permukaan Mars dipenuhi oleh lanskap yang menakjubkan, termasuk lembah besar, gunung berapi, dan dataran luas. Atmosfernya, meskipun tipis dan terdiri terutama dari karbon dioksida, memiliki peran penting dalam fenomena cahaya malam yang disebut airglow atau dayglow/nightglow.

Mars memiliki empat musim seperti Bumi, tetapi durasinya hampir dua kali lebih panjang karena tahun Mar tahunnya sekitar 687 hari Bumi. Suhu di Mars bervariasi secara signifikan, berkisar antara minus 195 derajat Fahrenheit (-125 derajat Celsius) di kutub hingga 70 derajat Fahrenheit (20 derajat Celsius) di khatulistiwa pada siang hari.

Permukaan Mars juga menunjukkan bukti kuat bahwa air pernah mengalir di planet ini. Beberapa wahana antariksa, seperti Curiosity Rover, telah menemukan tanda-tanda batuan yang terbentuk oleh air, mendukung hipotesis bahwa Mars mungkin memiliki sejarah air yang kaya. Misi ruang angkasa terbaru terus menyelidiki kondisi Mars untuk memahami lebih lanjut potensi kehidupan di planet ini dan untuk mempersiapkan rencana penjelajahan manusia ke Mars di masa depan.

Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

5 Resep Masakan Vegetarian untuk Diet Sehat
Mitos Air Mata Buaya Pada Berbagai Negara
Area 51 Jadi Teori Konspirasi Keberadaan Alien
Memahami Efek Rumah Kaca Sebagai Ancaman yang Semakin Mengkhawatirkan
Kenali Apa Itu Ambeien, Jenis-jenisnya, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Perbedaan Pengobatan TB 6 Bulan dan 9 Bulan: Manfaat dan Penjelasan Lengkap
8 Gejala Efek Samping Berhenti Menggunakan Obat Penggemuk Badan
Masyarakat adat awyu Papua berdemo di depan MA, ALL EYES ON PAPUA
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 18 Oktober 2024 - 10:00 WIB

5 Resep Masakan Vegetarian untuk Diet Sehat

Jumat, 2 Agustus 2024 - 19:50 WIB

Mitos Air Mata Buaya Pada Berbagai Negara

Jumat, 2 Agustus 2024 - 18:23 WIB

Area 51 Jadi Teori Konspirasi Keberadaan Alien

Jumat, 26 Juli 2024 - 15:08 WIB

Memahami Efek Rumah Kaca Sebagai Ancaman yang Semakin Mengkhawatirkan

Kamis, 18 Juli 2024 - 12:50 WIB

Kenali Apa Itu Ambeien, Jenis-jenisnya, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Berita Terbaru