Geger! 52 Napi Kabur dari Lapas Kutacane Aceh, 16 Orang Ditangkap, 36 Masih Buron

- Penulis

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Polisi menangkap 16 napi yang kabur dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara. 36 napi masih dalam pencarian intensif. (Foto: Dok. Polda Aceh)

Polisi menangkap 16 napi yang kabur dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara. 36 napi masih dalam pencarian intensif. (Foto: Dok. Polda Aceh)

Kasus puluhan narapidana di Lapas Kutacane, Aceh yang melarikan diri masih menjadi sorotan publik.

Terbaru, sebanyak 52 narapidana melarikan diri dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara, beberapa waktu lalu.

Polisi telah menangkap 16 napi, sementara 36 lainnya masih dalam pengejaran intensif. Insiden ini memicu peningkatan keamanan di sekitar lapas untuk mengantisipasi gangguan lebih lanjut.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol. Joko Krisdiyanto, mengonfirmasi bahwa para napi yang berhasil ditangkap saat ini ditahan di Mapolres Aceh Tenggara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, aparat kepolisian terus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari keberadaan para buronan.

Pihak kepolisian juga telah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait guna memastikan seluruh napi yang kabur dapat segera diamankan.

Polisi meminta masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika menemukan orang mencurigakan di sekitar tempat tinggal mereka.

Kronologi Kaburnya 52 Napi dari Lapas Kutacane

Polisi menangkap 16 napi yang kabur dari Lapas Kutacane, Aceh Tenggara. 36 napi masih dalam pencarian intensif. (Foto: Dok. Polda Aceh)
Geger! 52 Napi Kabur dari Lapas Kutacane Aceh, 16 Orang Ditangkap, 36 Masih Buron

Peristiwa kaburnya 52 napi dari Lapas Kutacane terjadi pada Senin malam, diduga akibat lemahnya pengawasan serta adanya celah keamanan di dalam lapas. Sejumlah napi berhasil melarikan diri dari Lapas Kutacane dengan cara yang masih dalam penyelidikan.

Menurut informasi awal, insiden ini terjadi ketika para napi berhasil menjebol salah satu bagian Lapas Kutacane yang diduga memiliki keamanan yang lemah.

Kejadian ini baru diketahui petugas setelah sebagian besar napi telah melarikan diri ke berbagai arah.

Kondisi di dalam lapas Kutacane sendiri sempat memanas akibat insiden ini. Namun, petugas kepolisian segera turun tangan untuk mengendalikan situasi. Dalam waktu kurang dari 24 jam, 16 napi berhasil ditangkap di berbagai lokasi di Aceh Tenggara.

Sejumlah napi yang ditangkap mengaku tidak memiliki rencana pelarian yang matang dan hanya memanfaatkan situasi untuk melarikan diri. Beberapa dari mereka bahkan tertangkap di sekitar wilayah lapas saat mencoba bersembunyi.

Polisi Perketat Keamanan di Lapas Kutacane

Untuk mencegah kejadian serupa, aparat kepolisian telah menurunkan satu pleton personel Brimob guna memperketat pengamanan di Lapas Kutacane.

Hal ini dilakukan agar situasi tetap kondusif dan tidak ada lagi napi yang mencoba melarikan diri.

Baca Juga:  4 Fakta Penting Viralnya Kasus Nikita Mirzani Laporkan Vadel Badjideh atas Dugaan Tindakan Asusila

Kombes Pol. Joko Krisdiyanto menegaskan bahwa kondisi di dalam lapas saat ini sudah kembali terkendali.

Langkah-langkah antisipasi tambahan juga sedang dirancang agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

Selain peningkatan personel keamanan, pihak kepolisian juga tengah mengevaluasi sistem pengamanan di lapas tersebut.

Evaluasi ini mencakup peninjauan ulang terhadap struktur bangunan, sistem keamanan, serta jumlah petugas yang berjaga di lapas.

Menurut sumber internal, salah satu penyebab kaburnya napi diduga karena jumlah petugas penjaga yang terbatas dibandingkan dengan jumlah napi yang ada. Hal ini membuat pengawasan menjadi kurang optimal, terutama pada malam hari.

Pengejaran 36 Napi yang Masih Buron

Saat ini, 36 napi masih dalam pelarian. Aparat kepolisian terus melakukan pencarian di berbagai titik strategis di Aceh Tenggara.

Polisi juga berkoordinasi dengan aparat desa dan masyarakat untuk melacak keberadaan para buronan.

Polisi menduga sebagian napi masih berada di sekitar wilayah Aceh Tenggara, sementara sebagian lainnya kemungkinan telah berpindah ke daerah lain.

Oleh karena itu, kepolisian juga bekerja sama dengan aparat di daerah lain untuk mempersempit ruang gerak para buronan.

“Kami terus melakukan pengejaran dan memastikan bahwa semua napi yang kabur akan segera ditangkap,” tegas Kombes Pol. Joko Krisdiyanto.

Selain itu, pihak kepolisian mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam upaya penangkapan para napi yang masih buron. Jika ada warga yang melihat orang mencurigakan, mereka diimbau untuk segera melapor ke pihak berwajib.

Polisi juga telah menyebarkan informasi mengenai identitas napi yang melarikan diri, termasuk ciri-ciri fisik mereka.

Langkah ini dilakukan agar masyarakat lebih mudah mengenali dan segera melaporkan jika menemukan keberadaan mereka.

Kaburnya 52 napi dari Lapas Kutacane menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang. Insiden ini menyoroti perlunya peningkatan sistem keamanan di lembaga pemasyarakatan, terutama dalam hal pengawasan napi dengan risiko tinggi.

Beberapa dampak yang ditimbulkan dari kejadian ini antara lain meningkatnya keresahan di masyarakat, potensi tindak kriminal dari napi yang masih buron, serta perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan di lapas-lapas lain di Indonesia.

Ke depannya, evaluasi menyeluruh akan dilakukan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang.

Beberapa langkah yang mungkin diambil termasuk peningkatan jumlah petugas penjaga, pemasangan kamera pengawas tambahan, serta penerapan sistem keamanan berbasis teknologi.

Pihak Kementerian Hukum dan HAM juga telah turun tangan untuk mengkaji penyebab kaburnya para napi dan mencari solusi jangka panjang untuk memperkuat sistem pemasyarakatan.

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Isu Pembatasan Usia Haji 90 Tahun Resahkan Calon Jemaah, Antrean Capai 5 Juta Orang, Ini Dampaknya
Aksi Pandawara Group Dipuji Prabowo! Gerakan Anak Muda Ini Siap Revolusi Penanganan Sampah
Kapal Tongkang Batu Bara Hantam Rumah Warga di Sungai Musi Palembang, Kerugian Capai Rp400 Juta
Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Asusila terhadap Anak di Bawah Umur, Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti
Waspada! Fenomena ‘Worm Moon’ Berpotensi Sebabkan Banjir Rob di Pesisir Indonesia hingga Akhir Maret 2025!
Kamu Ingin Daftar SNBT 2025? Ini Dia Tips Membuat Portofolio yang Benar!
Kapan THR Karyawan Swasta Cair? Ini Jadwal, Perhitungan, dan Aturannya!
Sekolah Rakyat Segera Dibuka! Rekrutmen Guru dan Siswa Dimulai Akhir Maret 2025

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 22:03 WIB

Isu Pembatasan Usia Haji 90 Tahun Resahkan Calon Jemaah, Antrean Capai 5 Juta Orang, Ini Dampaknya

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:57 WIB

Aksi Pandawara Group Dipuji Prabowo! Gerakan Anak Muda Ini Siap Revolusi Penanganan Sampah

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:35 WIB

Kapal Tongkang Batu Bara Hantam Rumah Warga di Sungai Musi Palembang, Kerugian Capai Rp400 Juta

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:30 WIB

Geger! 52 Napi Kabur dari Lapas Kutacane Aceh, 16 Orang Ditangkap, 36 Masih Buron

Kamis, 13 Maret 2025 - 21:22 WIB

Eks Kapolres Ngada Jadi Tersangka Kasus Asusila terhadap Anak di Bawah Umur, Ancaman 15 Tahun Penjara Menanti

Berita Terbaru