Redaksiku.com – Ramai Aksi boikot produk Israel kian memuncak, terlebih sesudah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina.
Dalam peringatan ini tertuang apabila menyokong kerja keras otonomi Palestina sehubungan gempuran Israel ketetapannya harus. kebalikannya, menyokong Israel serta menyokong produk yang panggul Israel ketetapannya liar.
peringatan hangat dari MUI itu dikeluarkan menyusul gempuran bombardir tanpa henti yang dilancarkan Israel di pelang Gaza. tentang ini mendapatkan kecaman di semua bumi.
reputasi aksi Boikot, Divestasi, serta penalti (BDS) serta kian memuncak tidak hanya di Indonesia, namun di separuh negeri lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BDS ialah aksi boikot (protes) dari pengguna untuk memastikan para pemain perdagangan di semua bumi guna menyudahi menjual produk asal Israel.
BDS bermaksud guna memberikan desakan ekonomi terhadap Israel biar memberikan hak setimpal terhadap Palestina.
kebanyakan, aksi BDS meliputi kongsi yang menyertakan pemukiman gelap, menguras asal muasal energi alam dari tanah Palestina, serta mengenakan masyarakat Palestina selaku energi fungsi hemat.
selanjutnya produk-produk teknologi kepunyaan Israel yang diboikot via aksi BDS :
1. Waze
Layanan atlas digital ini banyak dikenakan oleh pemakai mendunia. Aplikasi itu mengenakan data real time dari pemakai, berlanjut hendak memberikan jalan terbaik dengan mengukur serupa musibah atau macet.
perseroan itu oleh Uri Levine, Ehud Shabtai serta Amir Shinar pada 2008. kurang lebih 2013, kongsi dibeli oleh Google dengan harga US$1,1 milyard.
2. HP
Menurut BDS Movement, perikhtiaran-kongsi merk HP sediakan serta mengaplikasikan teknologi yang dikenakan oleh Israel guna memelihara sistem apartheid, pendudukan, serta penjajahan pemukiman di sehubungan masyarakat Palestina.
“kecuali sediakan layanan serta teknologi terhadap bala serta polisi Israel yang memelihara pendudukan gelap Israel serta blokade Gaza, HP serta sediakan Itanium servers khusus terhadap daulat populasi serta Imigrasi Israel guna sistem Aviv mereka,” tulis BDS Movement.
3. Siemens
Siemens diklaim ikut serta dalam usaha pembangunan EuroAsia Interconnector di kawasan tinggal gelap Israel di pinggir Barat.
EuroAsia Interconnector ini rencananya hendak merangkaikan jaringan listrik Israel dengan Eropa.
diinformasikan, pemukiman gelap di tanah Palestina hendak dicuri guna memperoleh guna dari perdagangan listrik antara Israel serta Uni Eropa yang dibuahi dari gas fosil.
4. Tailor Brands
Didirikan pada 2014, startup teknologi perdagangan itu memakai teknologi AI. kecuali itu, Tailor Brands serta sediakan logo serta blog yang dipersonalisasi dan guna membuat LLC.
perseroan ini oleh Nadav Shatz, Tom Lahat, serta Yali Saar. Startup itu sudah mengamankan pensertaaan menyentuh US$70,6 juta dari penyandang dana serupa GoDaddy serta Pitango VC.
5. Helios
Helios oleh Eli Cohen serta Ran Nozik. Mereka menciptakan perusahaan yang bisa membongkar kasus, memahami serta memeriksa semua layanan dan aplikasi.
Startup itu sudah memperoleh pensertaaan sebesar US$5 juta.
separuh penyandang dananya tercantum Entree Capital serta Amiti Ventures.
6. Firebolt
Startup ini berdiri pada 2019 serta oleh Ariel Yaroshevich, Eldad Farkash, serta Saar Bitner. sepanjang ini, Firebolt sudah memperoleh pensertaaan US$26 juta serta Alkeon Capital jadi salah satu investornya.
selaku data, Firebolt sudah memajukan data cloud guna pemakai bisa mempermudah akses pada anggapan dan keahlian analisanya. kecuali itu, pemakai bisa menganalisa sub-second dan memakai teknologi komputasi dan penyimpanan yang dioptimalkan.
7. Jolt
Jolt berdiri pada tahun 2015 oleh Lior Frenkel, Nadav Leshem, Nitzan Cohen Arazi, dan Roei Deutsch. Pendanaan yang sudah diperoleh US$23,3 juta, dari investor tercantum Balderton Capital, Octopus Ventures, UpWest, dan Hillsven Capital.
separuh tamatan program dari startup ed-tech ini beroperasi di memburu, Netflix, Shopify, Facebook, dan Youtube.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini