Kapan waktu terjadi Gerhana Bulan September 2024?
Gerhana bulan September 2024 adalah salah satu fenomena astronomi yang selalu menarik perhatian.
Sepanjang tahun 2024, dua gerhana bulan diperkirakan terjadi, dan salah satunya akan menghiasi langit pada bulan September.
Bagi para pengamat langit dan pecinta astronomi, fenomena ini selalu menjadi momen yang dinantikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas gerhana bulan yang terjadi di bulan September 2024, serta dampak, waktu, dan lokasi terjadinya.
Fenomena Gerhana Bulan: Apa Itu?

Gerhana bulan September 2024 terjadi ketika cahaya matahari terhalang oleh bumi, sehingga tidak semua cahaya tersebut mencapai bulan. Fenomena ini hanya terjadi saat fase bulan purnama, ketika posisi matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus. Ketika bayangan bumi jatuh pada bulan, permukaan bulan yang terlihat dari bumi akan berubah, menciptakan efek yang menakjubkan.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan di bulan September 2024 ini diperkirakan akan menjadi salah satu fenomena menarik yang layak disaksikan, meski sayangnya tidak semua wilayah dapat menyaksikannya secara langsung.
Gerhana Bulan September 2024 atau Supermoon dan Waktu Terjadinya
Pada 18 September 2024, fenomena Bulan Purnama Super atau Supermoon akan terjadi di Indonesia.
Berdasarkan laporan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), puncak Supermoon diperkirakan terjadi pada pukul 9.34 WIB.
Selama beberapa hari sebelum dan sesudah Supermoon, bulan akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Fenomena ini dikenal dengan sebutan “Harvest Moon” atau “Corn Moon,” karena biasanya terjadi pada musim panen di beberapa wilayah dunia.
Supermoon sendiri merupakan istilah yang diciptakan oleh astrolog Richard Nolle pada tahun 1979.
Istilah ini menggambarkan saat bulan baru atau bulan purnama berada dalam jarak 90% terdekat dengan bumi.
Meskipun bulan baru tidak terlihat, Supermoon purnama akan memberikan pemandangan bulan yang paling besar dan terang sepanjang tahun.
Fenomena ini disebabkan oleh jarak bulan yang lebih dekat ke bumi, sehingga terlihat lebih besar dari biasanya.
Gerhana Bulan September 2024: di Mana dan Kapan Terjadi?
Gerhana bulan parsial, atau gerhana bulan sebagian, adalah peristiwa di mana hanya sebagian kecil bulan yang tertutupi oleh bayangan bumi.
Pada 17 hingga 18 September 2024, fenomena gerhana bulan parsial ini akan terjadi dan menjadi momen spesial bagi para pengamat di berbagai belahan dunia.
Sayangnya, gerhana bulan parsial pada September 2024 ini tidak dapat disaksikan dari Indonesia.
Wilayah yang beruntung dapat melihat fenomena ini meliputi sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, Afrika, sebagian wilayah Asia selatan, serta wilayah-wilayah di sekitar Samudra Atlantik dan Pasifik.
Gerhana bulan sebagian ini akan dimulai pada 17 September 2024 pukul 20.41 Eastern Daylight Time (EDT), atau pada 18 September pukul 01.41 GMT. Puncak gerhana akan terlihat paling jelas pada pukul 10.44 malam EDT, atau sekitar pukul 03.44 GMT pada 18 September.
Dampak dan Penampakan Gerhana Bulan September 2024
Berbeda dengan gerhana bulan total yang sepenuhnya menutupi bulan dan membuatnya tampak merah, gerhana bulan sebagian hanya membuat sebagian kecil permukaan bulan menjadi gelap.
Bayangan umbra bumi yang jatuh di permukaan bulan menciptakan efek seperti “gigitan” pada bulan, yang memberikan pemandangan kontras menarik pada kawah dan fitur lain di permukaan bulan.
Selama gerhana bulan sebagian, bagian atas cakram bulan akan terlihat lebih gelap, sementara sebagian besar cakram bulan lainnya berada dalam penumbra bumi.
Bagian yang terkena penumbra ini akan tampak berwarna cokelat kemerahan, memberikan efek unik yang jarang terlihat dalam fenomena lainnya.
Mengapa Gerhana Bulan September 2024 Menjadi Pengingat Akan Bentuk Bumi?
Fenomena gerhana bulan juga memiliki nilai penting dalam ilmu pengetahuan, terutama sebagai pengingat sederhana tentang bentuk bumi yang bulat.
Ketika bayangan bumi jatuh pada bulan, bayangan tersebut berbentuk lengkungan yang mengonfirmasi bahwa bumi berbentuk bulat.
Fakta ini telah dikenal sejak zaman kuno, dan gerhana bulan memberikan bukti visual yang nyata tentang bentuk bumi bagi kita yang berada di permukaannya.
Meskipun Indonesia tidak dapat menyaksikan langsung gerhana bulan parsial pada September 2024, fenomena ini tetap menjadi salah satu momen penting dalam kalender astronomi.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels