Google rilis fitur cek foto hasil garapan AI

- Penulis

Jumat, 1 Maret 2024 - 22:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

google rilis fitur cek foto hasil garapan AI

google rilis fitur cek foto hasil garapan AI

Google telah meluncurkan fitur terbaru yang bertujuan untuk mengecek keaslian foto atau gambar dengan tujuan untuk mengatasi penyebaran informasi palsu, terutama dalam konteks politik seperti saat menjelang Pilpres.

Dalam kondisi yang semakin rumit ini, perkembangan kecerdasan buatan (AI) turut berkontribusi, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap penyebaran hoaks atau deepfake.

google rilis fitur cek foto hasil garapan AI
google rilis fitur cek foto hasil garapan AI

Melalui fitur “About this image”, Google memberikan kemampuan untuk melihat riwayat gambar, metadata, serta konteks penggunaan gambar di berbagai situs. Fitur ini sebenarnya telah diperkenalkan sejak awal tahun ini dan sekarang telah tersedia untuk semua penutur bahasa Inggris secara global.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pentingnya fitur pengenalan keaslian gambar dari Google terletak pada upaya menanggulangi informasi palsu dan penyebaran hoaks, terutama di tengah konteks politik, seperti masa Pilpres. Dalam era di mana teknologi semakin canggih, termasuk penggunaan kecerdasan buatan, informasi yang disajikan seringkali tidak dapat dipercaya.

Google secara jelas berupaya menghadirkan alat untuk memastikan gambar dan informasi yang disebarkan memiliki keaslian dan keabsahan. Ketersediaan fitur-fitur ini bukan hanya untuk pengguna umum, tetapi juga memberikan akses kepada jurnalis dan pemeriksa fakta untuk mengonfirmasi keaslian gambar serta menindaklanjuti informasi yang beredar di platform daring.

Pengguna dapat memahami waktu di mana suatu gambar pertama kali ditemukan oleh Google Penelusuran, memberikan pemahaman tentang kebaruan konteks tertentu. Fitur ini juga membantu pengguna untuk memahami deskripsi gambar dari situs lain, sehingga membantu dalam menghilangkan hoaks yang terkait dengan gambar tersebut.

Dalam laman blog resminya, Google menyatakan bahwa pengguna juga dapat melihat metadata dari suatu gambar, yang mencakup informasi dasar tentang gambar tersebut. Informasi tersebut juga mencakup penandaan apakah gambar itu dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau bukan.

Google berkomitmen untuk menandai semua gambar yang dihasilkan oleh AI mereka. Selain itu, pada bulan Oktober, perusahaan seperti Adobe, Microsoft, Nikon, dan Leica merilis simbol khusus untuk menandai gambar yang dihasilkan oleh AI.

Baca Juga:  Sempat Bikin Heboh! Google Akhirnya Buka Suara Terkait Kesalahan Nilai Tukar Dolar AS yang Tiba-tiba Anjlok hingga 50 Persen

Fitur baru ini dapat diakses dengan mengetuk menu titik tiga pada hasil Google Image, atau dengan memilih opsi “lebih lanjut tentang halaman ini” di dalam fitur “About this image”. Google mencatat bahwa mereka sedang mencari cara untuk memberikan akses yang lebih luas kepada fitur tersebut.

Google juga memberikan akses kepada jurnalis dan pengecek fakta untuk mengunggah atau menyalin URL gambar untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang gambar tersebut melalui API Pencarian Klaim FaceCheck.

Pada bulan Juni, perusahaan telah melakukan uji coba fitur dengan alat Fact Check Explorer yang memungkinkan pemeriksa fakta untuk mengeksplorasi pemeriksaan fakta, referensi, dan detail terkait dengan gambar tertentu.

Perusahaan juga sedang menguji AI generatif untuk mendeskripsikan sumber gambar dari halaman penjual atau blog yang tidak dikenal. Melalui pengalaman Search Generative (SGE), pengguna akan diberikan informasi yang dihasilkan oleh AI mengenai situs yang bersangkutan.

Google berupaya untuk memberikan informasi lebih luas tentang gambar mengingat kemajuan teknologi yang memudahkan pembuatan gambar menggunakan AI generatif. Sejumlah perusahaan lain seperti Adobe dan X (sebelumnya Twitter) juga telah meluncurkan inisiatif serupa untuk memverifikasi keaslian gambar.

Adobe, misalnya, merilis toolkit untuk membantu aplikasi dan situs web memverifikasi kredensial gambar, sedangkan X meluncurkan Community Notes untuk program pengecekan fakta melalui gambar dan video yang bersifat crowdsourcing. Hal ini menunjukkan upaya industri dalam menghadapi masalah penyebaran informasi palsu yang semakin marak, terutama dalam konteks politik dan keberadaan deepfake.

Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Suasana Antrian Launching iphone 16
iPhone 16, 16e, dan Pro Max Resmi Tersedia untuk Pembelian di Indonesia
Chipset Snapdragon vs MediaTek Mana Yang Terbaik Untuk Gaming?
Redmi 13 4G Hape 1 Juta Kamera Rasa DSLR
Ternyata ini 5 ciri HP Refurbish, Awas Tertipu
Redmi 13X: Calon Hape Lebaran Yang Eksklusif di Vietnam
5 Panduan Untuk Membeli iPhone Seken, Awas Menyesal
iPhone 16 Series Resmi Hadir di Indonesia: Spesifikasi dan Perkiraan Harga

Berita Terkait

Sabtu, 12 April 2025 - 12:30 WIB

Suasana Antrian Launching iphone 16

Sabtu, 12 April 2025 - 09:22 WIB

iPhone 16, 16e, dan Pro Max Resmi Tersedia untuk Pembelian di Indonesia

Selasa, 1 April 2025 - 20:38 WIB

Chipset Snapdragon vs MediaTek Mana Yang Terbaik Untuk Gaming?

Selasa, 1 April 2025 - 15:54 WIB

Redmi 13 4G Hape 1 Juta Kamera Rasa DSLR

Minggu, 30 Maret 2025 - 15:58 WIB

Ternyata ini 5 ciri HP Refurbish, Awas Tertipu

Berita Terbaru

Suasana Antrian Launching iphone 16

Videos

Suasana Antrian Launching iphone 16

Sabtu, 12 Apr 2025 - 12:30 WIB

Xi Jinping Mengkritik Tarif Dagang Trump 145%

Internasional

Xi Jinping Mengkritik Tarif Dagang Trump 145%

Jumat, 11 Apr 2025 - 17:00 WIB