Hizbullah Ultimatum Israel dan Dunia soal konflik gaza

- Penulis

Rabu, 6 Maret 2024 - 22:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hizbullah Ultimatum Israel dan Dunia soal konflik gaza

Hizbullah Ultimatum Israel dan Dunia soal konflik gaza

Pemimpin milisi Hizbullah di Lebanon, Hassan Nasrallah, menyalahkan Amerika Serikat atas perang di Gaza yang mengakibatkan ribuan warga sipil tewas.

Dalam pidato pertamanya sejak agresi Israel ke Gaza, Nasrallah menegaskan penghentian perang sangat penting untuk mencegah konflik regional.

“Anda, orang Amerika, bisa menghentikan agresi atas Gaza karena itu adalah agresi Anda,” kata Nasrallah dalam pidatonya pada Jumat (3/11), seperti dikutip Al Arabiya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dia menambahkan, “Siapa pun yang ingin mencegah perang regional, dan saya menegaskan kepada Amerika, harus segera menghentikan agresi di Gaza.”

Dia juga menegaskan bahwa Hizbullah tidak takut dengan kekuatan Angkatan Laut AS, yang telah dibangun di Washington di kawasan tersebut.

Nasrallah juga menyebut eskalasi lebih lanjut di sepanjang perbatasan Lebanon antara Israel dan kelompoknya, bergantung pada apa yang terjadi di Jalur Gaza.

Hizbullah Ultimatum Israel dan Dunia soal konflik gaza
Hizbullah Ultimatum Israel dan Dunia soal konflik gaza

Pernyataan Nasrallah bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Israel.

Pada pidato itu, Nasrallah juga menyebut seluruh dunia saat ini menutup mata atas agresi Israel yang tengah dihadapi rakyat Palestina.

“Perjuangan Palestina dan semua yang terjadi di Palestina dilupakan sama sekali. Seluruh dunia menutup mata terhadap mereka,” kata Nasrallah.

Menurutnya tak ada satu pun pihak, termasuk komunitas internasional, yang melihat apa yang menimpa Palestina hari ini.

Dia menyinggung Dewan Keamanan PBB, Organisasi Kerja sama Islam (OIC), Uni Eropa, hingga Liga Arab tak satupun yang bersikap nyata merespons konflik ini.

Palestina, kata Nasrallah, telah “ditinggalkan total dan dilupakan total.”

“Sebaliknya, kebijakan musuh lebih ganas, menindas, dan memalukan,” ucapnya, menyinggung Israel dan negara-negara Barat.

Nasrallah pun berujar harus ada “peristiwa besar yang mengguncang penjajah” sekaligus pendukungnya yakni Amerika Serikat dan Inggris.

Baca Juga:  Perang Dunia 3 semakin dekat, karena Iran tiba-tiba menyerang fasilitas militer Israel?

“Oleh karena itu harus ada peristiwa besar yang mengguncang rezim Zionis dengan pendukungnya di Washington dan London. Dan untuk membuka kembali isu-isu kemanusiaan ini di hadapan seluruh dunia dan ke permukaan,” ucap dia.

Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menyebut “Operasi Badai Al Aqsa” oleh milisi Hamas Palestina pada 7 Oktober lalu, menyebabkan “gempa bumi” di Israel.

“Operasi Badai Al-Aqsa menyebabkan gempa bumi di [Israel],” kata Nasrallah dalam pidato pertamanya merespons agresi Israel di Gaza, Jumat (3/11).

Nasrallah mengatakan serangan Hamas di sejumlah kota Israel merupakan operasi yang berani, heroik, kreatif, sempurna, dan masif, yang dipuji oleh semua pihak.

Operasi ini mampu menyebabkan “gempa”, baik dalam hal keamanan, politik, militer, diplomatik, bahkan psikologis Negeri Zionis.

“Tidak peduli apa yang telah dilakukan pemerintah musuh dalam beberapa hari terakhir, apa pun yang dilakukan dalam beberapa hari mendatang tidak akan mengubah dampak Badai Al Aqsa secara historis. Operasi ini mengangkat dan mengungkap banyak fakta,” ucapnya.

Nasrallah juga mencemooh Israel yang menurutnya “lemah” dan “rapuh” atas serangan Hamas.

“[Serangan ini] mengungkap kelemahan dan kerapuhan total Israel. Lebih lemah dari sarang laba-laba,” tuturnya.

“Fakta ini dibuktikan dengan operasi Badai Al Aqsa.”

Ini merupakan pernyataan publik pertama Nasrallah merespons perang Hamas vs Israel yang pecah sejak 7 Oktober lalu.

Pernyataan publiknya ini menjadi sorotan dan ditunggu-tunggu oleh seluruh dunia karena hingga kini belum ada satupun komentar darinya menanggapi agresi Israel di Gaza.

Konflik di Timur Tengah ini sendiri sudah meluas hingga ke Lebanon selatan dan melibatkan milisi Hizbullah. Sejumlah media melaporkan sekitar 50 anggota Hizbullah tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan.

Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini

Follow WhatsApp Channel www.redaksiku.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis
Jika presiden tidak mundur, Oposisi Korea Selatan akan memulai pemakzulan
Pasukan Bashar al-Assad mundur setelah pemberontak Suriah mengambil alih Aleppo
Kim Jong Un Menginstruksikan Pembuatan Drone Bunuh Diri Massal
Yoav Gallant mengungkapkan fakta mengejutkan tentang tindakan Netanyahu setelah dipecat
Joe Biden dan Kamala Harris Mengucapkan Selamat atas Kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024
Lebih dari 200 Orang Tewas dalam Banjir yang Melanda Spanyol
Ada Apa Dengan Korea Utara dan Korea Selatan?

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 14:47 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Rabu, 4 Desember 2024 - 10:25 WIB

Jika presiden tidak mundur, Oposisi Korea Selatan akan memulai pemakzulan

Minggu, 1 Desember 2024 - 14:47 WIB

Pasukan Bashar al-Assad mundur setelah pemberontak Suriah mengambil alih Aleppo

Sabtu, 16 November 2024 - 19:44 WIB

Kim Jong Un Menginstruksikan Pembuatan Drone Bunuh Diri Massal

Minggu, 10 November 2024 - 11:11 WIB

Yoav Gallant mengungkapkan fakta mengejutkan tentang tindakan Netanyahu setelah dipecat

Berita Terbaru

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Olahraga

Singapura vs Thailand Piala Aff, 2-1 Singapura Unggul

Selasa, 17 Des 2024 - 20:48 WIB

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Hiburan

Nikita Willy Rayakan Kelahiran Anak Ke 2 Lewat Water Birth

Selasa, 17 Des 2024 - 20:20 WIB

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Bencana

Gempa Vanuatu Merusak Gedung Kedubes AS dan Prancis

Selasa, 17 Des 2024 - 14:47 WIB