Hindari Riya
Semua ibadah, baik shalat, zakat, puasa atau bahkan haji, harus dilandasi dengan keikhlasan karena Allah semata. Ini adalah kunci untuk mendapatkan imbalan. Ikhlas adalah takhollush al-qolbi an syai’in siwa Allahi (mengosongkan hati dari sesuatu yang bukan Allah).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akhir-akhir ini kita melihat fenomena sebagian kecil umat Islam dengan penuh percaya diri menampilkan ketakwaan, ketaatan, dan sikap keagamaannya dengan dalih dakwah bil hal, meski hanya selimut yang menutupi wajah mereka untuk tujuan dipuji, seperti jika dikatakan paling taat, paling alim, paling agamis, paling berbudi luhur.
Tentang membaca kitab suci Al-Qur’an di mana saja diperbolehkan, dan apa yang tidak diperbolehkan di tempat yang najis, jorok dan khobait. Yang utama adalah tetap di masjid, karena masjid adalah tempat terbaik. Jadi mengapa bergerak di jalan, di gang dan di trotoar hanya untuk mengganggu ketertiban umum, padahal yang terbaik adalah berada di masjid.
Melafadzkan bacaan Al-Qur’an didepan umum, tidak ada unsur dakwah sama sekali, tetapi hanya ingin menunjukkan sikap religius untuk memuji. Sekalipun sia-sia, karena riya’ menghilangkan pahala. Jadi apa yang harus dilakukan. Kemudian kembali ke masjid untuk memperbaiki diri dengan beribadah, mengaji, berdzikir, berdoa adalah sikap dan perbuatan yang benar sesuai dengan ajaran Nabi SAW.
Jika ada salah-salah kata, kami mohon maaf kurang lebihnya kami sampaikan
salam
Kawan Redaksiku.com
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini
Halaman : 1 2