Pada akhir tahun ini, Xiaomi akan memperkenalkan sistem operasi terbaru mereka yang diberi nama HyperOS, yang akan menggantikan MIUI.
Perubahan ini telah sangat dinantikan oleh para pengguna Xiaomi, meskipun belum ada informasi resmi tentang rincian tampilan sistem operasi ini.
Meski begitu, terdapat bocoran yang mengindikasikan bahwa HyperOS memiliki kemiripan dengan iOS, sistem operasi milik Apple.
Pengguna Xiaomi dengan akun @appleintro telah mengklaim bahwa HyperOS tampaknya telah meniru banyak elemen dari iOS. Salah satu perbandingan yang dibuat adalah terkait dengan Control Center, yang diklaim mirip dengan Control Center milik iOS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Xiaomi telah menjiplak Control Center iOS di HyperOS,” demikian pernyataannya.
Tentu saja, klaim ini menimbulkan perdebatan di antara pengguna smartphone. Banyak yang menilai bahwa HyperOS seharusnya berfokus pada pengembangan desain asli daripada menyalin tampilan dari sistem operasi pesaing.
Namun, jika kita melihat lebih dalam, tidak semua perubahan yang diperkenalkan oleh HyperOS dapat disebut sebagai penjiplakan. Control Center dalam HyperOS memang terlihat stylish dan menarik secara visual. Selain itu, elemen-elemen seperti kontrol media memungkinkan pengguna untuk mengontrol musik dengan mudah.
HyperOS juga membawa beberapa perubahan signifikan pada panel notifikasi. Desainnya menjadi lebih minimalis dan cocok untuk penggunaan satu tangan. Ini adalah langkah yang baik, karena semakin banyak pengguna yang lebih memilih untuk menggunakan smartphone dengan satu tangan, dan peningkatan ini memudahkan mereka dalam mengakses notifikasi.
Salah satu hal yang cukup mencolok dalam HyperOS adalah aplikasi Weather. Tampilan aplikasi cuaca ini dirancang dengan desain yang sangat berbeda dari yang sebelumnya. Efek cuaca tampak lebih realistis dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih memuaskan. Selain itu, informasi cuaca disajikan dengan cara yang lebih informatif dan mudah dipahami.
Selain peningkatan dalam tampilan aplikasi cuaca, HyperOS juga memperkenalkan aplikasi kalender baru. Aplikasi ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam mengatur jadwal dan aktivitas mereka. Dengan tampilan yang lebih bersih dan user-friendly, aplikasi kalender baru ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik dalam mengelola waktu.
Namun, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perubahan dalam HyperOS yang menyerupai iOS tetap menjadi topik perdebatan. Pengguna Xiaomi berpendapat bahwa perusahaan seharusnya lebih berinovasi dalam desainnya daripada menjiplak fitur-fitur dari sistem operasi pesaing. Di sisi lain, beberapa orang berpendapat bahwa asalkan fitur-fitur tersebut dapat meningkatkan pengalaman pengguna, maka tidak masalah jika terdapat kemiripan dengan sistem operasi lain.
Menurut analis industri teknologi, kemiripan antara sistem operasi tidaklah terlalu mengherankan. Karena pada dasarnya, semua sistem operasi berusaha untuk menyediakan fungsi yang sama, seperti mengatur notifikasi, mengelola pengaturan, dan menyajikan aplikasi dengan cara yang mudah dipahami oleh pengguna. Hal ini membuat beberapa kesamaan dalam desain hampir tidak terhindarkan.
Namun, perdebatan mengenai apakah kemiripan tersebut adalah hasil penjiplakan atau inspirasi tetap akan berlanjut. Yang pasti, HyperOS akan menjadi peluncuran yang sangat penting bagi Xiaomi, dan keberhasilannya akan tergantung pada bagaimana sistem operasi tersebut akan diterima oleh komunitas pengguna mereka.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku.com di Google News, klik di sini