Redaksiku.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi berakhir merana pada perdagangan Jumat (14/6/2024), di mana pada pekan ini IHSG cuma mencetak penguatan sekali saja.
Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup anjlok 1,42% ke posisi 6.734,83. IHSG pun terkoreksi ke level psikologis 6.700, jadi yang terendah selama th. ini atau sejak awal November 2023. Dapat dikatakan IHSG menyentuh level terendahnya didalam lima bulan terakhir.
Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai kira-kira Rp 9,8 triliun bersama dengan volume transaksi mencapai 22 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 888.123 kali. Sebanyak 140 saham menguat, 451 saham melemah, dan 180 sisanya condong stagnan.
Tercatat sektor teknologi jadi penekan terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 2,23%.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, sebagian saham termasuk terpantau jadi penekan (laggard) IHSG pada akhir perdagangan hari ini. Berikut daftarnya.
Beberapa saham perbankan raksasa jadi penekan IHSG di akhir perdagangan hari ini, bersama dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) jadi yang paling besar yakni mencapai 15,3 indeks poin.
Selain saham bank raksasa, tersedia pula saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) yang menghimpit IHSG sebesar 14,4 indeks poin dan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) sebesar 6,8 indeks poin.
IHSG lagi berakhir merana di perdagangan akhir pekan ini, meski sentimen pasar dari world tetap condong positif.
Setelah inflasi pembeli (consumer price index/CPI) Amerika Serikat (AS) periode Mei 2024 lagi melandai, pada Kamis tempo hari inflasi produsen (producer price index/PPI) AS periode Mei 2024 termasuk melandai.
PPI melandai ke 2,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan lalu, dari pada mulanya tumbuh 2,3% (yoy) pada April 2024. Secara bulanan (month-to-month/mtm), PPI melandai ke 0% pada Mei 2024, dari pada mulanya tumbuh 0,5% pada April 2024.
Sebelumnya pada Rabu lalu, CPI AS pada bulan selanjutnya menyentuh 3,3% (yoy), turun lebih didalam dibandingkan perkiraan pasar di 3,4% yoy. CPI inti termasuk mencatat hasil lebih baik dari konsensus pasar, menyentuh 3,4% yoy.
Membaiknya information inflasi Negeri Paman Sam menyebabkan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) pun lagi mengindikasikan bakal memangkas suku bunga acuannya sekali pada th. ini.
The Fed pada Kamis dini hari sementara Indonesia lagi menghindar suku bunga di level 5,25-5,50%. Namun, pemangkasan suku bunga acuan tetap disesuaikan bersama dengan keadaan inflasi AS.
“Kami lihat laporan hari ini (inflasi yang melandai) sebagai kemajuan dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri kami belum sampai pada tahap membetulkan ketetapan untuk mulai melonggarkan kebijakan pada sementara ini,” tutur Chairman The Fed Jerome Powell pada sementara konferensi pers usai rapat FOMC, dikutip dari berbagai sumber.
Dalam pernyataan resminya, The Fed menegaskan kecuali komite tidak bakal turunkan obyek (suku bunga) sampai kami lebih percaya diri lihat inflasi bergerak ke arah 2% secara berkelanjutan.
Dalam rapat kali ini, The Fed termasuk merilis dokumen dot plot. Setiap titik didalam dot plot berikut merupakan pandangan tiap tiap anggota The Fed pada suku bunga.
Dalam dokumen terbarunya, median dari proyeksi The Fed mengindikasikan cuma tersedia sekali pemotongan pada th. ini sebesar 25 bps, paling lambat pada Desember 2024.
Proyeksi ini jauh lebih rendah dibandingkan pada Maret 2024 di mana The Fed mengindikasikan tersedia tiga kali pemotongan bersama dengan besaran 75 bps.
Sikap hawkish The Fed ini sebenarnya sudah cocok bersama dengan perkiraan untuk menghindar suku bunga pada pertemuan bulan ini.
Sayangnya, bersama dengan probabilitas pemangkasan suku bunga cuma sekali. Ini bisa menyebabkan tren higher for longer yang bisa jadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti saham.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels