Baru-baru ini, media sosial dibanjiri seruan dari warganet menyusul kabar mengenai pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara), yang berencana diluncurkan pada 24 Februari 2025.
Warganet beramai-ramai mengajak masyarakat untuk menarik uang tabungan mereka dari bank-bank milik negara atau Himbara (Himpunan Bank Milik Negara).
Warganet khawatir bahwa BP Danantara bisa membawa dampak negatif bagi kestabilan keuangan negara, dan bahkan memicu potensi skandal besar yang bisa merugikan masyarakat.
Keprihatinan ini terlihat jelas dalam berbagai unggahan di media sosial, dengan banyak orang yang mempertimbangkan untuk memindahkan dana mereka ke bank swasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Viralnya Seruan Tarik Uang dari Bank BUMN

Setelah munculnya informasi mengenai BP Danantara, beberapa warganet merasa cemas dan khawatir dengan dampak dari pembentukan lembaga tersebut terhadap keuangan mereka.
Di media sosial, banyak orang mulai memperlihatkan niat mereka untuk menarik uang dari bank-bank milik negara, seperti yang terlihat dalam unggahan akun Twitter @alpukett.
Pengguna media sosial tersebut bahkan menyatakan dengan jelas bahwa dirinya berencana untuk memindahkan gaji dari Bank Negara Indonesia (BNI) ke Bank Central Asia (BCA) sebagai langkah antisipasi.
“Mulai dari sekarang pas gajian mau langsung pindahin duit gaji dari BNI ke BCA,” tulisnya.
Selain itu, beberapa warganet lain juga mengekspresikan kekhawatiran yang sama, merasa bahwa keberadaan BP Danantara bisa berisiko tinggi bagi nasabah bank BUMN.
Mereka khawatir dengan potensi skandal keuangan yang bisa muncul, serupa dengan kejadian-kejadian yang melibatkan lembaga pemerintah di masa lalu.
Hal ini kemudian menjadi perhatian banyak orang, sehingga menyebabkan viralnya seruan tersebut di berbagai platform media sosial.
Seruan ini menyebar luas, baik di Twitter, Facebook, maupun platform lainnya, dengan banyak orang beramai-ramai membicarakan tentang risiko yang mungkin terjadi jika dana yang dikelola oleh BP Danantara tidak dikelola dengan baik.
Beberapa warganet bahkan mengungkapkan keinginan mereka untuk segera memindahkan uang mereka agar lebih aman.
Luhut Binsar Pandjaitan Berikan Penjelasan
Menanggapi keresahan yang muncul di kalangan masyarakat, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan klarifikasi yang jelas mengenai pembentukan BP Danantara.
Dalam penjelasannya, Luhut menyebutkan bahwa BP Danantara adalah langkah strategis yang diambil oleh pemerintah untuk memfasilitasi investasi asing dan domestik, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan korporasi milik negara.
Luhut menegaskan bahwa keberadaan BP Danantara justru akan menguntungkan negara dan masyarakat.
“Danantara menurut saya suatu keputusan yang sangat strategis oleh pemerintah, itu karena mereka bisa joint venture,” ujar Luhut dalam wawancara dengan media di Hotel Shangrila, Jakarta, pada Selasa (18/2/2025).
Luhut menjelaskan bahwa skema joint venture, yang memungkinkan kerja sama antara berbagai perusahaan besar, akan meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan dana. Dengan sistem ini, menurut Luhut, semua pihak dapat melihat dengan jelas bagaimana dana dan investasi dikelola, sehingga dapat meminimalisir potensi risiko yang ada.
Luhut juga menambahkan bahwa pembentukan BP Danantara bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
“Dengan skema joint venture, kita bisa lihat dengan jelas dan semuanya jadi lebih efisien,” tegasnya. Luhut menyatakan bahwa pengelolaan bisnis yang lebih efisien dan terbuka akan menguntungkan masyarakat dalam jangka panjang.
Tujuan dan Keuntungan Pembentukan BP Danantara
BP Danantara, yang rencananya akan memfasilitasi investasi asing dan domestik, merupakan lembaga super holding yang terdiri dari berbagai perusahaan besar milik negara.
Tujuan utama dari pembentukan Danantara adalah untuk memperkuat posisi korporasi milik negara, membangun sinergi antara perusahaan-perusahaan besar, dan menciptakan iklim investasi yang menarik, kondusif, dan kompetitif di tingkat internasional.
Luhut menjelaskan bahwa lembaga ini akan bekerja untuk menumbuhkan korporasi yang memiliki daya saing internasional, yang pada gilirannya akan membawa dampak positif bagi perekonomian negara.
BP Danantara akan berfungsi sebagai fasilitator bagi berbagai jenis investasi, baik itu investasi asing maupun domestik.
Dengan demikian, negara bisa menarik lebih banyak investasi dan mengembangkan sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan untuk berkembang.
Sebagai contoh, Luhut menyebutkan Temasek, lembaga investasi milik Pemerintah Singapura, yang memiliki misi serupa dalam mengelola dana dan menarik investasi.
Hal ini menunjukkan bahwa model yang diterapkan oleh BP Danantara telah terbukti efektif di negara lain dalam meningkatkan daya saing dan transparansi pengelolaan dana.
Luhut Binsar Pandjaitan meminta masyarakat untuk tidak khawatir mengenai pembentukan BP Danantara.
Halaman : 1 2 Selanjutnya