Redaksiku.com – INDODAX, salah satu bursa mata uang kripto terbesar di Indonesia, terjebak dalam serangkaian transaksi mencurigakan yang diyakini telah diretas.
Hal ini pertama kali diungkapkan oleh perusahaan keamanan Web3 Cyvers Alerts pada akun X mereka.
Saat transaksi pertama kali diketahui, salah satu alamat tersebut menyimpan aset senilai kurang lebih 14,4 juta USD atau setara Rp 222,3 miliar yang kemudian ditukar dengan Ether (ETH).
Segera setelah itu, Cyvers Alerts menemukan lebih dari 150 transaksi mencurigakan. Saat ini, total kerugian akibat peretasan tersebut diperkirakan mencapai $18,2 juta atau sekitar Rp 280,9 miliar. Setelah transaksi ini, tim Coinvestasi menemukan bahwa seluruh aset INDODAX sedang dalam pemeliharaan, sehingga saldo akun pengguna untuk sementara tidak dapat diakses.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Klarifikasi INDODAX
Atas kejadian tersebut, INDODAX segera mengonfirmasi bahwa tim internalnya menemukan potensi masalah keamanan pada platformnya.
Sebagai tindakan pencegahan, website dan aplikasi INDODAX untuk sementara tidak tersedia untuk pemeliharaan diperpanjang. Langkah ini dikatakan dilakukan untuk memastikan seluruh sistem dapat berfungsi maksimal.
“Jangan khawatir, kami dapat memastikan saldo Anda tetap 100% aman baik dalam mata uang kripto maupun rupee,” kata INDODAX. Dihubungi oleh tim Coinvestasi, CTO INDODAX William Sutanto menegaskan bahwa timnya masih “dalam tahap penyelidikan dan mulai bekerja sama dengan berbagai pakar cryptocurrency” untuk penyelidikan lebih lanjut.
Ikuti berita terkini dari Redaksiku di Google News atau Whatsapp Channels