Mendagri Tito Karnavian mengimbau pemerintah daerah (pemda) untuk segera menyusun langkah-langkah antisipasi guna menghadapi lonjakan arus mudik menjelang Lebaran 2025.
Sebagai salah satu momen terbesar dalam mobilitas masyarakat, arus mudik Lebaran selalu menjadi tantangan besar bagi pemda, terutama dalam hal transportasi dan infrastruktur.
Oleh karena itu, Mendagri Tito Karnavian mengingatkan bahwa masing-masing daerah memiliki tantangannya sendiri dalam menangani arus mudik, baik dari segi darat, laut, hingga udara.
Penting untuk dicatat bahwa persiapan ini tidak hanya terkait dengan infrastruktur dan transportasi, tetapi juga dengan kesiapan daerah dalam hal pelayanan dan keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kesiapan pemda dalam mengatur mobilitas mudik Lebaran sangat berpengaruh pada kelancaran perjalanan masyarakat yang akan merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Tantangan dan Kesiapan Infrastruktur Arus Mudik di Setiap Daerah

Mendagri Tito Karnavian menjelaskan bahwa setiap daerah memiliki tantangan yang berbeda-beda dalam mengelola mobilitas arus mudik.
Untuk wilayah seperti Jawa, Sumatera, Bali, dan Sulawesi, yang sebagian besar mengandalkan transportasi darat, pemda harus memastikan jalan raya dalam kondisi baik agar tidak terjadi kemacetan yang parah.
Begitu pula bagi daerah yang mengandalkan transportasi laut dan udara, mereka harus memeriksa kelayakan jalur transportasi serta memastikan ketersediaan tiket yang wajar harganya agar tidak mempengaruhi inflasi.
Untuk wilayah darat, tantangan terbesar adalah kemacetan dan ketidakmampuan infrastruktur untuk menampung volume kendaraan yang melonjak tajam.
Dalam hal ini, pemda diharapkan melakukan perbaikan jalan atau membuka jalur alternatif untuk memperlancar arus mudik.
Selain itu, penting untuk memastikan adanya posko pelayanan mudik di titik-titik tertentu agar pemudik dapat beristirahat dengan nyaman.
Pemerintah daerah juga diminta untuk memperhatikan jalur-jalur kritis yang berpotensi menjadi hambatan dalam perjalanan mudik.
“Jalan-jalan yang bisa membuat macet atau lalu lintas menjadi terhambat, ini perlu diperbaiki,” tegas Mendagri.
Dengan demikian, langkah awal yang harus dilakukan adalah memeriksa dan memperbaiki infrastruktur yang ada agar kelancaran arus mudik dapat terjaga.
Surat Edaran Mendagri
Untuk memastikan bahwa pemda dapat menghadapi tantangan besar ini, Mendagri Tito Karnavian telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pada 17 Februari 2025.
Surat tersebut mengarah pada kesiapsiagaan pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
SE ini memberikan petunjuk kepada seluruh kepala daerah untuk segera mengambil langkah-langkah terkait kesiapan sistem transportasi, infrastruktur pendukung, serta upaya mitigasi risiko bencana.
Selain itu, Mendagri juga mengingatkan pemda untuk terus berkoordinasi dengan instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Dikutip dari keterangan Mendagri, SE ini bertujuan untuk memastikan keamanan, keselamatan, serta ketertiban arus mudik.
“Semua daerah kita mohon mendukung langkah-langkah dari kebijakan pemerintah pusat,” kata Tito Karnavian.
Pemda juga diharapkan untuk segera mengatasi permasalahan yang timbul terkait dengan infrastruktur, seperti jalan yang rusak, serta memperhatikan pelayanan transportasi yang aman bagi masyarakat.
Tito Karnavian juga menekankan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam menyusun rencana kesiapan mudik, termasuk kerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk pengawasan ketat terhadap jalur-jalur transportasi.
Semua ini bertujuan agar pemudik dapat merasa aman dan nyaman dalam perjalanan mereka menuju kampung halaman.
Kesiapan Keamanan dan Ketersediaan Pelampung pada Transportasi Laut
Selain aspek infrastruktur darat, keamanan menjadi hal yang sangat penting. Mendagri menekankan agar pemda memastikan bahwa transportasi laut, sungai, dan danau memiliki standar keselamatan yang tinggi.
Salah satunya adalah ketersediaan pelampung yang memadai untuk setiap penumpang. Tito mengungkapkan bahwa jika pelampung dengan harga mahal tidak tersedia, inovasi seperti pelampung berbahan dasar styrofoam yang dapat dibuat dengan biaya rendah tetap dapat digunakan.
Hal ini mengindikasikan bahwa keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama meski dengan keterbatasan anggaran.
Inovasi seperti ini penting dilakukan oleh setiap daerah untuk memastikan pemudik Lebaran 2025 dapat melakukan perjalanan dengan aman, tanpa kekhawatiran terkait keselamatan.
Keamanan juga mencakup pengawasan ketat terhadap moda transportasi laut, yang sering kali rawan kecelakaan.
Oleh karena itu, pemda perlu bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan pelatihan kepada para pengelola transportasi laut.
Subsidi Penerbangan di Bandar Udara Perintis untuk Mendukung Pemudik
Mendagri juga mengimbau daerah yang memiliki bandar udara perintis untuk segera memeriksa kesiapan bandara tersebut dalam mendukung lonjakan arus mudik Lebaran.
Halaman : 1 2 Selanjutnya